Aku hanyalah awan,yang tak bisa menahan cinta sederas hujan,dan tak bisa menghalangi Rindu seberat petir,dan aku hanyalah manusia biasa yg ingin menyayangi mu dan menjaga mu
-A2"Surat dari siapa lagi kai?" Suara melengking wina membuyarkan fikiran ku.
"Ish, santai napa. Gue juga gatau. Ini surat ke 8 dari pengirim yang Sama, ck. Gue ngerasa diteror tau gak?"
Aku pun masih terfokus pada surat dengan warna coklat muda ditanganku. Sejak 8 hari yang lalu, aku selalu menerima sepucuk surat dengan warna kertas yang tak pernah berubah. Maaf, Bukan surat maksudku, lebih tepatnya sebuah quotes, mungkin?. Aku tak pernah tau siapa pengirimnya. Setiap hari pasti Ada Seseorang yang memberikanku surat surat seperti ini. Dan saat aku bertanya dari siapa surat Ini berasal, orang orang itu langsung Pergi dengan meninggalkan senyum tipisnya. Dan anehnya, surat surat ini selalu memiliki bentuk yang sama yaitu Perahu kertas.
Ah sudahlah, Jangan terlalu difikirkan.
Aku pun memasukkan surat itu kedalam ransel biru muda ku.Hari Ini hari Rabu, dan yaa seperti biasa aku harus Kumpul ekskul terlebih dahulu.
"Woi kaii, buruan napaa!" Suara siapa lagi kalo Bukan Wina. Wina Salsta Aini, jomblo petualang dengan paras cantik, kulit putih, bulu mata lentik, dan lesung pipi dan tidak lupa, Suara cempreng 80 oktafnya. Yap, Dia sahabatku. Saat kelas 8 Kami Satu kelas, tapi Sekarang Kami terpisah. Aku di 9.2 dan dia 9.5 , Kami Satu ekskul, Jurnalistik.
"Iya Calm winsaayy"
"Jijik gua dengernya tau, Cepet ah telat Baru tau rasa lo"
Oh yaampun, Aku Baru ingat, hari ini rapat Pengurus inti, Ditambah Pengurus pramuka dan juga Pengurus Osis, katanya sih mau bahas Sesuatu.*****
"Jadi, Kami dari pihak pramuka, meminta bantuan kepada anak Jurnalis untuk mendokumentasi kan juga meliput acaranya, bagaimana apa keberatan?" Ucap Tama sebagai Pratama pramuka di SMP kami, SMPN Garuda 12.
"Untuk Kai, Kamu kan Ketua Jurnalis, jadi Kamu bisa fokus dokumentasi saja. Untuk Pengurus yang lain bisa wawancara juga pengamatan, dan Informasinya diangkat menjadi berita" Tegas Aldo, Ketua osis angkatan tahun ini.
"Oke, Kami menerima Tugas nya dengan senang hati."
"Sip. Bismillah Semoga sukses" Timpal tama lagi.
"Aamiin" Serentak semuanya menjawab.****
"Ish, Anjir kai. Aldo ganteng sumpah. Hemmmberrrr merinding gua ngebayangin bulu matanya yang lentik, idungnya udah kaya perosotan tk depan rumah gue, ah mantep lah"
"Win, win. Ngarep lo" balasku singkat
" yee lo mah, Bukannya ngedukung atau apa ke _-" Wina memanyunkan bibirnya.
"Yaudah ayo balik" Aku langsung berjalan tidak menghiraukan wina lagi yang terus marah marah.
"Woi kutil hulk, tunguuuiin"****
Cintaku takkan rapuh
Meski kau acuh
Sayangku takkan pudar
Meski kau menghindar
Rinduku takkan hilang
Meski kau melarang
-A2Lagi lagi surat Coklat ini, aku bingung benar benar bingung. Siapa? Kenapa? Aku harus bagaimana?
A2?
A2?
A2?
terus saja menari nari difikiranku.
Apa mungkin? Aldo?
Gak mungkin ah.
Masalahnya, semakin aku berusaha menganggap hal Ini sepele, Semakin aku tidak bisa tenang. Dan yang lebih aku takutkan adalah, Ini jebakan atau yang lebih horror nya, Terror mungkin?
Ish, kok merinding ya. Kok Ada aja ya yang ga punya Kerjaan bikin bikin ginian segala. Kalo difikir fikir gue famous aja kagak. Ah Yaudah laah.
Aku menyimpan surat itu ditempat biasa aku menyimpan surat surat yang lain, Bagian depan tas ku.
Aku pun melangkah dengan gontai keluar kelas, bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Wajar jika koridor sudah mulai sepi, hari Ini berbeda dengan hari hari lainnya. Dimana aku harus pulang sendiri, karena Wina harus les Matematika terlebih dahulu.****
"Assalamualaikum bun, Kai pulang"
"Waalaikumsalam, Eh Anak bunda udah pulang. Simpen tasnya, langsung mandi. Jangan lupa gosok gigi"
" Iya bundaa"
Inilah Bunda ku, Hampir menginjak umur 50 tahun, Raut wajah cantiknya tak pernah pudar, senyum manisnya, dan semua tentang Bunda aku suka. Bunda lah Satu satunya tempat aku berlindung dari jahatnya dunia. Papa ku? Beliau sudah meninggal saat aku berusia 11 tahun :') Aku bersyukur, aku masih bisa hidup berkecukupan, dan yang lebih indahnya, Aku masih punya Bunda yang bisa menjadi sosok papa, Kakak bahkan Sahabat bagiku.*****
Disini lah aku sekarang, Dalam zona nyamanku. telentang menghadap ke langit langit kamar. Berhalusinasi, Berharap datang pangeran berkuda putih menjemputku untuk berkeliling keliling dunia. Haha tentu saja mustahil.
Hingga Suara notifikasi whatsapp mengganggu fokus ku.
Dahi ku berkerut, dari siapa ini? gaada nama nyaKai, Karena beberapa alasan acara Pramuka dipercepat jadi Lusa, siap siap ya. Kasih tau anak Jurnalis yang lain
-TamaOh Tama rupanya
Oke Siap 86
Pengurus JURNALISTIK SMPN Garuda 12
Acara pramuka jadi nya lusa guys
Yeeeess, gua bisa Cepet Cepet Modus sama Babang Aldo dong
-WinaSAModus aja lo nyet yang difikirinnya
-SintyaaafIh Anjir males lah guee, Kenapa coba main di maju mundurin aja tu acara. Dia kira pintu alfamart kali ya
-AinunAGWoi, menurut beberapa informasi nih ya. Anak pramuka itu cantik cantik sama ganteng ganteng..
-LuckyPEmang anak pramuka nya mau sama lo?
.2
-AinunAG.3
-WinaSA.4
-SintyaafBacot lo semua
-LuckyPLuckyP left
Ahahahaha Anjir ngambek tu anak
You added LuckyP
Ngapain gua dimasukin lagi seh?
- LuckyPLo mau gua keluarin dari Jurnalis?
Mamam
-WinaSAWhehehe, Ya Nggak lah bu bos
-LuckyPYaudah makanya,
Jadi siapin ya, Lusa harus maksimal. Tunjukin kalo anak Jurnalistik punya karakter.
Siap
-Sintyaaf.2
-LuckyP.3
-AinunAG.4
-WinaSAAku pun tak berniat untuk membalas nya lagi. Perlahan mataku mulai berat dan aku pun Pergi melayang ke alam mimpi
****
Hari ini, ya Hari Acara pramuka dilaksanakan, aku sudah Siap dengan seragam Jurnalis kebanggaanku. Dengan Jam tangan hitam ditangan kiri, celana jeans hitam, Kerudung hitam dan kamera SLR mengalung di leher ku. Ditambah Sepatu flatshoes, warna abu, tas ransel kecil berwarna Abu juga. Aku sudah siap.
" Bun aku berangkat"
"Oh Iya cantik, hati hati"
"Iya bun, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"(Disekolah)
Sekolah sudah ramai dengan anak anak pramuka dari berbagai Sekolah Se Kabupaten, aku pun tidak melihat Wina, Dimana dia? Mata ku terus menyusuri penjuru sekolah. Hingga aku melihat Aldo
"Eh do, Liat wina gak?"
"Engga tuh"
" Yah gimana dong yaa"
" Yaudah langsung dokumentasi aja, Lagian Bagian dokumentasi cuman lo sendiri kan?"
"Iya juga sih, Yaudah gue duluannya"
"Yo, Selamat bertugas"
"Sip sip"Aku tak pernah keberatan untuk masalah dokumentasi, semua orang juga tahu kalo aku suka photografi sejak kecil. Aku terus saja memfoto objek objek yang menurut ku menarik. Mulai dari para peserta, foto tenda, dan masih banyak lagi. Segala penjuru Sekolah sudah aku kelilingi.
dan saat aku akan berbelok pada persimpangan koridor, secara tidak sengaja aku menatap sepasang manik mata yang menarik hatiku untuk menatapnya lebih lama, Bulu mata nya lentik, hidungnya mancung, rahangnya yang kokoh, badannya yang tegap dibalut seragam pramuka lengkapnya.
Kulitnya sawo matang, dan yang selalu ku ingat adalah tatapan matanya yang menusuk seolah menyampaikan sebuah pesan. Keandra Andreas. Itu yang kubaca pada name tagnya.
Bolehkah aku jatuh hati padanya? yang bahkan Baru Pertama kali Ku lihat?***
Gaje ya? whehehe sorry maklum belom pengalaman, Its My first stories.
Maaf kalo ceritanya garing, terus kalo Seandainya pernah baca cerita yang hampir Mirip mirip. mungkin itu kebetulan, Karena cerita Ini murni pemikiran saya.
Kritik dan saran yang membangun sangat ditunggu.
Jangan lupa vote dan coment
Salam manis
intnsa 💕💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Mereka
Teen FictionAku pernah dengar, hidup Ini tentang pilihan. Ya aku tau itu, tapi bagaimana jadinya saat kau bahkan tak tau hati mu berpihak pada siapa. Pernah kah Kamu merasa Takut kehilangan sesuatu yang Justru belum pernah menjadi milikmu? Pernah kah Kamu mera...