Mereka. Karena mereka, hidupku menjadi tidak tenang. Karena mereka pula hari-hariku menjadi suram.
Suara-suara mereka bagaikan alunan musik yang menyayat hati para pendengarnya.
Terkadang lolongan anjing menjadi irama pengiring isak tangis dan rintihan memilukan itu.
Aku tak tahu, apakah ini nyata atau hanya akalku saja yang menggila. Menggila akibat imajinasi liar yang seakan terus terputar tanpa henti dalam memori.
Tapi yang pasti, aku merasa seperti ada yang terus memperhatikanku. Bahkan menguntit kemanapun aku pergi.
Namun semua itu tak lama, tak lama setelah mereka berani menampakkan sosoknya yang sangat menyeramkan.
Penuh dengan darah ataupun cabikan yang tersebar di tubuh disertai bau bangkai yang menyengat, seakan menyelusup masuk kedalam indera penciuman para korbannya.
Aku takut, sangat takut...
Saat malam, mereka mulai mengusikku lagi. Mulai dari ada yang menarik selimutku, benda-benda melayang, tulisan darah di cermin, bahkan darah yang menggenang dimana-mana.
Dan sekarang, saat aku menceritakan kisah ini pada kalian, mereka sudah berani menerrorku sampai melukai anggota tubuhku dan mengganggu mentalku.
Aku tak sanggup, aku tak sanggup lagi hidup dengan ribuan terror yang mereka berikan. Aku tak sanggup kawan, aku ingin mengakhiri hidupku sekarang.
Dan aku berjanji pada mereka, kalau aku mati maka orang yang menjadi pendengar ceritaku ini akan menjadi korban mereka yang selanjutnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepypasta & Riddle
HorrorMereka itu ada, namun tak terlihat. Mereka seakan tak nyata, tapi nyata. Mereka tembus pandang, namun bisa membuat benda bergerak dan melayang. Mereka ada disekitar kita tanpa disadari.