intro

5 0 0
                                    

         Aku adalah seorang gadis keturunan jawa yang berkulit sawo matang, dan memiliki tinggi badan yang tidak terlalu tinggi. Sebuah kacamata berwarna hitam bulat bertengger di mataku.

         Adinda Syakira Maulidina....
         Yaps itulah nama ku, keluargaku biasa memanggilku Ara, tapi disekolah aku dikenal teman-temanku dengan nama dinda.

          SMA 1 NUSA BANGSA
          Ya! Disanalah aku mencari ilmu dan pengalaman untuk merangkai masa depanku. Aku duduk di kelas XI Bahasa 1. Aku memiliki dua orang sahabat bernama micella miranomia dan Axcelia Ranandavia. Kami berteman dari kelas 1 SMP. dan kami selalu berada dalam satu kelas yang sama. Merekalah saksi dari kisah hidupku yang rumit ini.

           Aku memiliki kisah hidup yang sedikit berbeda dari para umat manusia lainnya. Aku telah menjalani segala penderitaan dari kelas 1 sd hingga sekarang. Keluargaku bukanlah keluarga kaya raya dan memiliki banyak perusahaan seperti pada cerita-cerita lain. Keluargaku hanyalah keluarga sederhana. Dan kisah cintaku sangatlah rumit. Dulu aku adalah seorang gadis ceria dan ramah. Namun semenjak tragedi menyakitkan itu terjadi aku menjadi seorang pribadi yang pendiam dan sering menyendiri. Dan satu hal yang penting sejak saat itu aku memilih untuk berhenti untuk jatuh cinta. Dan sejak saat itu aku membenci satu hal yang dinamakan "CINTA"
       
            kisah hidupkupun dimulai......

       Aku berjalan menyusuri koridor sekolah dengan langkah sedikit malas. Hari ini aku sangatlah malas pergi kesekolah. Duniaku hancur seketika setelah dia sang penghancur itu menghancurkan hidupku dan menghancurkan keluargaku.

             "dinda..... Din... Dinda...."
              Aku tersentak kaget saat sebuah suara memanggil namaku. Ku mencari sumber suara tersebut, ternyata itu micell dan lia. Aku menengok mereka sejenak lalu memandang lurus kedepan lagi.
   
           " Din! Dinda! Jangan ngelamun terus, kesambet baru tau rasa lo." ucap Micell.
            " iya nih.. Lo masih mikirin tragedi 3 tahun lalu?" sambung Lia.
             
              Aku masih diam tanpa berkata satu kata patahpun. Memang benar aku masih memikirkan tragedi 3 tahun lalu itu. Tragedi itu membuat hidupku tak tenang. Dan tragedi itu tidak bisa hilang dari ingatanku. Setiap aku melamun seketika itu juga aku mengingat tragedi itu lagi.

      "udahlah din jangan diingat lagi, yang lalu biarlah berlalu. Jalani masa sekarang dengan sebaik-baiknya dan rangkailah masa depanmu seindah mungkin." ucap Lia.

      "tapi Li, tragedi itu selalu saja menghantui pikiranku. Aku tidak bisa lupa tentang tragedi itu. Meskipun ku paksa ingatan tentang tragedi itu masih saja datang secara tiba-tiba." jawabku.
      
      "ya kalau begitu kita bisa apa?" ucap Lia.
       Aku hanya menanggapi pertanyaan Lia, hm lebih tepatnya pernyataan Lia dengan mengendikkan bahu saja.

     Tettt...... Tett.....

    "hey guys bel sudah berbunyi. Ayo kita kekelas." ucap Micell.
   
     " iya yaudah yuk." sahut dinda dan Lia.

   Bersambung......

Tunggu kelanjutan ceritanya ya kawan..... :)

      

Untukmu Yang Aku PercayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang