9

490 65 12
                                    

“miyako-chan! Miyako-Chan!” sekarang aku berada di pasar bersama kayano. Padahal aku nggak mau ikut.

“hm? Apa?” tanyaku lesu.

mou! Jangan gitu dong! Liat dong! Ada baju cantik” kata kayano sambil menunjuk-nunjuk toko baju yang ada di pasar.

“hm” jawabku malas.

“ih kau ini.... Eh liat! Ada doujin yaoi akakuro!” kata kayano. Mataku langsung melotot dan segar.

“mana!?“ kataku senang.

“disana!” kata kayano. Aku menariknya hingga ke sana. Aku membelinya bersama kayano. Dan akhirnya kami tidak jadi beli baju. Kami pulang.

tadaima~” kata kami.

okaeri. Kalian nggak beli baju? Kan, tadinya bilang beli baju” kata nagisa. Aku dan kayano hanya cengengesan.

gomen ne nagisa-nii... Tadi, kami terbawa suasana sih” kataku sil tersenyum.

“kau ini” kata nagisa laku mengacak Surai kuningku. Aku hanya tertawa. Kasian kayano yang jadi nyamuk.

“oh ya! Dimana yang lain?” tanyaku pada nagisa.

“masih tidur” jawab nagisa.

“jam segini masih tidur!? Sekarang jam 11! Kenapa kau tidak membangunkannya! Biar aku aja lah yang membangunkan mereka!” teriakku panjang. Kayano dan nagisa harus menutup telinga. Aku berlari di tangga.

“jangan lari-lari Miyako-Chan! Nanti jatuh!!” sekarang yang teriak nagisa.

“iya, iya!” teriakku. Aku mulai berjalan. Tapi, lari lagi. Aku berjalan ke kamar karma dulu.

Tok, tok, tok!

karma-kun? Bangun!! DIa, denger kagak sih!? Bangun!! Ini udah jangan 11! Gudeg ya!? Eh maksudnya budeg ya!?” teriak Miyako kencang.

1 detik

4 detik

1 menit

Aku tidak punya pilihan lain. Aku membuka pintu kamar karma dan masuk. Dia masih molor. Aku ke kamar mandi dan mengambil 1 ember.

Byur

Aku menyiram air ke tubuhnya terutama muka. Dia langsung bangun.

“uhuk! Apa yang kau lakukan!?” katanya terkejut. Untung nggak mati. Ok, itu agak keterlaluan.

gomen ne karma-Kun... Tapi aku harus melakukannya agar kamu bangun... Coba liat jam” kataku sambil tersenyum paksa. Dia langsung mengambil hpnya.

“hah!? Aku bangun jam segini!? Yang benar saja!? Padahal biasanya aku bangun jam 1 siang atau jam 9 pagi” ember yang dipegang aku seketika retak. Karma yang mengerti situasi. Langsung berdiri.

“aku mandi dulu... Sana keluar... Atau kau ingin melihat badanku yang sexy ini~” katanya yang mulai menggoda. Gayung Yang aku pegang aku lempar ke arahnya. Dengan sigap dia mengambilnya dan langsung ke kamar mandi. Aku keluar dan kekamar itona. Tidak, aku tidak masuk ke kamarnya.

“itona-kun? It-”

Brak!!

Duak!

Aku langsung membuka pintunya.

“itona-kun!!  Apa yang-” aku diam seribu bahasa. Kini Utona tengah memakai handuk saja. Dan handuknya hampir copot. Dan di posisinya yang seperti ini? Biar aku jelaskan, Itona sedang berada di posisi—kaki kiri diatas, kaki kanan di bawah, tangan nya juga begitu, dia di tembok. Tatapannya sangat lucu.

stuck in this worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang