Pagar Pentil

5K 422 77
                                    

Bukan GS!ㅡmpreg!

.
.

Di siang hari yang terik, hilir mudik silih berganti menuju pilihan masing-masing, Ada seonggok manusia tergeletak mengenaskan di depan televisi dengan bau yang menyengat.

Bajunya lusuh dan acak-acakan, tak beda jauh dengan mukanya.

Dia hanya sibuk menggonta-ganti channel televisi---tidak ada yang menarik.

Tak lama, seorang manusia bertubuh s-line dengan segala kemontokannya datang menghampiri. Mengambil bantal yang ada di sofa, dan melempar ke arah pemuda malas itu, disertai pukulan di kepalanya.

"Kamu tuh males-malesan aja!" bentak si montok setelah memukul kepalanya.

Taehyung---pemuda malas itu mengaduh kesakitan, memang luar biasa kekuatan suaminya ini. Untung saja ia tidak geger otak.

"Aduh sayang, kenapa lagi sih?" narik tangan suaminya, agar terduduk di pangkuannya. Tangannya pun melingkar dari belakang, memeluk sang suami.

Jungkook bangun dan membalikkan badan, kembali duduk di atas pangkuan Taehyung dengan posisi saling menghadap.

Plak

Kena tamparan. Cukup kencang pula.

"Kenapa lagi apanya?! Kamu seharian ini gak ngapa-ngapain! Cuma uring-uringan gak jelas di sofa. Itu anak kamu nangis, mau dikasih makan apa dia?! Kamu pikir pentil aku ngeluarin susu?!" ngomel panjang lebar. Jungkook paling malas kalau akhir pekan di mana suaminya malas bergerak.

Taehyung mengelus pipinya sendiri. Lalu jarinya beralih pada dagu Jungkook. "Baweeel!" mengecup bibirnya.

Plak

Ditampar lagi. Kini pantatnya sudah beranjak dari pangkuan Taehyung. Berdiri. Melempar bantal yang sudah ia lempar sekali lagi. "Sana ke minimarket, beli susu!"

Dengan jiwa yang belum terkumpul sepenuhnya, Taehyung berdiri. Apa boleh buat kalau suaminya sudah ngomel-ngomel gini? Daripada jatah malam hilang, lebih baik dilaksanakan demi kebaikan penis yang tidak sudi melubangi sabun hanya untuk menuntaskan hasrat.

Jungkook mendorong suaminya agar bergerak lebih cepat. "Ayo Kim Taehyung, jangan lambat! Anakmu sudah kelaparan!"

Kakinya melangkah cepat. Masuk ke kamar mereka terlebih dahulu untuk mengambil dompet dan jaket.

Setelah memakai jaketnya, Taehyung keluar, ditemani sang suami yang mengantar sampai depan gerbang.

"Jangan lama!" ujar Jungkook memperingati Taehyung. Karena ia sudah kewalahan sendiri menenangi bayinya yang menangis karena kelaparan, mana stok susunya sudah habis.

Mengangguk paham, ia menunjuk pipinya, kode meminta kecupan. "Cium dulu dong sebelum suami keluar. Biar akunya gak ngelirik perempuan-perempuan cantik dan seksi di jalan nanti."

Hanya ingin ke minimarket dekat rumah, tapi serasa ingin pergi jauh saja.

Tapi bukan kecupan hangat yang ia dapatkan, melainkan lagi-lagi pipinya didorong.

"Gak ada cium-cium! Udah sana!"

Menghela napas berat. Balik badan. Tapi dengan kecepatan kilat, ia membalikkan badan lagi dan mengecup bibir suaminya. "Pergi dulu. Awas kalo kamu ngomel-ngomel pas aku lirik-lirik yang lain."

Hanya bercanda, ia suka melihat Jungkooknya cemburu, karena itu sangat menggemaskan. Seorang Kim Taehyung tidak akan pernah tertarik dan melirik perempuan maupun lelaki lainnya. Karena hanya tertulis nama 'Jeon Jungkook' di hatinya sampai kapan pun itu, atas janji suci di atas altar; tidak boleh diingkari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Absurd Oneshoot | TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang