[II] F4

75 10 3
                                    


[W I Z A R D___
___S Q U A D]

Pagi pagi, Tata dan Zahra sudah nyampe sekolah. Mereka duduk duduk di tangga sekolah bersama Kanza dan Esa sambil nunggu yang lain datang.

Udah jadi kegiatan rutin mereka kumpul sebelum masuk kelas masing masing. Mereka punya tempat kumpul yang terbilang antimainstream kadang di tangga dekat toilet, kursi depan toilet, sebelah got dan tong sampah yang banyak nyamuk, tengah lapangan, pinggir lapangan basket pokoknya tempat kumpul mereka yang paling waras itu di perpustakaan.

Mereka pelanggan setia perpustakaan. Kalau orang pada umumnya ke perpustakaan buat baca buku, mereka kesana untuk kumpul dan ngerumpi. Membuat suasana perpustakaan yang biasa damai dan tenang menjadi penuh tawa. Di tambah yang mereka bicarakan biasanya hal yang tidak masuk akal.

Mereka kumpul di tangga pagi ini. karena belum fullmem jadi masih anteng. Si Tata dari tadi mainin ponsel-nya dan yang lain mengobrol sewajarnya.

Lalu dari kejauhan terlihat 2 orang sedang berjalan menuju mereka. Yang satu cewek yang sangat tinggi yang satunya cewek yang jauh dari kata 'tinggi' sedang melambai lambaikan tangan.

Ah, itu Shiraz sama Pamela

"HEI!! HEEE!! GAES?!!"

Si Pamela jalan dengan bersemangat bahkan sambil lari. Terus akhirnya kesandung.

"WAHAHAHAHAHAHA" Esa, Zahra dan Kanza tertawa. Tata masih mainin ponsel. Nggak bisa diganggu itu mah kalau si Tata

Untung masih sepi jalanan sekolahnya, jadi nggak ada orang lain yang lihat. Lagi pula ngapain juga lari, si Shiraz jalan biasa aja santai. Maklum lah masih ngantuk.

Shiraz jalan terus aja, nggak nolongin Pamela. Ngapain juga pikirnya Pamela juga punya kaki punya tangan.

"HEH HALIZA SHIRAZ!! kok gak ditolongin.." Pamela sambil masang muka melas kayak Cicak kepenyet sapu.

"kan punya kaki punya tangan" Jawab Shiraz sambil masang ekspresi orang bosen hidup.

"temen macam apa lu" Pamela langsung berdiri menuju teman teman yang sudah menunggu mereka di tangga.

"lah itu bisa berdiri kan" ucap Shiraz lalu nyusul Pamela yang berjalan menuju teman temannya.

Mereka Nyampe tangga disambut dengan teman temannya yang sepertinya daritadi gabut. Shiraz langsung duduk aja sebelahnya Ravesya, terus si Pamela nggak duduk. Dia berdiri sambil gelayutan di pegangan tangga.

"kusut amat wajahnya" ucap Ravesya pada Shiraz yang wajahnya terlihat seperti orang bosen hidup.

"pasti gara gara lihat kak Minhyun sama cewek lain?" tebak Zahra padahal ngawur.

"enggak kok. Cuma lagi kepikiran aja, tadi malem centhong nasi kayu mbahku tak hilangin. Dan mbahku nggak tau gue yang ngilangin. Dan itu centhong kesayangannya, apa kata mbahku nanti" Shiraz mengatakan itu sambil memasang ekspresi pura-pura nangis. Sedangkan yang mendengarkan memasang ekspresi ingin penampol.

Si Kanza bahkan sudah ngangkat sepatu ancang-ancang mau ngelempar ke muka Shiraz.

"si Kanza galak amat. Pantes nggak ada yang mau" ucap Nana rada nyelekit menusuk ke paru-paru tembus Jantung tembus punggung.

"ada kok yang mau ya kan? Kak Rafa dulu?" Esa nyahut membela Kanza.

"kan udah Mantan"

Abis ngomong gitu terus hening. Kan masih pagi, nggak mood rame masih ngantuk semua. Seperti tadi si Tata masih fokus sama ponsel-nya. Tiba tiba ada yang mengejutkan mereka. Seseorang teriak dari bawah tangga. Membuat semua anak yang sudah berada di kelas berlari berhamburan menuju ke asal suara.

Wizard;Squad ___;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang