Rasa Nyaman

6 1 0
                                    

Hai perkenalkan nama aku Shafa Nasya Aaqila. Aku duduk dibangku kelas 5 sd. Aku sekolah di SDN ANGGASWANGI II tepatnya di Sidoarjo. Aku tinggal di Sidoarjo sudah cukup lama sekitar 5 tahun.
Di sini tempat dimana aku melupakan semua rasa yang aku simpan. Karena aku anaknya tertutup pada siapapun kecuali sama sahabatku dan aku susah untuk mencurahkan isi hati aku kepada seseorang. Untungnya ada sahabat ku yang selalu ada yang selalu mendengar ceritaku meskipun kita juga sering ada masalah pertengkaran. Dan mereka semua adalah Aisyah, Karina, Silvi, dan Arga.

Suatu hari aku dan teman-teman aku lagi rumpi bareng waktu itu lagi jamkos biasa kalo lagi jamkos kesempatan kita ngumpul ngobrol bareng gitu. Dan Silvi cerita tentang perjusami nya kemarin, karena dia anak pramuka diantara kita berlima dia cerita tentang keseruan nya kemarin. Dia kegirangan karena dia bisa perjusami bareng kakak kelas keren. Dan dia bilang ada golongan kakak kelas yang cool banget dan mereka menempati di kelas 6B. Silvi suka salah satu diantara mereka. Well, kita kepo siapa yang dimaksud Silvi, "siapa sih Sil anaknya sampe kamu segitunya seneng" tanya Aisyah pada Silvi, "yaampun syah ganteng sumpah anaknya tinggi banget keren golongan nya asli. " Silvi jawab kegirangan,  "mana sih sil anaknya siapa emang namanya?" tanya ku dan Arga kepada Silvi,  "nama panggilan nya itu Kingcut nama aslinya itu Febrian. " nada Silvi yang masih kegirangan, kita pun langsung tersontak kaget mendengar nya dan tertawa karena namanya lucu "haa kingcut yang bener aja masa iya dipanggil kingcut" tanya Karina sambil tertawa,  "loh beneran rek yaallah ga mampu aku rasanya ganteng asli" kegirangan Silvi yang ga ke kontrol , "yaampun tunjukin sih mana anaknya pingin tau kok kamu sampai segitu nya suka " pinta ku,  "iya nanti yaa pas istirahat aku tunjukin" jawab Silvi yang ga sabar pengen ketemu sekaligus nunjukin ke kita, serentak kita menjawab "oke deh sip"
Bel istirahat berbunyi kami pun langsung bergegas mengemasi buku yang ada diatas meja dan segera lari keluar kelas
"Mana sil anaknya??? " tanya Arga yang penasaran, "bentar mana yaa emm... Ohh itu disana yang senden ke tembok sebelah kiri " tunjuk Silvi ke arah yang dimaksud. Kita pun menoleh ke arah yang dimaksud Silvi dan kita ngumpet ketawa dan Aisyah yang gabisa nahan ketawa nya sontak langsung ketawa keras dan terbahak-bahak , "hahahahahaha yaAllah itu Sil anaknya??  Hahahaha" ketawa Aisyah yang semakin menjadi-jadi kita semua pun ikut tertawa karena apa yang di bilang Silvi kemarin sama yang ada sekarang jauh dari ekspetasi kita. Dan wajah Silvi pun merengut sebal karena merasa diremehkan. Tapi satu sisi dari kita wajar saja karena setiap orang mempunyai pandangan dan karakter yang berbeda. Ya berbeda,sama seperti yang dibicarakan Silvi dan kenyataan nya karena tampangnya tidak sesuai dengan ekspetasi kami. Lantas setelah beberapa menit golongan nya lewat didepan kami dan kita langsung diam sejenak dan di sela-sela itu aku memperhatikan mereka dan mataku tertuju pada satu anak. Anaknya tinggi,putih,ganteng,sipit,tapi aku tidak tertarik itu semua. Aku merasa dia beda dari teman-teman nya entah beda darimana nya aku tidak tau that's just my feeling. Tetapi aku tidak begitu ingin mencari tau tentang nya, tidak begitu mendesak bahkan namanya saja aku tidak tau.

Keesokan harinya golongannya kembali lewat didepan kelas kita. Tiba-tiba aku merasa aneh didalam diriku sendiri, hatiku berdegup kencang seolah-olah ada rasa, tapi aku tidak menyimpulkan bahwa aku suka karena aku saja belum tau namanya. Semakin hari rasa penasaran ku membeludak tiba-tiba aku ingin tau siapa dia, hingga malam tiba aku masih terbayang dan ingin cepat-cepat pergi ke sekolah.
Paginya aku tiba disekolah dan aku langsung pergi ke bangku yg di duduki Silvi, "sil, dari golongan yang kemarin kamu tunjukkin aku liat ada satu anak yang keliatannya beda gitu menurut aku. Anaknya tinggi sipit putih atlet taekwondo kayaknya. Kenal ga kamu? Siapa namanya? " tanyaku mendesak, "oalah itu iya tau itu Ilhan emang ganteng nas atlet juga" Jawab Silvi dengan santai, " oh Ilhan oke deh" jawabku puas. Tiba-tiba aku terdiam sesaat karena aku merasa dia beda paling beda sendiri perasaan ku tidak bisa diprediksi ini perasaan suka atau sekedar kagum. Tak lama Silvi menyenggolku "kenapa nas? Kamu kok tau dia atlet taekwondo? " tanya Silvi penasaran,  "gapapa kok, iya dikasi tau sama Nefi dia juga tetanggaan sama si Ilhan itu ternyata" jawabku sambil menutupi rasa,  "oalah iya deh" sahut Silvi. Bel masuk sudah berbunyi, pelajaran pertama akan dimulai. Dikelas, bangku dibentuk kelompok jadi belajar lebih seru dan tidak bosen. Nggak lama aku ijin ke kamar mandi buang air kecil aku ngajak Silvi, nah waktu keluar kelas aku ngeliat Ilhan lagi diluar kelasnya aku merasa degdegan gatau kenapa aku merasa malu kalo ada dia padahal belum kenal hanya tau namanya dan dia juga gatau aku sama sekali.
Keesokan harinya adalah hari Jumat, aku pulang sekolah kali ini ke rumah Nefi temen aku juga cuma beda kelas dia kelas 5B. Aku main kerumahnya karena nunggu jemputan, kalo nunggu disekolah sendirian ga ada orang dan takut juga kalo di apa-apa in sama orang. Terus pas mau masuk kerumah Nefi ga sengaja aku liat ke arah depan rumah Nefi. Tepat didepan aku liat ada Ilhan sama temennya lagi main ,waktu itu belum jam sholat Jumat. Terus aku mandangin ke arah sana, dan gatau kenapa aku mulai ada rasa disitu juga aku mulai cari tau lebih dari sekedar nama. Gatau kenapa secara tiba-tiba aku merasa nyaman padahal belum kenal sama sekali hanya tau nama.

"Terkadang rasa nyaman tidak dilihat dari apa yang telah dibuat, tetapi rasa nyaman muncul secara tiba-tiba dengan keadaan yang tidak terduga. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First Impression about Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang