Setelah arini memiliki seorang kekasih dia menjadi jarang bersamaku kita hanya bersama saat pulang sekolah aku merasa kesepian sekali ku berharap ada seseorang yg datang menemaniku.
1 minggu kemudian..
Dikelas, kita kedatangan 1 murid baru namanya Firman hermansyah semua perempuan dikelas merasa kagum melihat kepandaian dan ketampanannya itu kecuali diriku yg menganggapnya biasa saja.
Ibu mempersilahkan dia untuk duduk dan anak itu malah duduk didekatku karena hanya tersisa itu.
Dia memperkenalkan dirinya padaku dan mengajak berteman ku hanya menjawab dengan suara datar dan dia hanya tersenyum.
Firman:"Boleh tidak aku ikut kekantin bersamamu?"melihat kearahku
Elsa:"silahkan saja,sudah lanjutkan menulis dan lihat ke depan jangan melihat padaku".dengan senyum tipisBel istirahat berbunyi
Lalu aku dan firman pergi keluar kelas saat kita ingin pergi kekantin ada seseorang yg memanggil firman ternyata ibu bk yg memanggil.
Ibu bk:"kamu firman kan?"
Firman:"iya bu".ujar firman
Ibu bk:"Tolong datang ke kantor sekarang ada ayahmu disana yah".lalu ibu bk itu pergi
Elsa:"sana pergi ku akan menunggu disini ok".dengan menatap matanya
Firman:"tidak,kamu ikut bersamaku ok temani aku".menarik tanganku dan menuju kantor.
Sesampainya di kantor aku melihat sesosok pria yg aku kenal dan ternyata itu ayahku yg hilang bertahun-tahun lamanya.
Lalu firmam memanggil pria itu dengan sebutan ayah yg membuatku terkejut.
Saat pria itu menengok dia terkejut melihatku lalu dia menghampiri kita dan pria itu memeluk firman dengan menatapku.
Tanpa berpikir panjang aku langsung lari menuju toilet dengan perasaan yg tidak bisa aku ungkapkan.
Arini yg melihatku langsung mengikutiku ke toilet.
Saat ditoilet aku hanya bisa menangis lalu arini datang,aku langsung memeluknya dan berkata:"ke...ke...kenapa dia harus datang rin saat aku sudah melupakannya".dengan terisak isak aku bicara pada arini.
Arini bertanya siapa el yg kamu maksud itu.
Aku melepas pelukannya lalu menatap mata arini dan berkata ayahku rin,dia datang dia datang arini memelukku kembali dia ikut menangis bersamaku sudahlah el sudahlah jangan menangis lagi yah kita kesana sekarang.melepas pelukan dengan perasaan marah aku berkata TIDAK.
Lalu ku pergi meninggalkan arini menuju kelas.
Saat di kelas firman mendekatiku dan berkata "kamu kenapa?" Aku hanya diam lalu ku menghampiri sinta untuk bertukar tempat duduk karena aku tidak mau dekat bersama dia.
Arini menyusulku sampai dikelas dan menghampiriku dengan lemah lembut dia bertanya apakah diriku baik baik saja sedangkan aku hanya mengangguk saja.
Arini menarik tanganku dan membawaku pergi dari kelas dengan membawa tasku tanpa aku sadari ternyata firman mengikuti kami
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Harapan
Teen FictionSeorang gadis yg slalu berharap akan kedatangan ayahnya dan suatu ketika harapannya berubah karena suatu keadaan yg memaksanya berubah.