"Kita duluan ya!!" Teriak Vee dan Dave meninggalkan Bohim,Leo,serta Hawa diparkiran sekolah.
Sebenarnya hari ini mereka malas datang ke sekolah baru karena tidak ada satupun dari mereka yang berniat untuk sekolah, lagipula mereka sudah telat 2 jam dan pelajaran sudah dimulai dari tadi. Bagi mereka sekolah tidak ada gunanya selain menghabur hamburkan uang dan waktu mereka merasa sekolah hanya tuntutan dari orang tua , bahkan yang menuntut tak peduli sedikit pun.
"Vee kita pulang aja ya??" rayu Dave.
"Tanggung bego, kalau mau bolos dari tadi aja"
"Ihh lagian kamu segala pakek acara pisah pisah dari mereka" Dave menunjuk ketiga temannya yang masih setia berdiri didepan mobil yang berada diparkiran sekolah.
"Stop protes, dan jangan jadi anak kecil disini malu maluin tau nggak" Vee jengah dengan tingkah Dave yang kekanakan dan terkadang manja.
Dave yang diperlakukan seperti itu hanya mengerucutkan bibirnya dan mencibir Vee sepanjang koridor menuju ruang guru. Saat hendak mengetuk pintu ruang guru tiba tiba seorang kakek tua menghampiri mereka dan berkata " maaf dek,ruangannya sedang digunakan untuk rapat"
"Oh maaf pak, saya murid baru baru disini nama saya Vera Theodora Felim, panggil aja Vee. Dan ini--"
"Saya Dave Gavin Mahardika, panggil aja Dave atau cogan juga boleh" canda Dave.
"Ohh, saya Odi tukang kebun sekolah ini"
Setelah sesi perkenalan, pak Odi membawa mereka menuju ruang BK yang berada dilantai tiga sekolah ini. Pak Odi juga menerangkan secara detail ruang apa saja yang tadi kami lewati.
"Nah ini ruang BK nya dek" tunjuk pak Odi pada sebuah pintu tang terletak paling pojok di bandingkan ruangan lainnya.
'Waww separah itukah guru BK disini?udah paling pojok,suram, mana kelihatan angker lagi ' batin Dave.
"Kalau begitu saya pamit ya dek"pamit pak Odi.
"Oh iya pak, makasih ya"
Pak Odi hanya mengangguk dan berlalu meninggalkan Vera dan Dave di depan pintu ruang BK. Sejujurnya Vee takut memasuki ruang BK karena terakhir dia memasuki ruangan itu disaat itu pula hari terakhirnya bersekolah disana.
"Ayok.." Dave menarik Vee karena sedari tadi Vee hanya melamun.
Brak..brak..brak..
"Anjir pelan pelan bego ini ruang BK bukan kamar mandi seenak jidat aja gedor gedor"omel Vee.
"Coba deh kamu lihat pintunya? Udah tua , reyot juga,warnanya aja udah bulukan gini"
"Memang kenapa kalau warnanya buluk?" bukan Vee yang menjawab, melainkan seorang wanita cantik yang mereka kenali
"Tante!!!" seru mereka bebarengan.
-----------¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤------------
"Bunuh temen sendiri dosa nggak sih??" celetuk Dave disela sela perbincangan serius mereka.
"kalo nggak sengaja kayaknya nggak dosa" jawab Bohim yang kelewat polos.
"Oke nanti pulang sekolah lo ikut kita ya Ho ( Boboho)" ucap Leo.
"Kemana??"
"ke Lubang Buaya, lo mau ikut kan??" Tanya Leo dengan wajah greget.
"Mauuu bangettttt"teriak Bohim antusias.
"Lo tuh bego apa kelewat pinter sih?! Lo itu mau dibuang disana"timpal Hawa.
"Ohh.. Gue kira kita mau jalan jalan"
'Tabahkanlah hati hambamu ini'ucap Leo dalam hati.
"Serah lu dah.."pasrah dengan kebodohan Bohim yang semakin kronis, semua kembali menyimak apa yang sedang ditulis tante Rira di ruang BK.
Tante Rira adalah guru BK di SMA Galaxy sekaligus tante dari Vera.
"Gimana tan? Vee bisa kan sekelas sama temen temen Vee??"tanya Vera"Ehmmm.. gimana ya? Bukannya gak bisa tapi kelas IPS 1 kekurangan satu murid dan mau gak mau salah satu dari kalian harus pisah" semua memasang wajah tak suka setelah mendengar pernyataan tante Rira.
"Pindahin aja satu murid di kelas IPS 2 ke IPS 1 ,kalo gitu kan jadi penuh tan" sahut Bohim
Brukk
"Eh anjir lo.. sakit bego" sungut Bohim pada Hawa yang memukul kepalanya dengan novel milik Dave
"Ngomong apa lo barusan?? Ngatain sepupu gue apa lo barusan" ucap Leo sambil mengarahkan novel milik Dave ke kepala Bohim.
"Eh abang jangan pukul kepala Bohim lagi"seketika wajah Bohim bersemu mendapat pembelaan dari Hawa "Kasihan nanti Bohim makin konslet otaknya"sambung Hawa
Bagai diterbangkan tinggi oleh kisah kisah indah bersama gebetan lalu di tinggalkan begitu saja dan dianggap sebatas sahabat. Sakit bukan?? Itu yang Bohim rasakan.
"Gue udah seneng lo belain eh endingnya nylekit kaya kisah cintanya Leo"ucap Bohim dengan wajah sok memelas
"Ngomong apa lo??!!"sungut Leo
"Lo bertiga kalo nggak bisa diem nanti malem gua kunci diluar apartemen semua baru tahu rasa lo" timpal Vera.
"Rasain lo semua mamam tuh" ejek Dave sambil menjulurkan lidahnya
"Kamu juga Dave!!" Sahut Vera
"Lho kok aku kena juga?!!"protes Dave kepada Vera
"Yang bawa 3 anak kucing ini ke apartemen kita siapa??!"balas Vera
"Oh jadi kamu gak suka aku bawa temen temen ke apartemen?!!"
"Yang bilang kayak gitu siapa?! aku nggak bilang kayak gitu lho?!!"
"Jadi aku yang salah? Kan kamu yang mungut mereka"
" kamu"
"Kamu"
"Kamu"
"Kamu"
"Kamu"
"Kamu"
"Kamu"
"Kamu"
"Ka-"
"Kalian berdua kalau nggak bisa diem tante nikahin lho" Vera seketika menatap horor tante Rira.
Wajah tante Rira yang tadinya ramah menjadi serius bahkan duarius.
Berbeda dengan Vera , Dave yang mendengar ancaman dari tante Rira justru terlihat menampakkan ekspresi semangat 45 nya.
"Nikah tan??Hayuk kalo nikah mah Dave mau"ucap Dave sambil menarik tangan Vera.
"Lho kalian mau kemana??"tanya tante Rira yang bingung melihat mereka mulai beranjak pergi.
"Lho tadi katanya mau nikahin saya sama Vera tan" sahut Dave
'Berilah kesabaran pada hamba ya Allah' ucap tante Rira dalam hati
Update ya akhirnya
Setelah sekian lama kalian menunggu untuk kedatanganku ... alay wkwkwk.Ini dulu ya gaiss♡♡♡
Maaf kalo agak gaje atau garing gitu :)See u next time gaiss
Bintang dipojokan jangan dianggurin ya:*-Davera-
![](https://img.wattpad.com/cover/150478850-288-k940590.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEISURE
RomanceHanya menyesuaikan keadaan dan situasi dimana pilihan harus berulah sebagai penentu kehidupan. "Dia selalu tahu kelemahanku"- Davera "Dan cuma dia alasanku masih bertahan"- Davera Best cover : @zjsrikandiana 03 juni 2018