Cause when I'm with him
I am thinking of you
Thinking of you~•°~•°~■■~°•~°•~
"Andrea! Sudah jam 7!"
Ah! Benar sudah jam 7! Aku segera meraih tas hitamku dan segera berangkat ke sekolah.
Aku keluar dari kamarku dan melangkah cepat kearah pintu, tapi kemudian ibuku memanggilku.
"Andrea. Tak sarapan dulu?" Aku menggeleng cepat, "Oh tidak bu. Aku akan sarapan di kampus saja."
Ibu mengangguk, "Baiklah. Berhati-hatilah sayang." Aku melambaikan tanganku kepada anggota-anggota keluargaku. Yah, kepada ibuku dan adik kembarku, Sofia dan Andrew.
~•°~•°~■■~°•~°•~
"Hai, babe!" Kian menyambutku dengan pelukan hangat. Aku membalas pelukannya, "Hi."
"Kau tahu, kupikir kau terlambat." Aku tertawa kecil, "Aku kira begitu juga. Aku berlari ketika sampai dekat gerbang kampus."
Kian mengacak rambutku pelan, "Oh. Pasti kau sangat kelelahan. Ayo, aku antarkan kau ke kantin. Kelas masih akan di mulai sekitar satu jam lagi."
Aku mengangguk, "Oh oke." Kami melangkahkan kaki menuju kantin untuk sarapan.
Sepanjang langkah, aku sama sekali tidak mendengarkan Kian berbicara. Aku terhanyut dalam pemikiranku tentang seseorang yang sangat aku cintai.
"PUMPKIN!" Aku menoleh, "Nick!" Nick berjalan mendekatiku dan kemudian ia merangkulku dengan hangat.
"Bagaimana harimu?" Aku memutar mata, "Sangat menyebalkan! Mrs. Kinkin menyuruhku untuk mengerjakan soal yang sama sekali tak kumengerti!"
Nick tertawa, "Oh ya? Apakah kau mengerjakannya?" Aku menggeleng, "Aku tak bisa dan kemudian ia memarahiku!"
Lagi-lagi Nick tertawa, "Kau menyebalkan Colton!" Kemudian langkah kami terhenti, "Woah...woahh apa itu tadi? Kau memanggilku dengan nama belakangku?!"
Aku menghadap kearahnya dan menatapnya tajam, "Iya, Colton! Kau menyebalkan!"
Nick menatapku usil, "Oh begitu ya? Kau sangat berani, nona!" Aku menatapnya dengan tatapan tajam yang lebih tajam dari sebelumnya.
Nick langsung mengangkat tubuhku dan membawaku di pundaknya, "NIIICCKKK!!! TURUNKAN AKU DASAR BODOH!!!"
"Tidak mau! Pertama, kau memanggilku dengan nama belakangku. Kedua, kau mengataiku bodoh!" Nick berjalan cepat sehingga kepalaku mulai pusing karena pandanganku goyang.
"NICHOLAS COLTON!! TURUNKAN AKU!!!" Aku meronta-ronta sambil memukul punggungnya. Bukannya mendengarkanku, ia malah cuek dan terus membawaku pada pundaknya.
Kemudian, ia menurunkanku. Kepalaku pusing sekali, "Idiot! Kepalaku pusing! Gara-gara kau ini!"
Nick menggeleng, "Apa? Aku melakukan itu agar kau tak lelah berjalan ke kantin!" Aku memutar mataku, "Terserah kau!"
Nick tertawa kecil, "Ya sudah. Kau tunggu disini!" Ia mendudukkanku di sebuah kursi panjang. Aku hanya menurutinya dengan duduk di kursi itu.
Tak lama setelah itu, Nick muncul dengan segelas minuman dan roti selai coklat kesukaanku.
"Woah! Terimakasih!" Aku meraih minuman dan roti itu, namun Nick malah menjauhkannya dariku, "Eh? Not so fast!"
Aku merengut, "Ayolah! Aku lapar!" Nick masih menjarakkanku dengan sepaket favoritku itu, "Cepat! Apa yang kau mau!?"
"Berjanji padaku untuk tidak memanggilku dengan nama belakangku! Kau paham nona nakal!?" Aku mengangguk, "Ya aku janji. Sekarang serahkan makananku!"
"Kau harus bersungguh-sungguh!" Aku mendesah berat, "Baiklah. Aku berjanji Nick!"
"Good girl!" Aku langsung merebut makanan dan minumanku dari tangan Nick. Ku letakkan rotiku pada pangkuanku, dan aku langsung menyeruput minuman.
Nick meletakkan tangannya di belakangku, ia menatapku dengan intens sambil tersenyum.
Aku membuka bungkusan roti dan mengupas roti menjadi bagian kecil, "Kau mau?"
Nick mengangguk, "Oh tentu!"
Aku menyuapkan bagian kecil roti itu kedalam mulutnya, "Hmm...lezat. Pantas kau suka!"
Aku mengangguk, "Ya. Coklatnya sangat manis.
"Tentu. Tapi coklat ini tak sebanding manisnya dengan wajahmu. Kau tahu?" Aku menoleh kearahnya, "Ah kau ini suka bergurau ya?"
Nick tertawa kecil, "Oh, aku serius. Aku jarang memuji orang loh." Aku memutar mataku, "Aku tak peduli, bodoh."
"Umm...Andrea?" Aku tersadar oleh lamunanku soal Nick, aku menoleh kearah Kian yang sudah menatapku dengan bingung, "Hmm...kau tak apa?" Aku mengangguk, "Ya. Aku hanya sedikit mengantuk."
Kian menghela napas, "Kalau kau ada masalah, ceritalah padaku. Aku mungkin bisa membantumu."
Andrea tersenyum lirih, "Tak ada masalah. Aku hanya mengantuk." Kian memilih untuk percaya, "Baiklah. Ayo kita beli kopi untukmu, nona mengantuk."
Seketika itu juga rasanya aku ingin menangis sejadi-jadinya.
~•°~•°~■■~°•~°•~
Hello!
Jadi aku cuma ada pemeran buat Nick dan Andrea nya aja yuhuu!
Aku gatau kenapa pengen jadiin Lilli Reinhart sama Cole Spourse jadi castnya. I think they're soooo adorable!
Fyi, cerita ini cuma hanya 3 part :( karena emang short story :((((
Okay see ya on the next chapter~
KAMU SEDANG MEMBACA
Thinking Of You
Short StoryInspired by Katy Perry's song with the same title. Setiap aku bersamanya, aku selalu memikirkanmu. Aku tahu dia baik, tapi dia bukan apa-apa denganmu. Sejak kepergianmu, aku tak bisa berhenti memikirkanmu..