Egoisme
Chapter 3
Disclaimer : Naruto ® Masashi Kishimoto
Story : Irscher
Rate : T -> M
Warning : AU. Absurd. Alur kurang jelas. Awas Banyak Typho/misstypho.
DLDR
Esok Paginya....
"hey putri tidur bangun, mau tidur sampai kapan kau?" sasuke heran ada perempuan bangun lebih siang daripada laki-laki.
"ini hari libur sasuke...aku ingin bangun lebih siang" sakura bangun malas2an.
"ini jam 10 sakura, kau mau lebih siang jam berapa?"
"what !!!!" sakura membelalakan matanya.
"setelah kita menikah, kau harus bangun lebih pagi dan biasakan itu" tekan sasuke
"kalau begitu menikahlah dengan orang lain karena aku tidak bisa bangun pagi kecuali kalau sekolah" jawab sakura sambil ngeloyor ke kamar mandi.
'dasar anak-anak' batin sasuke
Setelah selesai mandi dan sarapan sasuke mengajak sakura keluar untuk jalan-jalan, alibi sasuke.
Drdrtt drdrttt....hp sakura bunyi tertera gaara calling.
"hallo gaara..."
"sakura kau dimana, aku ingin mengajakmu jalan-jalan" ajak gaara.
"eeee...aku ...aku..."sakura kesulitan menjawab.
Tiba-tiba hp sakura direbut sasuke.
"sakura sedang kencan denganku jadi jangan mengganggunya" klik ! sasuke langsung menutup telfon sakura.
"hari ini hp mu aku sita sakura" dan sakura hanya pasrah tanpa membantah sasuke.
'menyebalkan!' batin sakura kesal
Mobil mereka berhenti di sebuah butik pengantin yang sangat mewah. Setelah masuk ketoko tersebut sakura dibuat kagum oleh isi toko tersebut.
"kau pilih mana yang kau suka sakura?"
"memilih apa sasuke?" sakura masih belum paham maksud sasuke mengajaknya ke butik pengantin.
"tentu saja baju pengantin, memang kau kira memilih apa?"
'mati aku, beneran nih aku mau menikah' batin sakura menangis
"sakura cepat"
"kau saja yang pilih, aku tidak minat!"
"APA!"
"arrgghhh !"geram sasuke
" baiklah, aku yang pilih".
Salah satu pelayan menghampiri mereka setelah sasuke memanggil, dan mengambil salah satu baju pengantin yang tercantik.
"sakura, cobalah..."
"aku tidak mau" jawab sakura cuek
Tiba-tiba sasuke menyeret sakura ke ruang ganti untuk mencoba baju pengantin tersebut. Mau tidak mau sakura mencobanya. 15 menit sakura di ruang ganti, setelah sakura keluar dari ruang ganti mata sasuke tidak berkedip.
"kenapa?" Tanya sakura mengagetkan sasuke.
"nice" jawab sasuke cool
"bilang saja aku terlampau cantik sampai kau tidak berkedip begitu" sinis sakura masuk ke ruang ganti lagi.
'ya kau sangat cantik dan sebentar lagi menjadi milikku sakura' seringai sasuke muncul.
Setelah selesai dari butik dan membeli baju pengantin sasuke berniat mengajak sakura ke toko perhiasan langganan ibunya, tapi sakura menolaknya.
"aku lapar..."rajuk sakura
"huffttt sakura tadi kau sarapan jam 11 dan sekarang baru jam 2 lebih dan sekarang kau lapar ????"
"aku laparrr sasukeeee"
"oke!"
'aku akan mengetes kesabaran sasuke,hihihii' batin sakura dan tanpa sakura sadari dia semakin terikat dengan sasuke.
Tiba di restoran, setelah mencari tempat duduk, sakura langsung memanggil pelayan.
"mau pesan apa tuan nona?" tawar pelayan laki-laki
"aku mau sandwich dan orange juice" jawab sakura tersenyum
"kau pesan apa sasuke?"
"hn...kopi"jawab sasuke singkat sambil menatap tajam kepada pelayan laki laki tsb yang terus terusan tersenyum kepada sakura.
"baik tuan nona, mohon ditunggu" jawab pelayan tsb
"bisakah kau tidak tersenyum kepada laki laki?"
"memang kenapa?" jawab sakura menantang
BRAKKK!!! Tiba tiba sasuke menggebrak meja mengagetkan sakura dan pengunjung di sana.
"aku tidak suka!" jawab sasuke menatap tajam mata sakura.
Sakura langsung terdiam menunduk tidak berani menatap mata sasuke, entah mengapa sasuke begitu menakutkan kalau sudah marah. Tangannya gemetar bahkan untuk menelan ludah saja sakura tidak berani.
Sasuke yang melihat sakura ketakutan karena kelepasan emosi merasa bersalah. Entah mengapa dia begitu tidak suka sakura melihat laki laki lain apalagi tersenyum. Padahal sasuke baru mengenal sakura dan jangankan baru mengenal, sewaktu perjodohan sebelumnya sasuke hanya melihat sakura dari foto saja dia sudah menyukainya apalagi sekarang yang sudah semakin dekat (menurutnya).
Tiba tiba sasuke menggenggam tangan sakura erat. " maafkan aku" lirih sasuke
Sakura hanya mengangguk pelan dan menunduk, dia masih takut untuk mengangkat kepalanya.
Bahkan didalam mobil sakura duduk dengan kaku dan diam saja. Bahkan untuk menengok ke sasuke saja tidak berani padahal sasuke sepertinya sedang menelepon seseorang mengenai cincin pernikahan mereka.
Sesampainya mereka di apartemen sasuke, sakura merasa heran kenapa dia tidak diantarkan kerumahnya tapi ke apartemen sasuke lagi.
"kenapa kau tidak mengantarku pulang?" Tanya sakura hati hati
"mulai sekarang kau tinggal di apartemenku sampai kita menikah".jawab sakura tanpa menatap sakura
"ohhh...."bahkan sakura tidak berani membantah lagi,takut.
Hari demi hari dilalui sakura dengan canggung sejak kejadian di restoran. Sakura tidak bisa berbuat apa apa sekarang, semua kendali ada ditangan sasuke. Hp hanya akan diberikan sasuke kalau orangtua sakura menelepon, berangkat dan pulang sekolah asisten sasuke yang mengantar dan menjemput. Jangankan bertemu gaara, bahkan untuk bermain dengan teman temannya saja sasuke tidak memberinya kesempatan. Sakura merasa seperti burung disangkar emas. Hahhh...sasuke yang tampan dan kaya tetapi begitu egois dan posesif.
Tidak terasa besok sudah ujian dan sakura hanya belajar sekenanya saja, untuk apa dia belajar keras toh akhirnya dia hanya akan menikah dan dirumah. 'uuhh...kesal kesal, aku harus bagaimana?' keluh sakura menangis.
Ruangan Direktur Utama Uchiha Coorperation.....
"kakashi...bagaimana perkembangan persiapan pernikahanku?" Tanya sang direktur
"98% tuan sasuke, tinggal menyebar undangan." Jawab asisten sasuke, kakashi.
"pastikan hari ini beres, aku tidak mau ada kesalahan." Perintahnya
"baik tuan..." pamit kakashi keluar dari ruangan sasuke
'semenjak kejadian direstoran aku dan sakura tidak banyak berbicara, sepertinya sakura sekarang lebih menurut, baguslah kalua begitu. Yah seminggu lagi....aku akan bersabar seminggu lagi....setelah itu tak akan kubiarkan kau berpaling dariku sedikitpun.' Guman sasuke dengan smirk iblisnya.
Ujian sudah selesai semua murid bersorak gembira,tinggal menunggu pengumuman kelulusan mereka. Tapi sakura tampak murung tidak menikmati suasanan tersebut.
"hei...jidat jangan melamun." Panggil ino
"hahhh....sungguh tragis akhir hidupku pig."
"apa maksudmu jidat, apa kau mau mati hah."kesal ino
"bukankah sama juga aku mati, apa kau tau pig setelah aku menikah aku hanya diperbolehkan di rumah,melayaninya. Kau pikir itu yang namanya hidup ???" dia melihatku seperti mau memakanku." Keluh sakura.
"aku ikut prihatin sakura, kuatlah" hinata memeluk sakura.
"terimakasih hinata."
"menurutku, sepertinya calon suami mu itu begitu obsesi padamu jidat. Kenapa tidak kau manfaatkan saja?" pig menaikan satu alisnya
"maksudmu pig ?" Tanya sakura bingung
"buat dia menurutimu,menaklukannya,dan tunduk padamu sakuraaaa...quququuu..."senyum licik ino membuat sakura mengerti maksudnya.
"benarrr kita lihat siapa yang akan menang dan memegang kendali...xoxoxoo." Mereka tertawa mengerikan dan hinata hanya geleng geleng kepala saja.
To Be Continue....
Halooo...selesai juga chapter 3 ...
Mohon maaf ya kalau lama dan banyak kekurangan...
Untuk sarannya ka2 senior dan pembaca terimakasih...semoga saya bisa lebih baik lagi...
C....U.....next chapter :-*
KAMU SEDANG MEMBACA
Egoisme
Teen FictionSakura tidak mau dijodohkan dengan sasuke tetapi sasuke memaksa menerima perjodohan karena sudah tertarik dengan sakura, bagaimana sakura menghadapinya ?