03

79 5 0
                                    

Bang Chan and Changbin side
"Hyung-hyung! Buruan! Itu ada Seungmin! Buruan ih" kata Changbin sambil nunjuk-nunjuk cewek yang sedang berjalan menuju gerbang sekolah.

Ya. Mereka sudah berada di lingkungan sekolah.

"Ah elu rese' banget sih! Sabar dong! Emang Seungmin sapa lo? Pacar? Lo kan jomblo!" Bales Bang Chan.

"Ngaca lo! Lo juga jomblo keles! Seungmin tuh sahabat gue. Cantik, baik, pinter lagi. Perfect lah! Pokok nya entar kalo dah gede gue mo nikah ama dia!" Cerocos Changbin.

"Buset, jauh amat pikiran lo ya! Kek mana sih muka nya? Gue jadi penasaran" kata Bang Chan sambil markirin motor nya. Changbin yang gak sabaran langsung aja loncat dari motor tanpa mendengar kan omongan Bang Chan.

"Seungmin!!!" Teriak Changbin. Bang Chan cuma bisa liatin aja dari parkiran motor yang gak jauh dari mereka.

Merasa nama nya di panggil, Seungmin pun noleh.

"Eh Changbin. Tumben telat"

"Iya, aku pergi ama hyung ku. Dia suka ngaret" balas Changbin sambil nunjuk-nunjuk Bang Chan. Bang Chan gak terlalu denger apa yang mereka omongin, cuma kalo udah nunjuk-nunjuk diri nya itu, udah pasti Changbin lagi nyeritain Bang Chan.

Ini jadi peluang buat Bang Chan. Karena Changbin nunjuk-nunjuk diri nya, Seungmin jadi noleh ke arah nya. Bang Chan pun bisa liat jelas muka natural nya Seungmin. Terlintas pikiran jahat di otak nya.

"Hm... Cantik. Aku bakal jadiin dia pacar ku. Secepat nya. Sebelum hubungan Changbin ama Seungmin lebih jauh, aku akan merebut nya dari Changbin" gumam Bang Chan. Dia pun mengekori Seungmin ke kelas nya.

Hyunjin side
Jam pertama adalah tantangan terberat bagi Hyunjin. Pelajaran MTK, seakan jadi mimpi buruk nya. Semua murid sudah duduk rapi di meja, menunggu sang guru masuk.

Bukan anak Mingyu nama nya kalau gak punya pikiran licik. Hyunjin berencana bolos dan bersembunyi di rooftop. Dia pun mengambil sepatu nya & segera keluar kelas sebelum guru nya masuk. Ini bukan pertama kali nya dia kabur ke rooftop, tapi yang ke ratusan kali nya. Dia pun berjalan menuju rooftop. Gak sampai 5 menit, dia udah di rooftop.

Betapa terkejut nya Hyunjin melihat sosok cewek yang duduk meringkuk di lantai sambil memeluk lutut nya. Ia menangis dengan wajah yang tertunduk.

"Kamu... Kenapa? Kenapa menangis?"

Cewe itu masih terus menangis. Hyunjin menghampiri nya & mengelus-elus punggung cewe tsb.

"Hey,, sudah lah. Jangan menangis lagi. Aku benci melihat cewek menangis. Aku... Aku takut jika aku ternyata penyebab mereka menangis"

"Aku tidak menangis karena mu" jawab cewek tsb dengan cepat.

"Lalu... Kamu kenapa?"

"...hiks..pena ku...hi..hiks...hilang" jawab nya sambil tersedu.

"Jadi, karena pena kamu menangis di sini & tidak belajar? Mau ku pinjam kan pena ku?" Tanya Hyunjin sambil berusaha melihat wajah cewek yang masih tertunduk tsb.

"Hiks...tidak, terima kasih..hikss..itu tak tergantikan, karena...hiks.. itu di beli saudara ku dengan..hiks..gaji pertama nya. Aku punya..hiks...banyak pena, tapi itu satu-satu nya..hiks..yang berharga"

"Hey lihat aku"

Cewek tsb perlahan mendongak kan kepala nya & ia melihat Hyunjin yang sedang berjongkok di hadapan nya sambil tersenyum manis.

"Ka..kamu..imut sekali" kata Hyujin sambil merapikan poni cewek tsb yang berantakan.

"Te..terima kasih" jawab nya polos.

"Kamu kelas berapa hm? Kenapa kiyowo sekali?" Tanya Hyunjin.

"Aku kelas 10A. Aku... juga tidak tau..hiks...kenapa"

"Aishh polos nya.... Lahir tahun berapa hm?"

"2001"

"Wah muda sekali. Pantas saja kau imut" kata Hyunjin & tersenyum lagi.

Perlahan Hyunjin menangkup pipi cewek tsb, dan mengelap air mata nya menggunakan jempol Hyunjin.

"Dengar. Aku paham sekali jika kamu menangis saat ini karena kehilangan sesuatu yang berharga. Tuhan mengambil nya dari mu, bukan karena Dia membenci mu, tapi karena Dia sayang kepada mu. Kadang, Tuhan tidak mengabulkan doa kita sesuai rencana kita, melainkan sesuai rencana Tuhan. Percaya atau tidak, rencana Tuhan lebih indah dari rencana kita. Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan, tapi memberikan apa yang kita butuh kan. Dan Tuhan tidak menguji hamba-Nya di luar kemampuan hamba-Nya. Ingat lah, di balik kesusahan, pasti ada kemudahan" nasehat Hyunjin pada cewek tsb sambil terus mengusap pipi cewek tsb karena air mata nya tak kunjung berhenti mengalir.

"Lalu... Aku harus bagaimana?" Tanya cewek tsb.

"Aku akan ganti pena mu dengan yang persis sama seperti milik mu yang hilang. Anggap saja itu dari saudara mu itu"

"Tidak. Aku tidak mau merepotkan orang lain"

"Tapi aku tidak repot. Bagaimana?"

"Huft... Terserah saja" kata cewek tsb sambil menggembungkan pipi nya. Hyunjin mencubit pelan pipi cewek tsb.

"Aishh.. kiyowo sekali. Nanti pas mau pulang, aku jemput ke kelas, ya? Kita akan beli pena itu & aku akan mengantar mu pulang"

"Apa... Aku merepotkan mu?"

"Tidak. Tidak sama sekali. Oya, nama ku Hyunjin" kata Hyunjin & menyodorkan tangan nya. Cewek tsb menjabat nya

"Aku Jeong In"

"Hm.. nama yang kiyowo! Seperti orang nya"

"Terima kasih"

Hyunjin duduk di samping Jeong In.

"Apa kau tidak mau masuk kelas?"

"Aku mau bolos. Pelajaran MTK bukan lah pelajaran yang menyenangkan"

"Kalau begitu... Aku duluan. Aku mau ke kelas" kata Jeong In yang hendak beranjak dari duduk nya itu. Tetapi Hyunjin menarik nya, sehingga pantat nya kini terduduk di lantai lagi.

"Tunggu sebentar" cicit Hyunjin. Jeong In pun terlihat kebingungan.

~Chup~

Hyunjin mengecup kening Jeong In, lalu memeluk nya erat.

"Anggap aku abang mu hm?" Tanya Hyunjin tanpa melepas pelukan nya. Jeong In masih terlihat bingung, tapi ia tetap mengangguk. Tak mau mengecewakan Hyunjin.

"Bagus. Belajar rajin-rajin, ya" kata Hyunjin & melepas pelukan nya, lalu mengusak rambut Jeong In.

"Daahh.. o-oppa!" Cicit Jeong In ragu-ragu.

"Daah dongsaeng!"

Bang Chan side
Setelah tau kelas Seungmin, dia pun balik ke kelas. Saat di kelas, dia buru-buru duduk & menulis surat untuk Seungmin. Bukan surat cinta. Hanya surat biasa, tentang Bang Chan yang ngajak Seungmin ketemuan di rooftop sepulang sekolah. Bang Chan gak seromantis Hyunjin. Dia gak banyak nulis basa-basi di surat nya.

Setelah selesai menulis surat, Bang Chan menyimpan nya di amplop pink bergambar hati. Ia semprotkan parfume cewe hasil minjem sama temen cewe nya. Gak modal? Banget! Amplop aja itu bekas mantan nya yang minta putus. Di pake lagi sama dia. Anak Mingyu, wajarin aja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kompleks GesrexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang