Harum parfumnya membuat ku menoleh terpesona
Saat Nindy sedang badmood karena papahnya, tiba-tiba Reyhan lewat di sampingnya. Seketika aroma parfum memenuhi indra penciuman Nindy. Saat tengah menikmati harum parfum Reyhan. Trio kwek-kwek Ilham, Farel, dan Iwan menggebrak meja Nindy dengan keras membuat sang penghuni meja itu kesal.
"Ishh apaan sih lo pada iseng banget pagi-pagi." kesal Nindy
"Yaelah Nin, masih pagi lo udah badmood aja deh." ucap Ilham
"Awali pagi dengan senyuman dong Nin kayak si Iwan noh." ucap Farel seraya menunjuk Iwan yang tengah tersenyum menggoda anak-anak kelas yang baru datang.
"Udah sana ah. Jangan bikin gue makin bete."
Trio kwek-kwek pun berlalu dari meja nya.
Bel masuk pun berbunyi, semua murid sudah masuk ke dalam kelas. Pelajaran pertama di pagi yang cerah ini adalah Kimia. Menyenangkan sekali bukan.
Saat Bu Sri tengah menerangkan materi tentang molaritas larutan. Yura yang jadi teman sebangku Nindy, menanyakan sikap Nindy tadi pagi.
"Lo kenapa sih Nin?" bisik Yura takut-takut Bu Sri mendengar. Wah bisa habis dia.
"Bokap gue keluar kota lagi Ra, gila bosen banget gue ditinggal mulu. Kapan ada waktunya buat gue coba?" keluh Nindy
"Ealah ternyata itu yang bikin lo bete. Gue kira lo kenapa wkwk."
"Abisnya gue kesel banget sama bokap gue, ya gue tau sih dia sibuk, cuma seenggaknya kasih waktu buat gue sama mamah dong sekali-kali."
"Ya bokap lo kayak gitu, juga buat sekolah lo Nindy." ucap Yura menasihati
"Tapi kan..." ucap Nindy. Yura pun memotong omongan Nindy sebelum ia melanjutkannya. "Shutt udah ah Nin, lo ga boleh gitu sama nyokap lo. Kan demi..."
Belum selesai Yura menghabisakan kata-kata nya, Bu Sri sudah berkacak pinggang di depan kelas. Beliau paling tidak suka, jika di kelasnya saat ia tengah menjelaskan materi ada yang tidak memperhatikan.
"Yura, Nindy sudah puas ngobrolnya?" tanya Bu Sri ketus
"Ehh maafin kita bu, tadi saya cuma diskusiin materi ibu yang sebelumnya aja." bohong Yura.
"Kan ibu sedang menjelaskan materi yang baru Yura, harusnya kamu dan Nindy mendengarkan. Kan bisa diskusi nya nanti."
"Maaf bu kami ga akan mengulangi kesalahan kami lagi." sesal Yura
Bel pun berdering.
"Baiklah anak-anak, berhubung waktunya sudah habis. Ibu akhiri pertemuan kita hari ini. Minggu depan kita ulangan tentang materi yang sebelumnya ibu jelaskan. Terima kasih." ucap Bu Sri seraya berlalu
Bel istirahat kini sudah berbunyi. Anak-anak kelas ku berhamburan keluar kelas untuk menuju ke kantin. Nindy dan sahabat-sahabatnya juga ke kantin. Sesampainya di kantin mereka mencari meja yang kosong. Setelah itu mereka memesan makanan.
Saat mereka sudah selesai makan, Risa pun membuka obrolan.
"Gila ya tadi si Reyhan lewatin bangku gue beuhh wangi banget tuh orang." ucap Risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epoch
Novela JuvenilGaris takdir pun mempertemukan mereka. Waktu demi waktu mereka jalani, perasaan tak biasa pun mulai hadir di dalamnya. Tapi apakah mereka ditakdirkan untuk bersama? Dapatkah mereka menemukan akhir dari segalanya? "Bahkan Kalau sudah bisa bersama, b...