"apa ini?" tanya Kanza pada Guanlin yang memberikan tali pada pada masing-masing kelompok. "kalian kan se tim, kudu kompak lah. Bahkan gak boleh mencar." Jawab Guanlin. "kok perasaan gue gak enak ya?" Ucap Rafin. "gapapa lah diiket, yang penting gue sama milea" Ucap Dilan yang sudah peka. "kan bener" Rafin berusaha tetap santai.// // //
Sekarang semua kelompok sedang menjalankan misi masing-masing. Guanlin bilang bakal ngawasin mereka dari cctv padahal dia keluar jalan-jalam sama Tata. Tapi nggak ada yang tau dia keluar jalan-jalan sama Tata.
Guanlin sama Tata ada di mobilnya Guanlin sekarang. Kok mobilnya hitam kayak punya Baejin ya. Tujuan mereka mau kencan jalan-jalan biasa, mumpung malam minggu. Nggak lama-lama sih, takut rumahnya jadi rusuh gara-gara ditinggal nanti.
Mereka keluar mobil dan melanjutkan perjalanan jalan kaki. "eh alin, ada eskepal mau beli" Tata menunjuk-nunjuk eskepal meminta Guanlin untuk dibelikan. "oh itu? Mau berapa?" tanya Guanlin pada Tata. "ya 1 aja. Mahal loh es kepal" jawab Tata. "ya gapapa sih" balas Guanlin. "beneran? Yauda kalau gitu bungkus buat temen-temen sekalian""ok" akhirnya Guanlin membungkus untuk teman-temannya juga.
// // //
"Sirhan, capek" Cheilla mengeluh pada Sirhan. Mereka memang sudah muter-muter 3 kali di tempat yang sama. Ditambah, kaki mereka diikat satu sama lain. Kata Guanlin sih demi kebersamaan. Dan rumah Guanlin memang luas ditambah Cheil yang badannya embul, ya gapapa sih biar kurus. "yaudah kak istirahat aja dulu." mereka duduk di tangga rumah Guanlin sebentar sambil mainan handphone. "Rhan, aku ditelpon mama. Disuruh pulang" ucap Cheil yang melihat panggilan tak terjawab di handphonenya sampe 100 lebih. "bilangin dong kak, lagi sama Sirhan. Pasti dibolehin" Balas Sirhan. "katanya tetep suruh pulang, katanya ajak Sirhan juga." ucap Cheilla. Padahal mereka baru saja memulai game-nya. "ya sudah, kita pulang." mereka pun pergi pulang, tanpa pamit ke siapa-siapa. Soalnya muter-muter nyari Guanlin sama Tata nggak ketemu.
// // //
"enggak niel, jangan ngeyel. Arahnya yang bener itu disana." Ara sama Daniel dari tadi debat. "kesana itu kemana? Sini loh yang bener" mereka ini pasangan paling serasi dan sepemikiran hingga debat. "yaudah, aku kesana. Kamu kesana niel" usul Ara tapi gak inget kaki mereka di ikat dan Daniel menyetujuinya "ok".
"Gedebuk.." Mereka jatuh satu sama lain akibat lupa kalau diiket. "dilepas aja kali ya talinya?" Daniel punya ide melepas talinya. "jangan. Ada cctv, Guanlin ngawasi kita nanti gak jadi dapat hadiah" Ara menentang ide Daniel. Gatau aja dia Guanlin lagi jalan-jalan. Mereka diam sedang berfikir kemana harus mencari itu. Lah gunanya petunjuk itu apa, tadi juga dikasih petunjuk setiap kelompok.
"petunjuknya apasih niel?" Akhirnya Ara ingat soal petunjuknya. "disini ditulis, tempatnya gelap terus ada gambar bintang." Daniel membacakan petunjuknya. "klap.." Ara mematikan saklar lampu, "udah gelap kan tempatnya? Sekarang tinggal nyari gambar bintang" ucap Ara. "ih pinter banget sih kamu, jadi makin cinta" Daniel memuji pacarnya. Padahal yang dimaksud petunjuk soal tempat gelap sama gambar bintang adalah teras Guanlin yang lampunya dimatikan semua jadi gelap dan karena gelap jadi bisa melihat Bintang. Bukan ruangan yang lampunya malah dimatikan.
// // //
Berbeda dengan pasangan kekasih yang malah berdebat, ini pasangan musuh malah bekerja samanya kompak banget. "disini ada gambar mangkok sama sutil" Rafin membacakan petunjuk. "ya dimana lagi kalau bukan dapur" sahut Kanza. "ya bener, dapur terus yang biasa buat nyimpen mangkok sama sutil itu rak piring" sambung Rafin. Terus kelompok Rafin-Kanza langsung menuju dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wizard;Squad ___;
Fiksi Penggemarmenceritakan tentang delapan orang sahabat yang selalu bersama meskipun berbeda kelas. Kemana mana bareng. Istirahat bareng, ke perpus bareng, sholat bareng, bolos bareng :v, bahkan ke toilet bareng.g Pada suatu hari Wizard Squad ini terancam terpec...