Pertama: Geng bentukan Anfa

244 12 3
                                    

Anfa si anak dengan sejuta rasa penasaran. Mungkin itu bisa dijadikan judul film yang mengisahkan keseharian si kecil Anfa. Anfa kecil dulu sering terpengaruh hal-hal yang menurutnya menarik. Dulu, dia sering nonton serial drama di televisi yang mengisahkan tentang anak SMA yang saling berkubu.

Dari situ, Anfa kecil yang masih SD dan celat tertarik untuk membentuk sebuah geng bersama dengan sahabatnya. Banbanik nama geng itu. Anfa selalu ditanyai apa arti dari nama geng tersebut, tapi dengan polosnya dia bilang kalau nama itu langsung jatuh dari ke otaknya semasa kecil dan menurutnya itu keren.

"Didi, ikut masuk geng aku!" Perintahnya pada sahabatnya. Anfa yang langsung terilhami oleh sinetron tadi langsung mendatangi rumah Didi yang berdekatan dengan rumahnya. Didi yang tengah mengerjakan tugas sekolah langsung terheran melihat sahabatnya datang dengan wajah berbinar mengatakan kalau dirinya telah jadi anggota geng bentukannya.

"Didi nanti jadi penasehat geng, aku ketua nya". Bilang Anfa dengan antusias.

"Geng apa?" Tanya Didi setelah Anfa selesai menceritakan tentang sinetron yang ia tonton tadi kepada Didi.

Sinetron memang tak bagus bagi tumbuh kembang anak!

Didi kecil tak pernah disodori sinetron seperti itu. Keluarga Didi memasang televisi berbayar. Channel mendidik banyak disuguhi disini.

Makanya, ketika Anfa bercerita tentang sinetron yang ia tonton, Didi hanya diam mendengarkan tanpa tau apa maksud dari cerita Anfa.

"Geng... apa? Ya geng, Didi!" Jawab Anfa dengan gemas. Anfa membentuk geng ini tanpa tujuan. Biar keren aja, sama seperti yang ada di sinetron pikir Anfa kecil.

Didi hanya mengangguk dan tersenyum. Didi kecil waktu itu sikapnya tidak lasak seperti Anfa. Didi selalu menuruti dan mendengarkan apa yang orang katakan. Didi kecil akan diam kalau tak ada kegiatan. Lain halnya Anfa, Anfa terlalu penasaran. Dia risih kalau tak lasak. Apapun dia cari tahu.

"Ayo, Didi, kita kerumah Geri dan Wildan. Aku mau kita berempat masuk geng aku." Bilang Anfa sambil menarik Didi keluar.

Geri sahabat Anfa yang paling ia benci. Loh? Katanya sahabat tapi benci? Anfa dan Geri sering bertengkar. Geri jahil dan Anfa selalu menjadi korban kejahilan Geri. Geri sering menyembunyikan sendal Anfa ketika bermain. Hingga sore, Anfa mencari dibantu Didi dan Wildan tak kunjung ketemu. Ternyata, Geri membawa pulang sendal Anfa ke rumahnya.

Anfa sangat kesal saat itu. Dan masih banyak lagi tingkah kejahilan Geri yang membuat Anfa geram. Esoknya, Anfa akan marah dan tidak mau bicara dengan Geri. Tapi, Geri dengan tingkahnya, selalu bisa membuat Anfa tertawa dan akhirnya mereka berteman kembali.

Sahabat Anfa yang lain itu Wildan. Wildan anak yang pendiam. Dia akan selalu ikut apa yang dibilang oleh Anfa. Di antara mereka berempat, Wildan yang pertama pandai membaca. Anfa akan selalu datang pada Wildan untuk dibacakan cerita yang menarik perhatian Anfa. Wildan dengan senang hati membacakannya.

Hingga saat ini, Anfa kecil masih sering minta dibacakan buku cerita pada Wildan. Padahal, Anfa kecil sudah bisa membaca. Tapi, dia lebih suka dibacakan.

"Geng apaan?" Tanya Geri pada Anfa. Mereka sudah berkumpul di taman dekat kompleks rumah mereka. Ini sering menjadi markas mereka.

"Geng... ya geng. Aku ketuanya. Didi sebagai penasihat. Wildan dan Geri jadi anggotanya." Jelas Anfa

Wildan kecil hanya mengangguk sambil tersenyum ke arah Anfa yang tengah memakan es krim. Didi dan Anfa sebelum memanggil Wildan dan Geri berhenti setelah melihat penjual es krim keliling yang lewat. Anfa langsung berteriak memanggil dan berlari ketika penjual es tersebut tak jauh darinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

B-Friend [boyxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang