[Ati ati ya gengs. Typonya bertebaran]
2009
Seperti layaknya sekolah sekolah di dunia, setiap tahun pasti akan ada yang namanya kelulusan. Dengan adanya kelulusan, berarti seluruh siswa telah mampu mencapai target untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Tahun ini akan menjadi tahunnya dimana anak kelas 9 yang sudah lulus akan meranjak menuju Sekolah Menengah Atas atau biasa kita ketahui 'SMA'. Di masa itu dimana masa emasnya anak remaja dan penuh suka dukanya menjadi pelajar. Kalau di dunia pendidikan, jenjang SMA inilah yang paling dewasa diantara parang tingkat jenjang yang lainnya.
Oleh karena itu, seluruh murid kelas 9 yang sudah lulus, berbondong bonding mencari SMA Favorit agar lebih mudah nantinya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negri.
"mi! udah nemu SMA yang lu mau?" tanya anak laki laki yang sedang memakan es krim dengan lahapnya.
Vanesha Al Khawarizmi atau biasa dipanggil imi. Nama Gadis tadi yang ditanya tadi hanya bisa menggeleng dan seraya menjawab "belum, masih bingung gue". Saat ini mereka sedang ada di kafe di persimpangan jalan dekat smp yang pernah mereka naungi selama 3 tahun itu. Bisa di bilang, tempat nongkrong nongkrong.
"udah mi! bareng gue yuk. Gue kan masuk sma kakak lo nih. Pasti kak Tio bantuin elu kok" kali ini yang jawab adalah teman dari imi. Gwyneth Sarah Lee. Biasa di panggil sarah
"modal apaan lu masuk sma angkasa 101? Kan masuk situ musti pinter. Lah elu?" kali ini yang jawab anak laki laki yang lain yang bernama Dewa Perkasa Dwintara. Namanya sih dewa, tapi sifatnya kek dewi bulan
Oh iya. Anak laki laki yang makan es krim tadi bernama Soni Fauzi Ramansyah. Anak anak biasa memanggilnya soni. Sekarang dia sedang meminum jus jambu dan tetap melahap es krimnya. Diantara yang lain, perut dia yang paling banyak muatannya seperti layaknya penyimpanan hape sampai 128giga.
"eh sorry! Gue mah pinter jan ditanya yak. Emang elu mau masuk mana sih elah?" tanya sarah pada dewa dengan balik sewot
"yaa... angkasa 101 juga sih hehehe"
"bodo anjir. Sama aja kan lu kek gue. Jangan maen ngeremhin gue lu kalo lu sendiri juga kaga bisa!"
"ehh! Orang mah saling dukung biar semua pada masuk, ini malah nyolot nyolottan! Yah! Abis es krimnya. Mbak! Gelato green tea satu ya!" ini yang jawab soni. Tumben kan dia bener
Imi sedari tadi hanya bisa memerhatikan teman temannya yang dari tadi rebut dengan sma yang akan mereka pilih, tetapi imi hanya bisa diam dan bingung dengan pilihannya. Imi sendiri pun mau saja masuk ke sekolah kakanya, akan tetapi banyak pikiran yang sudah ia duga bila ia tetap ingin masuk ke sekolah kakanya itu.
Ditambah lagi, sang kakak adalah ketua osis di sekolah itu. Walaupun sebentar lagi, dia akan lengser dari jabatan ketua osisnya, tetapi aroma kepopulerannya masih sangatlah tercium hingga ke sekolah sekolah yang lain. Lebih tepatnya, imi tidak terlalu suka menjadi sorotan orang orang dan namanya pasti akan keseret dengan embel embelan 'adiknya Tio ya?'. Seperti itu lah gambaran di pikiran imi
Tiba tiba sarah langsung merangkul imi. Sontak imi langsung terperanjat dan menoleh ke arah sarah
"jangan terlalu pikirin tentang bagaimana jadinya kalo lu emang masuk sekolah kakak lu. Masih ada gue, soni, dewa yang bakalan nemenin elu kok. Lagian, pasti kakak lu bakalan jagain elu kok. Sesibuk kakak lu, kan masih ada kita" ujar sarah sambal tersenyum
Ini lah yang membuat imi mau bersahabat dengan sarah. Meskipun sarah ini bawelnya bisa dibilang taraf yang membahayakan. Tetapi, sarah adalah manusia yang paling pengertian dan punya empati yang tinggi.
Dan karena sarah juga lah, imi juga mau menerima dewa, soni dan gifran menjadi temannya.
Respon imi cuman tersenyum dan mengangguk "iya sar, makasih ya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kak (Dinno) saurus
Krótkie Opowiadaniamukanya galak. tapi sebenernya dia manis tau -Vanesha Al Khawarizmi #1 spin-off of Destiny or Not?