Prolog

16 4 0
                                    



Haee.. Perkenalkan nama saiaa Erla Marsya Radiva. Bisa dipanggil erlaa, relaa, marsyaa, sasaa, al, atau sesuka hati kalian yang penting gak mengundang war:"

Okee.. Pertama aku mau ucapin terima kasih banget karena udah mau nyempetin baca cerita ini. Semoga kalian nyaman dan tertarik terus buat ngikutin cerita saiaa. Jangan lupa cote dan comment setiap part nya yaa. Bikos aing teh penulis amatiran yang kebelet pengen nulis cerpen getooohhh.. So, maapkeun aing bila alay tapi emang begitulah aing. Ada pepatah "Be yourself". Yaa.. Gak salah dong kalo aing jadi diri sendiri yang dibenci banyak orang daripada jadi orang lain agar disukai banyak orang.

Semoga kalian menikmati gaess..


~


Seseorang yang tak ku kenal tiba-tiba saja datang dalam kehidupanku. Memberikan sebuah kenyamanan, kehangatan, bahkan juga harapan. Kau tau harapan? Iyaa.. Siapa yang tidak tau. Andaikan aku bisa memutar kembali waktu maka aku tak akan pernah mau membiarkan dia masuk lebih dalam lagi dan menimbulkan sakit yang tidak akan pernah ada obatnya ini.

Apa salahku? Salahkah aku ketika terlalu mencintainya? Atau aku saja yang terlalu berharap? Lalu mengapa dia seperti itu? Datang lalu pergi. Ini hati. Bukan terminal.

Kamu. Aku cinta kamu. Apa kamu tau perasaanku? I think i can to stop loving you, but nothing happened. Aku tetap mencintaimu meski aku mencintaimu dalam diam. Omong kosong macam apa ini. Bahkan semeru tak akan pernah membohongi dunia betapa indahnya negeri langit. Lalu mengapa aku harus menutupi perasaanku?

Kamu pergi kemana? Tak bisakah kamu tetap disampingku? Tolong. Jangan hanya memberikan aku harapan jika pada akhirnya kau pergi. 'Cinta tak harus memiliki' ucap Reina kepadaku. Bodoh. Jika cinta harus memiliki. Tak akan mau berbagi dengan yang lain. Cinta itu sejatinya egois. Aku mungkin lelah dengan semua ini. Jika kamu bukan jodohku tak apa. Tapi kenapa hatiku bilang bahwa kamu jodohku?

-Yolhanna Aira Fahrezi


~


Maafkan aku. Harusnya aku sadar bahwa aku tak seharusnya berada didekatmu. Seandainya aku bisa memilih kedua pilihan itu maka aku tak akan pernah melepaskanmu dari genggamanku. Aku sempat berpikir 'Tuhan, hanya menakdirkan kita untuk bertemu. Bukan untuk bersama'. Seperti yang kau bilang. Aku egois. Tapi aku tak tau lagi bagaimana caranya sedangkan aku harus memilih salah satu. Aku harus melepasmu karena aku sadar. Tak selamanya aku bisa membuatmu bahagia.

Jangan menangis. Aku akui aku salah. Rasa bersalah memang selalu datang diakhir. Aku tak mau menjadi pengecut yang hanya memendam semua sendiri. Hanya saja aku tak bisa mengatakan yang sebenarnya kepadamu. Aku pun juga tak bisa berjanji untuk kembali kepadamu.

Lepaskan aku pergi. Karena akan ada cinta yang baru menunggumu. Membawamu kedalam rona bahagia, melanjutkan hidupmu bukan dengan janji semata. Melainkan kesungguhan. Bisa jadi dia akan menjadi cinta yang tepat untukmu.

Jangan bersedih. Itu cuma akan menghilangkan kecantikan diwajahmu dan membuatmu terlihat lemah. Jadilah Hanna yang kukenal. Dengan senyum yang cerah, selalu bahagia, cantik dan akan selalu menjadi kebanggan semua orang.

-Alfath Janerro Swidden


~


Nahh... Ini baru penggambaran ceritanya. Jangan lupa vomments gaess.. Aku butuh saran kalian juga. Nantikan update selanjutnya. Salam dari author ciciwii🍭💕

@erlamarsyaa

ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang