Siang hari,pada bulan Februari tahun 2006.Setelah aku pulang sekolah,aku dan mama seperti biasa jalan melewat wei gor badminton. Aku melihat Leon dengan seorang anak kecil laki-laki lebih atas satu tahun dari umurku,sedang asik bermain badminton di dalam gor tersebut,aku baru pertama kali melihatnya.Tapi aku tidak perduli kupikir itu temannya Leon.
Sore harinya, aku sedang bermain boneka dengan reka dan Ani di teras rumahku.Tiba-tiba datanglah Leon beserta anak laki-laki itu yang ingin jajan di warung bieni yang hanya berjarak 6 langkah dari depan rumahku. Anak laki-laki itu terus saja menatapku sampai mereka selesai jajan,ya walaupun disitu banyak orang tetapi aku terus saja merasa risih dengan cara dia menatapku.
------------------------------------------------------
"Tar tarr,sudah pagi.kebawah ayo sarapan" ucap mama yang pertama kali aku dengar di pagi hari.
"Iya ma" ucapku sambil bergegas pergi kebawah.Semua seperti biasa kumpul di meja makan di situ ada mama,nenek,tante dan aku,tanpa papa dan uwa yang sudah pergi ke kantor."Eh ada anak kecil yang baru pindahan ya ke rumah bu Gina" ucap tante
"Hah siapa te?" Aku bertanya heran kepadanya
"Oh itu,cucunya bu Gina yang di titipin mamanya kedia" jawab mama yang sambil menyicikan air minum untukku.
"Kok pake di titipin segala sih ma?" Dengan muka bingungku
"Iya karna mamanya dia punya bisnis sukses di luar negeri yang gabisa di tinggal. Jadi dia tinggal di sini sama om Rey papanya itu" ucap mama.
"Ohh,emang yang mana sih mah orangnya.Star jadi ingin ngajak dia main boneka" ucapku yang tidak sabar ingin berkenalan dengannya.
"Hahaha Masa cowo di ajak main boneka sih tar" jawab tante yang terbahak bahak dengan perkataanku
"Ya aku kira dia perempuan tan" dengan raut wajahku yang sedikit kesal
"Ya walaupun dia laki-laki tapi kamu kan tetep bisa berteman sama dia" ucap mama
Aku semakin penasaran dengan cucunya nenek Gina itu.Aku segera bergegas mandi dan siap-siap untuk main kebetulan hari ini libur.Aku pergi ke rumah Ani yang hanya berjarak 2 rumah dari rumahku.
"Ma aku main di rumah Ani ya" ucapku yang sambil memeluk satu boneka kecil.
"Hati-hati ya,jangan nakal di sana"jawab mama yang sedang membuat kue bersama bibi di dapur.
Sesudahnya aku sampai di rumah Ani, aku melihat ke arah gor badminton.Karna rumah Ani berhadapan dengan gor tersebut.Aku melihat anak laki-laki yang kemarin bersama Leon itu,sedang bermain badminton sendirian di halaman gor.
"Itu kan dia yang kemarin sama Leon,ngapain dia ada di situ sendirian ya" ucapku tanpa berfikir lagi aku langsung menghampirinya.
"Haii" aku menyapanya dengan tersenyum
"Hei" Dia menatapku dengan senang
"Kamu temannya Leon ya?" Aku bertanya kepadanya
Dia kembali memainkan raketnya itu, dan menjawab "haha bukan,tapi aku sodara dia"
Aku terkejut kalau dia sodara Leon berarti dia cucunya nenek Gina yang di ceritakan tadi.
"Berarti kamu cucunya nenek Gina dong" dengan raut mukaku yang terkejut
"Iyaa" sahutnya
"Namamu siapa?" Ku tanya
Ketika dia mau menjawab tiba tiba Leon datang dan menarik dia.
"Eh ayo main badminton lagi,ini aku udah ambil raket" ucap Leon terhadapnya lalu Leon melihatku "eh ada star,yuk ikutan badminton sama kita"
"Engga Le,aku harus pulang" jawabku terhadap Leon
"Yasudah lain kali aja" sahut Leon
"Hati-hati ya" ucap dia dengan tersenyum
Aku mengatakan iya dengan bahasa tubuhku sambil tersenyum,lalu aku meninggalkan mereka.
--------------------------------------------------
Keesokan siangnya,sepulang sekolah. Aku bermain ke rumah Reka tetanggaku,tapi ternyata ada juga Lisa dan Tina.Mereka sedang asik bermain boneka di halaman rumah Reka.Aku langsung menghampiri mereka.
"Hai Reka,Lisa,Tina"aku menyapa mereka dengan biasa membawa satu boneka kecil yang kupeluk
"Hai juga star" jawab Reka dengan ramah
Lalu Lisa berdiri dan mendorongku.
"Eh kamu ngapain disini" ucap Lisa dengan nada yang tidak suka kepadaku
"Aku cuman ingin ikut bermain dengan kalian" jawabku yang menunduk
"Udah sana pergi kita tidak ingin bermain denganmu" ucap Tina dengan lantang yang membuatku semakin menangis
Dengan tiba-tiba laki-laki sodara Leon itu datang dan berdiri di sebelahku
"Eh kalian jangan gangguin Star.Star cuman mau main sama kalian,kalo kalian gasuka jangan membuat Star jadi nangis gini" ucap dia dengan nada yang kesal kepada Tina dan Lisa
"Ayo Star,kita pergi saja dari sini. Kamu jangan main lagi dengan mereka." Ucap dia yang membawaku pulang meninggalkan rumah reka itu.
"Sudah jangan menangis lagi.Kamu sudah aman bersamaku" ucapnya yang menenangkan, yang membuatku berhenti menangis
Aku hanya bisa menunduk hingga sampai tiba di depan rumah.
"Aku pulang dulu ya" ucapnya dengan pergi meninggalkanku
Aku belum sempat bilang
terimakasih kepadanya, aku pun saat pulang kerumah di tanya oleh mama dan tidakku jawab aku langsung tidur karena hari itu adalah hari yang membuatku kesal.Tapi jujur aku merasa aman bersamanya.
❣❣❣❣
Tunggu kelanjutan cerita Star dan si misterius itu ya.maaf kata kata w terbelit-belit karna baru pertama kalinya nulis wattpad.bantu vote dan kritik kalian ya.semoga suka😳
KAMU SEDANG MEMBACA
Star
Romance"jika semua kenangan bisa di abadikan,mungkin aku dan kamu telah membuat museum yang paling besar di bumi.Kalo ga,ya minimal se-Asia lah" -Star