prolog

52 11 2
                                    

Happy reading 😄

Wanita itu memeluk erat satu toples biskuit dan tiga kaleng susu beruang layaknya anak kecil.

"Diterima nggak?" dihadapannya berdiri seorang laki laki dengan dandanan menyerupai berandalan.

"Hmm.. Masih ada yang kurang"

"Apa lagi?semua yang lo minta udah gue kasih"

"Oke oke ini yang terakhir..kalo lo mau jadi pacar gue, di semester ini lo harus dapet nilai yang bagus"

"Lo tuh calon pacar gue apa bunda gue sih, kok cerewetnya sama" ucap laki laki itu yang mulai jengkel.

"Kalo nggak mau ya udah"Vera pergi dari hadapan Dave. Namun baru saja melangkahkan kakinya Dave mencekal tangan Vera.

"Oke gue terima tantangan lo. Tapi gue mau ganjaran yang lebih besar" ucap Dave dengan senyum seringainya. Vera yang melihat itu mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dengan ragu ia menjawab "apa itu?"

"Lo harus jadi tunangan gue dan tinggal di apartemen gue" ucap Dave mantap. Apakah dia gila? Atau jangan jangan dia alumni rumah sakit jiwa?yang baru saja mengadakan reuni akbar? Vera merasa ini adalah Boomerang untuk dirinya.
"Kasih gue waktu buat jawab"ucap Vee yang mulai gelisah.

"five minutes baby" jawab Dave.

(Oke Vee lo harus tenang pikirin ini baik baik) ucap Vee didalam hati.
Vera mencoba berbagai cara untuk mengambil keputusan mulai dari menghitung kacing baju,mengundi dengan tiga kaleng susu,sampai memakan biskuit dengan mulut yang terus komat kamit mengucap kata 'ya' atau 'ho oh'

itu sama aja lo nggak bakal nolak Dave ~ otor
Serah gue disini tokohnya gue kok lu yang repot ~ Vee
Kelamaan,mending Dave ama gue aja~otor
Dave ama lu nih cerita mau dibawa kemana?~Vee
Bener juga:v~otor.

Back to story

Apa gue ikutin cara  bunda ya?
( mata itu nggak bisa bohong sayang,kalau kamu mau lihat keseriusan seorang pria coba tatap matanya. Semua keraguan dan pertanyaan akan terjawab).

"Oke gue coba cara terakhir" gumam Vee.
Verapun memejamkan matanya sesaat dan mengumpulkan kekuatan untuk menatap mata Dave.
Setelah dirasa cukup Vee membuka mata dan menatap lekat kedua bola mata Dave. Sangat lekat hingga Vee tidak sadar bahwa ia semakin bergerak maju dan mempertipis jarak antar keduanya.

Dengan pasti Vera menjawab.."gue terima syarat dari Dave Gavin Mahardika" ucap Vera dengan mengulurkan tangan.
"Dengan senang hati Vera Theodora Felim" jawab Dave menjabat tangan Vera.

Makasih yang udah mau baca. Sebenernya ini cerita kedua aku.
Buat yang bingung kenapa cerita yang pertama aku hapus itu karena aku ngerasa nggak puas sama cerita itu dan di cerita sebelumnya pengalaman ku belum terlalu banyak seperti sekarang, (ya walau yang ini masih amatiran).

So buat kalian yang baca cerita ini tolong kasih aku masukan ya..

Trus aku mau vote menurut kalian ini ceritanya gimana?

A. Bosenin

B. Aneh

C. Garing

D. Bingungin

E. Seru

F. Isi jawaban kalian sendiri.

Tolong jangan anggurin bintang yang dipojokan😂

SAMPAI KETEMU DI PART SELANJUTNYA, ITU KALO KALIAN SUKA.😉

LEISURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang