Pertemuan yang gak diduga

12 2 2
                                    

Kamu" kata Arjuna dengan kagetnya.
" nona hantu, maafkan aku!!" dengan ketakutan arjuna meminta maaf.
"Aku bukan hantu dan sejenisnya😤" bantah wanita tadi.
"Kenapa kau mengikuti ku, selalu!!" tanya Arjuna
"Gak kok, aku cuman suka ditaman ini dan lagian diatap kemarin aku juga sering menghabisi waktuku disana ,setelah periksa kesehatan dirumah sakit didepannya" kata wanita itu.
"Kamu sendiri kenapa disana!! Mau bunuh diri karena masalahmu terlalu berat!!" tanya wanita tadi dengan perkataan menusuk.

"Enak aja, aku itu mau meneriaki masalahku"/
" kaya difilm-film" potong wanita ini
"Kok kamu tau!?" heran Arjuna.
"Kamu pikir kami ini bodoh apa!! Seorang tunanetra kaya kami ini gak bodoh kami hanya gak bisa melihat, belum tentu kami gak bisa baca dan mengetahui sesuatu hal, karena ilmu gak diserap pake mata tapi dengan cangkang yang kita sebut OTAK!?" jelas wanita tadi.
"Ia maafkan aku.." meminta maaf karena Arjuna pikir telah menyinggung perasaan wanita ini.
"Ga apa-apa kok, lantas aku sering dihampiri pertanyaan seperti itu" tangkas wanita ini.

"Kamu hebat ya, tau aku ada masalah" Arjuna makin penasaran akan wanita ini.

"Oh itu, aku hanya mendengar suaramu yang agak sedih dan detak jantungmu yang Aneh, ada masalah apa!? Tanya Wanita ini.

Lantas suasana mencekam. Arjuna hanya diam mendengar perkataan
" jantungmu aneh?"  terasa dada ini tertekan mendengar hal itu, itu lah yang dirasakan Juna.

" apa aku menyinggung perasaanmu" tanya wanita ini.
"A-ah tidak kok" jawab Arjuna dengan senyuman.
" oh ya namamu siapa?" mengalihkan pertanyaan.

"Namaku Sabrina Wulan, kamu panggil saja aku Wulan."
"Oh Wulan nama yang bagus, persis seperti kamu yang dingin bak bulan dimalam hari" ujar Arjuna

"E-eh apa tadi" tanya Wulan keheranan.
"E-eh ngak kok, hanya bercanda namaku Arjuna, panggil aja Juna"
"Oh Juna, sepertinya kamu orang baik, apakah kamu mau bertemu denganku lagi disini?" kata Wulan.

Sontak membuat Zainudin yang sedang mengawasi Arjuna karna perintah orang tua Juna. Kaget, mendengar bahwa Juna akan bertemu lagi dengan wanita buta itu, Zainudin tau bahwa teman karibnya ini belum pernah seakrab ini dengan wanita. Setelah mereka lulus dari STM sekolah yang mayaritas pria semua, lalu Zainudin pun pulang membawa kabar ini ke orang tua Arjuna yang akan menjadi gosip terpanas, Zainudin dikenal sebagai mata-mata handal dan pembawa berita terhandal dikompleknya, karena dia itu pengangguran dari hasil itu kan lumayan lah untuk membeli makanan untuk dirinya.

Mendengarkan perkataan tadi Arjuna binggung.
"Kenapa kamu memilih aku, padahal kita baru kenalan beberapa menit yang lalu" tanya Arjuna dengan heran.

"Besoklah aku beritahu" beranjak pergi meniggalkan Arjuna karena sang mentari akan berganti jam kerja dengan rembulan.
"Lah kenapa!!" penasaran Arjuna
"Apakah kamu gak merasakan bahwa hari ini telah berakhir"
"E-eh iya juga ya, mau aku antarkan pulang" tawar Arjuna
"Gak usah repot-repot aku telah terbiasa melewati ini" kata Wulan yang beranjak pergi.

"Itu ada pohon" kata Arjuna.
"Kau tipu, aku😒" dengan meraba-raba sekitar dengan tongkatnya.

"Baiklah aku percaya kamu bisa pulang sendiri, sampai jumpa Wulan"
"Uh,dasar" kesal Wulan

Arjuna pun beranjak pergi meniggalkan wanita buta yang berjalan menyusuri jalan dengan arah berbeda denganya.

"Hmm" dengan mengangukan kepalanya.

Arjuna hanya senyum baru pertama ini melihat seorang wanita cantik dengan rambut yang dikepal itu karena rambut hitamnya hanya se-pinggang, kulit yang putih menambah cantik dirinya, Arjuna kasihan dia tidak bisa melihat parasnya yang rupawan itu.

"Sampai jumpa besok, Wulan. Semoga hari esok kita akan semakin akrab" ujarnya didalam hati yang memperhatikan Wulan yang mulai hilang dari pandanganya dan ia tak sadar bahwa hari ini semakin gelap.

"AllahuAkbar.. AllahuAkbar" suara Adzan berkumandang tanda waktu akan berganti dengan malam dan umat muslimpun wajib menunaikan Shalat Maghrib ini.

"Waduh, aku telat pulang nih" berusaha lari menuju Masjid terdekat untuk menunaikan kewajiban sebelum pulang kerumah.

"Pasti Ayah akan marah nih" dengan cemas ia pun bergegas langkah kakinya.

Rembulan yang tak sempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang