#5 kejadian

129 1 0
                                    


Sorry ia kalo banyak typo nya hehe mohon di maklum

.......

Aku melihat dia yang berdiri melihat tajam ke arah ku mungkin dia bingung kenapa aku melakukan itu dia bertanya

"Kenapa kamu melakukan itu?"

"Apa pedulimu? Ini hanya kesenangan ku saja..."

"Bukan, bukan itu aku tau kenapa kamu seperti itu saat pertama aku menabrak mu.."

"Sudah jangan bahas yang tadi" aku menyelanya "gak penting siapa kamu?" tanyaku kedia

"Ouh maap aku belum kenalan sama kamu" ucap nya " kenalin jaya panggil ajah jey"

"Ouh" jawab ku santai sambil merasakan perih dati sayatan di  tangan dengan darah yang mrngalir deras

"Ahh.." aku meringis kesakitan dan dia maju kedepan dengan repleks dan mengobali lukaku dia meraih saputangan yang ada di kantong belakang celananya.

"Sok jagoan tapi buktinya meringis kesakitan, kalo gak kuat jangan dipaksain bodoh" kata nya dengan ketus

"Apa bodoh? Terserah kali mau bodoh mau engak gak apa, apa peduli mu?"

"Ahhh susah ngomong sama cewek egois"

"Baru kenal udah nilai orang gitu dasar belagu" jawab ku dengan kesal sambil jalan menjauhi dia, pulang dengan keadaan sakit pergi pula dengan keadaan sakit kumplit nih hari

**

Saat tiba di rumah semua kembali seperti semula awalnya aku enggan pulang tapi mau nginep di rumah siapa tak ada kerabat lagi mau pergi aku masih gak mau nyusahin orang .
Aku rebahan di tempat tidur ku lihat jam dinding waktu menunjukan jam 00.23 tak terasa waktu berputar begitu cepat ku pandang langit langit kamarku tak sadar apa yang aku lakukan tadi melukai diriku sendiri seperti orang bodoh saja, air mata ku mulai menetes entak kenapa rasanya sakit, sesek gak bisa napas dan gerah

"Ck, ahhhh" aku mendesah rasa sakit di tangan ku terasa lagi

"Teh" sura nenek mangil dan mengetuk pintu

"Apa nek?" jawabku sambil menyekat air mata menutupi luka dengan lengan bajuku

"Dari mana saja? Nenek hawatir teh baru pulang? Kemana tadi?"

"Nek aku capek mau tidur besok ajah aku ceritanya ia" jawabku dengan enggan

"Ia sudah kalo gitu, langsung tidur teh!" kata nenek sambil melangkah menjauh dari kmar

**

Hembusan angin pagi menerpa gordeng kamarki di iringi siulan burung yang seperti bernyanyi membangun kan ku untuk pergi sekolah ber aktivitas seperti biasa, mandi sudah sarapan sudah tinggal berangkat ke sekolah.

"Dek mau bareng gak?"tanyaku ke adik ku karna satu arah sekolah nya

" gak mau ikut sama temen"

"Ia udah teteh duluan ia, assalamu'alaikum"

"Ia, walaikum'salam" jawab adek nenek juga

Berjalan menyusuri indah nya pemandangan pagi hari uadara yang segar merasuk ke tubuh suasana yang indah dengan pemandangan yang menakjupkan berjalan sendiri tanpa keluh kesah berlari lari kecil sambil mendengatkan musik yang selalu aku dengarkan melupakan kejadian semalam yang membuat kepalaku sakit seperti ada yang memukul dengan palu besar, fhuuuuu aku menghela napas panjang, hampir lima belas menit aku jalan serasa tak sampai sampai ke sekolah tinggal 20 meter lagi jarak sekolah dengan ku

rindu ayah dan perhatian ibu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang