3

27 2 0
                                    


Imi pov

Besok adalah hari pertama aku sekolah. Lebih tepatnya adalah besok adalah hari pertama aku mengikuti kegiatan yang menjadi awalan sebuah moment di sma. Yaitu kegiatan MOS. Aku gugup? Tentu saja gugup. SMA adalah dunia yang berbeda dengan dunia SMP yang notabene bisa dibilang masih ada bocah bocahnya walaupun sedikit. Sedangkan, dunia SMA adalah awalan menuju kedewasaan.

Perlengkapan mos semuanya sudah aku siapkan. Mulai dari rumbai rumbai untuk di taro di pinggang, tutup botol yang diikat membentuk sebuah bando, dan gelang juga terbuat dari tutup botol. Siapa sih tim kreatifnya? Ribet banget sumpah

Tok Tok!

Aku langsung menoleh kearah pintu. Ternyata kak Tio lagi senderan di pintu kamarku

"makan yuk! Udah malem juga" katanya mulai menyampiriku

"bentar dulu, Aku lagi cek perlengkapan dulu. nanti kalau ada yang ketinggalan, aku males kena hukuman" jujur saja, aku paling males yang namanya kena hukuman. apalagi model MOS begini. NO! tidak akan kubiarkan aku terlibat akan hal itu.

Tiba tiba kak Tio naro sikutnya di kepalaku. Lebih tepatnya, dia senderan di aku. Dasar! Mentang mentang aku pendek!

"ini udah lengkap kok mi. udah yuk makan dulu, biar kamu bisa tidur cepet"

"emangnya kak Tio apal apa aja yang mesti dibawa?" tanyaku curiga

"ya apal dong!! Kakak apalin biar kamu besok gak ada yang kelupaan. Ternyata kamu bawanya lengkap. Rajin banget kamu" ucapnya sambil ngacakkin rambutku

"udah ih jangan di berantakkin ah!" gerutuku. Bisanya berantakkin, ngerapiin engga

"iya iya! Nih kakak rapihin" dan dia beneran rapihin rambutku

"udah yuk makan" tanpa aku menjawab iya, dia langsung narik tanganku. Emang, kakakku doang yang begini.










🐰🐰🐰🐰










Akhirnya, sampai lah aku di sekolah ini. Sekolah kakakku alias Angkasa 101. Sekolah terfavorit di daerahku. Banyak yang ingin masuk ke sekolah ini, dan aku termasuk beruntung bisa masuk ke SMA ini. Aku dating ke sekolah dengan kakakku dan tentunya motor Yamaha vixionnya. Terus terang aja, aku ga suka motornya kak Tio sebenernya. Terlalu tinggi, tapi apa daya, dia yang mau.

Pada saat udah mulai dekat dengan daerah sekolah, orang orang mulai memandangi kami. Bahkan ada yang bisik bisik. Entah lah mereka bisik tentang apa. Antara tentangku, atau kak Tio atau pun kita berdua.

Aku pun turun dari motor dan melepaskan helmku. Okey, baru juga lepas helm kita udah jadi sorotan para manusia disini.

"dek, duluan aja ya? Maafin ya nggak bisa nganterin kamu ampe ke dalem. Kakak mau langsung ke ruang osis" ucap kak Tio

"siapa juga yang mau minta dianterin. Aku kan udah gede, segala dianterin ke dalem" ujar ku sewot. Masalahnya di denger sama semua orang

"ohhh udah berani sekarang" ujarnya lagi seraya mengusap rambutku. Okesip, aku menangkap suara ada teriakan para fangirl disana

"iyalah! Ya udah gih sanah! Sarah udah di dalem katanya"

"yeu ngusir. Salim dulu ama kakak" katanya sambil menjulurkan tangannya

"ntar juga ketemu lagi kak" ucapku tapi aku tetep salim ke dia hehe

"ya udah. Semangat ya dek!"

"iya kak! Duluan yaa" ucapku pamit lalu aku melesat pergi menuju lapangan sekolah.











🐰🐰🐰








Kak (Dinno) saurusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang