Lima

1K 79 24
                                    

Jisoo sekarang sedang melihat pantai dari jendela kamarnya. Angin berhembus ke wajahnya menerbangkan rambutnya. Dia menghirup udara lalu menghembuskan nya secara perlahan.

Suara air yang beradu dengan pasir membuat suasana semakin tenang.

"Kita harus berjalan jalan sekarang" Jisoo berjalan ke arah kopernya lalu mengambil kamera yang dibawanya.

"Kau belum menyusun barang mu Jisoo. Kita bisa berjalan jalan nanti. Lagian sepertinya tubuhmu butuh istirahat"  Jisoo kemudian meletakan kameranya lalu membantu Jennie yang sedang meletakan baju bajunya ke lemari.

"Kau terlalu rajin Jennie untuk aku yang pemalas" Jisoo tersenyum ke arah Jennie.

"Kau juga terlalu pintar untuk aku yang bodoh" Jennie juga tersenyum ke Jisoo.

"Sudahlah aku tau aku pintar" Jisoo mengibaskan rambutnya sambil tersenyum. Dan itu sukses membuat Jennie tertawa. Rasa percaya diri Jisoo selalu bisa membuat Jennie tertawa.

"mari buat kesepakatan. Siapa yang kalah dia akan membersihkan semua barang barang ini dan siapa yang menang dia akan tidur" Jisoo membuat sebuah tantangan karena terlalu bosan berurusan dengan baju bajunya. Jennie melihat  ke arah Jisoo. Di tau Jisoo akan berbuat curang agar bisa menang. Jisoo memang selalu membuat hal yang memberikan keuntungan baginya. Tapi dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi.

"Baiklah" Jennie menyodorkan tangannya lalu di balas oleh Jisoo.

"Jadi kita akan adu panco, ku harap kau tidak selemah kelihatan nya nona  Jennie" Jisoo tersenyum licik sambil memicingkan matanya. Sedangkan Jennie berusaha menahan tawanya saat melihat ekspresi Jisoo. Gadis itu terlalu percaya diri untuk menang.

"Baiklah nona Jisoo akan ku buat kau menyesal karena meremehkan ku"

Sekarang Jennie dan Jisoo duduk bersebrangan. Tangan mereka sudah berada di meja.

"Kita hanya punya satu ronde. Jadi bersiaplah untuk kalah nona Jennie"

"Seharusnya aku yang berkata seperti itu nona Jisoo"

Mereka sama sama menahan tawa. Dan kemudian memusatkan perhatian nya pada permainan.

"mulai" Ucap mereka serentak

Harus Jisoo akui kekuatan Jennie jauh lebih besar dari perkiraannya. Seharusnya dia memilih permainan lain. Dia pasti kalah sekarang. Tapi dia akan berusaha memenangkan pertandingan ini. Dia tidak ingin berurusan dengan pekerjaan, dia di sini untuk berlibur bukan untuk bekerja.

"Kau kalah Jisoo" Jennie mengalahkan Jisoo hanya dalam waktu singkat. Dia tersenyum lalu segera beranjak dari tempat duduknya lalu mendudukkan dirinya di tempat tidur.bersiap siap untuk tidur. Sedangkan Jisoo masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.baru kali ini dia bisa dikalahkan.

"Jennie kau curang. Kau terlalu kuat. Bagaimana kalau kita melakukan tantangan lain" Jisoo menggoyang goyangkan tubuh Jennie agar dia bangun dari tempat tidur. 

"Tidak ada permainan ulang, selamat melaksanakan tugas mu" Jennie memberi fly kiss kepada Jisoo lalu melanjutkan tidurnya.

Jisoo menghela nafas panjang. Seharusnya dia tidak membuat kesepakatan itu. Sekarang dia harus membersihkan barang barang yang mereka bawa sendiri.

"Baiklah. Kau harus melakukan ini Jisoo. Kau harus belajar mandiri" gumam Jisoo pada dirinya sendiri.

Jisoo mulai memindahkan baju bajunya ke lemari lalu memindahkan baju baju Jennie. Sekarang pekerjaan sudah selesai.

"boleh aku masuk" Taehyung muncul dari balik pintu. Belum selesai Jisoo menjawab Taehyung sudah masuk.

"Mana Yoongi?" Jisoo melihat ke pintu tapi Yoongi tidak muncul-muncul.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang