2

1.1K 117 27
                                    

"Nee-chan?"

"ya?"

"kita mau kemana?"

"kita mau ketemu sama teman-teman. Mereka tidak memberitahumu?"

Aku Hanya menggeleng. Sementara Rinka. Dia hanya tersenyum. Dia langsung menarik tanganku, dan sampailah aku ditaman.

"maaf, menunggu lama" kata Rinka. Yang tidak datang hanya manami. Bodo amat Sama manami. Apa urusanku. Tapi, bukan berarti aku benci manami, ya?

"nee-chan, aku pulang dulu ya!" kataku lalu pergi meninggalkannya. Kan ada orang yang tidak masuk. Jadi, aku lebih baik pulang dan masuk. Btw, dimana nagisa. Dia tidak ada. Saat aku hampir memutar. Aku ditarik oleh seseorang. Aku melihat surainya. Merah. Pasti karma. Tapi, kenapa Rinka teriak?

"hey!! Karma!! Mau kau bawa kemana adikku!"

"pinjam sebentar Rinka!" ya, begitulah. Dan aku bukan barang, ya. Jadi, jangan minjam-minjam, maz.

"ada apa?"

"ak-" belum selesai perkataanya. Ada seseorang yang memelukku. Dan yang pasti dia laki-laki. Aku blusing. Ternyata, yang memelukku adalah itona. Yang benar saja!?

"i-itona. Bisa k-kau lepa-"

"miyako hanya mikikku" aku yang mendengar perkataannya langsung tambah blushing. Itona adalah karakter favoritku. Dan dia mengatakan ini dihadapanku. Dan datanglah seseorang lagi.

"bukan. Dia hanya milikku itona kun" lalu maehara menarik tanganku, dan membuatku terjatuh dihadapannya. Sekali lagi aku bilang, aku diperebutkan karakter favoritku. Pertama karma lalu Itona dan sekarang maehara? Selanjutnya siapa?

Karma langsung menarikku, dan mengecup dahiku. Aku tambah blushing. Untung aku tidak polos lagi. Terimakasih temanku yang membuatku tidak polos lagi. Kalau polos aku bakal dibilang tidak peka, nih.

"k-karma! A-apa y-yang kau laku-kukan?!" tanyaku yang mengeraskan suara. Yang ditanya hanya tersenyum. Yang menurutku senyuman seram. Lalu datang karakter favoritku lagi. Dia menarik tanganku, tidak. Dia lompat kebawah dan langsung menggendong ku.

"dia hanya milikku karma-kun" kata nagisa yang menatap semuanya tajam.

"k-kalian kenapa sih? A-aku akan-"

"tunggu" suara itu tidak terdengar familiar untukku. Aku menengok kebelakang. Dan dia adalah Asano gakushuu. Ada apa dengannya? Aku tidak melakukan kesalahan kan.

"apa yang kau lakukan disini? Bu-"

"ini bukan urusanmu asano."

"benarkah?" katanya dan langsung menarikku, dan aku berada di pelukannya. Jika aku tidak berada disini. Aku pasti akan berteriak, atau fangirling dikamarku yang indah itu.

"tidak sebelum-"

Tuk

"gomen Asano-san" kataku lalu pergi. Asano hanya mendecih. Yang lain terbeku. Kau tau tadi aku melakukan apa? Aku menendang itunya Asano, yang membuatnya jatuh tersungkur. Lalu dia bangkit lagi. Untung aku sudah berlari menjauhinya. Dan, karena kesalahanku tidak melihat kedepan. Aku tertabrak oleh seseorang. Dia ikemen.

"isogai-Kun!? Apa yang kuat lakukan disini!?"

"aku hanya ingin membeli barang. Kau sendiri? Dan kenapa kau tergesa-gesa?"

"a-aku tidak apa-apa. Memang apa yang ingin kau beli?"

"ummm... Aku ingin beli.."

Skip

Isogai POV

"arigatou sudah membantuku, Miyako-chan"

"sama-sama. Lagi pula kan kita teman"

Katanya sambil tersenyum. Senyuman nya yang membuat wajahku memerah. Dia sangat cantik dan imut. Sungguh.

"isogai-Kun? Kau kenapa? Sakit?"

"t-tidak. Kau tidak pulang?"

"nanti saja. Aku akan jalan-jalan sebentar. Ja nee isogai-kun"katanya sambil pergi dengan melambai tangan kepadaku. Hingga dia tidak kelihatan, aku pulang kerumah.

Miyako POV

Aku berjalan-jalan di daerah ini. Tidak jauh dari rumah. Aku melewati gang, yang biasanya aku lewati bersama rinka. Tapi, tidak aku duga. Ada uumm... Apa namanya, ya? Oh ya! Namanya preman sepertinya. Entahlah.

"hey nona~ kau mau main sama Abang?" abang-abang ndasmu! Aku nggak punya kakak laki-laki kali.

"ayo ikut kami"

"hey! Lepaskan aku!! Lepaskan aku bodoh!" teriakku. Tapi, dia tidak menghiraukan aku. Gang ini jarang dilewati sih. Dan juga aku tidak tau jalan pulang selain disini. Rinka tolong aku. Karena, fisikku lemah aku tidak bisa melawan.

"kau mau bawa kemana aku!? Lepaskan bodoh!!! TOLOONG!!!! Akh!" walau pun aku berteriak. tidak ada yang mendengar. Hingga, air mata keluar.

"l-lepasakan... Hiks" kataku yang mulai menangis.

"tidak ak- akh!" laki-laki itu meringis kesakitan. Bukan, bukan aku yang memukulnya. Tapi, karma. nagisa langsung menuju kepadaku.

"kau tidak apa?"

"hiks... I-iya" kataku parau. Lalu nagisa memelukku. Aku menangis di bahunya nya. Bau nya wangi. Aku menangis selagi karma melawan 3 orang itu.

Aku menangis, hingga aku merasa baikan. Saat, aku sudah merasa baikan. Aku melepas pelukannya. Aku mengelap air mataku yang mengalir.

"arigato karma-Kun, nagisa-kun"

"tentu~ saja~/ tidak apa-apa" kata mereka bersamaan. Aku hanya tersenyum melihat mereka ini.

"ummm.. aku pulang dulu, ya? Ja-"

"kami ikut. Siapa tau kamu-"

"kami ikut~"

"hihihi, terserah kalian" kataku sambil tertawa kecil. Mereka mengikutiku dari belakang. Hingga aku sampai rumah.

"terimakasih sekali lagi Karma-kun, nagisa-Kun. Mau mampir dulu, nggak?"

"tidak. Kami akan pulang. Ya kan~?" kata karma sambil melihat nagisa.

"iya"kata nagisa, sambil tersenyum.

"baiklah kalau begitu. Sampai jumpa" kataku, sambil berjalan masuk rumah.

"tadaima"

"okaeri"

"eh? Sejak kapan nee-Chan pulang?"

"dari tadi. Kau tidak diapa-apain karma, kan?"

"huh? Emang dia mau ngapain aku? Nggak kok. Malah aku bertemu nagisa kun, karma-Kun, maehara-Kun, isogai-Kun, itona-Kun dan Asano-"

"apa!? Kau bertemu dengannya!? Apa kau baik-baik saja!? Dia melakukan apa!? Apa dia menindas mu!? Atau dia membully mu!?"

"nee-Chan overprotektif, nih~" kataku sambil tersenyum jahil.

"s-siapa yang o-overprotektif!?

"ahahahaha!! Nee-Chan ternyata tsundere, ya?"

"hey! Aku tidak tsundere! Kau harus menurut yang lebih tua! Perintah ku mutlak!"

Aku berhenti tertawa saat mendengar 'perintahku mutlak'. Apa jangan-jangan Rinka ketularan dia, ya?

"tapi, bukannya kita beda 1 bulan 14 hari?"

"tapi, sama aja. Aku leb- hey! Kembali!" belum selesai ucapannya itu. Aku sudah pergi meninggalkannya. Dan pergi kekamar. Jadi, ini rasanya diperebutkan laki-laki. Sekarang aku tau rasanya madriva-san. Rasanya aneh. Tak lama aku tertidur di kasur.

stuck in this worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang