Elang Marcvos- Hidupnya bagaikan pangeran, terlahir dari keluarga kaya raya dan wajah yang tampan. Semua wanita menyukainya membuat Elang yang terkenal badboy menjadi seorang playboy. Dia tak segan menyentuh wanita mana pun! Karena pada dasarnya wan...
Saya anak bawang yang baru netas dari induknya. Mau ngeluarin cerita absurd yang pasti bakal kalian sukai. Hehe. *pede banget dafuq*
Oh iya, cerita ini konten 18+, jadi disarankan buat anak yang masih dibawah umur untuk gak ikutan baca please. Tapi kalau yang anak piyit-piyit tetep keukeh buat baca jangan salahkan aku yak. Dari awal sudah diberitahu, kalian aja yang nackal masih tetep baca.
** Playlist : Zara Larsson - Make That Money Girl
***
Marcvo School, Jakarta - 10 p.m
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sial! Umpatan itu masih terus dilayangkan wanita kuncir kuda yang tengah mengepel lantai kamar mandi yang sedikit lagi akan selesai. Kini tinggal satu lagi tugasnya, membersihkan gudang sekolah yang pastinya sangat kotor.
Tadi pagi bukan tanpa disengaja Rere bangun kesiangan. Setelah bekerja paruh waktu disebuah rumah makan sederhana badannya tentu merasa capek sekali malam kemarin. Alhasil paginya saat matahari sudah menampakkan dirinya Rere tak kunjung bangun. Membuat dia telat datang ke sekolah.
Tapi kalau seandainya tadi angkutan umum yang ditumpanginya tidak mogok, pasti Pak Sutedjo tidak akan menghukumnya berkali lipat seperti ini. Bayangkan ketika seharusnya Rere hanya membersihkan toilet sekarang malah ditambah membersihkan gudang yang letaknya sungguh terpencil disudut sekolah.
Gadis berkacamata itu langsung melesat kearea sekitaran gudang setelah menyelesaikan perkaranya dengan lantai-lantai bau kamar mandi. Namun langkahnya tiba-tiba saja terhenti. Bulu kuduknya merinding mendengar sebuah suara yang berasal dari dalam gudang sekolah.
Rere meneguk salivanya pelan menenangkan dirinya. Ia berpikir itu pasti setan yang sedang menakut-nakutinya agar tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan cepat.
Namun alih-alih beranjak pergi dari sekitaran gudang. Rere malah mendekati pintu gudang yang sedikit terbuka berniat mengintip suara apa yang didengarnya. Untuk memastikan setan dalam khayalannya tidak ada. Rere mencoba berpikir positif, mana ada setan siang-siang begini batinnya.
Suara itu semakin jelas kala Rere mulai menyusup kedalam gudang. Dia melihat sebuah pria dengan tampilan acak-acakan dari belakang tengah menindih gadis yang berada dibawahnya. Astaga apa itu buto ijo? Dia bergidik ngeri.