2

26 2 1
                                    

Hari berganti minggu.. Minggu berganti bulan.. Bulan berganti tahun, semenjak kejadian (perpisahan) itu, Anggia yang awalnya anak yang ceria, berubah menjadi anak yang pendiam. Mungkin ada sesuatu hal yang menyebabkan anak itu menjadi pendiam seperti saat ini.
Entah itu karena pengaruh masalalu yang bisa dibilang cukup buruk atau mungkin karena hal lain, entahlah hanya dia yang tahu.

Hari ini adalah hari pertama Anggia masuk sekolah sebagai murid baru pindahan dari Jakarta ke Bandung. Setelah perpisahan itu, mama Anggia memutuskan untuk tinggal di Bandung, tempat kelahirannya.

Tok tok tokk...

"Nggi... Ayo bangun, bukannya ini hari pertamamu masuk sekolah?"
Mama Anggia yang terus berdiri didepan pintu tak kunjung mendapat respon apapun dari sang pemilik kamar, beranjak dari tempatnya dan masuk kedalam kamar itu.

"Anggia.. Bangun nak.. Nanti kesiangan loh" ucap mama Anggia sambil mengusap rambut anaknya lembut.
"Enghh" suara anggia pun terdengar (btw itu suara bangun tidur ya)
"Iya mah anggi udah bangun" ucapnya setengah sadar gitu, haha.
"Yaudah mama tunggu di meja makan yaa. Cepet mandi, bau"
"Ishh mama" sambil mengerucutkan bibirnya.
"Udah cepet sana"
"Ayayay kapten!!", Anggia pun langsung lari ke kamar mandi.

Beberapa menit berlalu, Anggia telah siap dengan seragam sekolah dan juga tasnya langsung pergi ke meja makan..
"Pagi mahh,, pagi bang:)" keduanya pun tersenyum hangat kearah Anggia.

Setelah selesai makan, dia langsung berpamitan untuk berangkat sekolah bersama kakaknya, kebetulan kampus kakaknya itu satu arah dengan sekolah Anggia.

lumayan dapet tebengan gratis ehehe- batin Anggia

"Mah.. Nggia berangkat dulu"
"Assalamualaikum" ucap kakak beradik itu serempak.
"Walaikumsalam, hati-hati dijalan ya"

Saat perjalanan kedua bersaudara itu tidak berbicara sedikitpun (mungkin sedang menikmati perjalanan kota Bandung,hehe).
Tak terasa ternyata sudah sampai sekolahnya Anggia..

"Bang,, Anggi sekolah dulu yaa"
"Iya,, Cari temen yang bener, berbaurlah dengan lingkungan sekitar, jangan diem-diem bae"
"Apaan sii bangg gaje" sambil memukul pelan lengan sang kakak.
"Yaudah sana masuk, nanti telat"
"Iye bang iyee, Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"

Anggia pun memasuki gerbang sekolah, motor yang dibawa kak Angga pun melaju.
Anggia berjalan begitu santai melebihi orang santai yang paling santai, tak menghiraukan tatapan siswa/i lainnya yang menatap dia agak sinis.
Dia terus berjalan dan tiba-tiba...









Tbc

HitamPutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang