Ke Tiga

43 9 0
                                    

"Heh Nad, sumpah deh gue iri sama lo kemaren" Pekik Salsa saat Nadia baru datang dan menyimpan tas di kursinya.

"Iri kenapa Sal" Tanya nya, kemudian mendudukan bokong nya di kursi.

"Ya iri aja, lo bisa foto bareng sama cowok dingin kayak ka Saka, dan lo bisa di rangkul sama cowo seganteng kak Kevin, aduh Nad iri banget gue hmmm" Ucap Salsa terdengar sangat berlebihan untuk Nadia.

"Wah, ada yang udah dapet foto sama si Saka tuh" Sambung Yoga yang melewat dan mendengar ucapan Salsa.

"Iyalah gue" Ucap Nadia percaya diri.

"Bahagia dong ya" Goda Yoga.

"Banget, udah lah nanya mulu lo" Sewot Nadia.

Salsa hanya tersenyum miring melihat keduanya.

"Udah ngapa ga jangan gangguin mulu Nadia" Titah Salsa.

"Ngapa? Lo cemburu?" Celetuk Yoga.

"Idih gila apa lu, kagak!" Ucap Salsa dengan Yakin.

"Cemburu juga gak papa Sal" Goda Yoga.

"Gila emang, pergi sono" Sewot Nadia.

Yoga pergi berjalan menuju tempat duduknya.

"Nih Nad emang kak Kevin siapa lo sih?" Tanya Salsa pada Nadia.

"Lo sahabat gue Sal, ko lo gak tau sih" Ucap Nadia.

"Gimana mau tau, lo selalu tertutup tentang masa lalu lo Nad" Ujar Salsa.

"Karena gue gak mau inget masa lalu, gue cuma pengen lo tau tentang kebahagiaan gue Sal" Ucap Nadia yang langsung di sahut oleh Salsa.

"Dan lo gak pernah bahagia" Potong Salsa.

"Hmmm..." Nadia hanya diam.

"Lebay lo, gausah galau! Masih pagi" Salsa memeluk Nadia.

"Kak Kevin siapa lo?" Tanya Salsa sembari melepaskan pelukan nya.

Kemudian Salsa mulai bercerita panjang kali lebar kali tinggi. (Rumus persegi panjang kali ah).

"Dulu gue satu SD, SMP, dan sekarang satu SMA sama kak Kevin lo tau kan itu Sal, heheh. Dia itu pernah jadi matahari yang bisa bikin gue hangat! dengan melihat senyum nya, dengan mendengar suara ketawa nya gue ngerasa nyaman Sal. Hmmm, ya dulu kak Kevin pacar gue Sal pas gue kelas delapan dan dia kelas sembilan, kita pacaran cuma setahun kurang sepuluh hari, hahah ko gue inget ya padahal masa masa cinta monyet ya Sal. Terus gue putus sama dia karena kak Kevin malah deket sama temen gue pas SMP. Nah selama gue putus sama dia, gue berusaha lupain dia, gue berusaha ngilangin perasaan gue buat dia, sampe akhirnya di SMA gue ketemu lagi sama dia, hmm, dan selama ini gue nutupin semua nya, gue bertingkah layaknya seseorang yang baru kenal pas masuk sini, padahal dalam hati gue tuh nyesek banget asli. Tapi pas gue ketemu Saka, dan gue coba merjuangin Saka, dengan cepat perasaan gue buat Kevin hilang, meski kadang di dekat Kevin gue suka ngerasa nyaman lagi karena kehangatan nya, tapi gue berusaha menahan semua nya" Nadia bercerita di dalam keramaian suasana kelas.

"Oohhhhhh... Jadi kak Kevin, mantan lo" Pekik Salsa.

"Hmm" Sahut Nadia.

"Kenapa lo gak balikan aja"

"Ngapain balikan, kalo begini lebih nyaman" ucap Nadia di selingi senyum.

"Tapi dia kayak yang masih ada rasa sama lo nad"

"Semua nya yang pernah sama sama punya rasa, akan berpisah dengan membawa perasaan nya masing masing Sal, wajar dia masih ada perasaan ke gue, gue juga masih ada perasaan nyaman ke dia, tapi itu gak mungkin jadi alasan balikan gue sama dia, semua perasaan yang udah di bawa masing masing gak akan sama lagi seperti semula" Nadia menjelaskan.

"Terus lo milih ketidak pastian yang gak ada ujung nya gitu, karena lo milih berjuang buat si Saka itu" Salsa mulai frustasi dengan sikap Nadia.

"Siapapun yang bisa bikin hati gue kembali utuh" satu kalimat yang keluar dari mulut Nadia.

"Kalo yang bikin hati lo utuh bukan si Saka gimana?" Tanya Salsa.

"Dia hebat" Huft Salsa semakin frustasi.

"Iyadah iya hati lo udah beku gara gara si Saka itu. Jelmaan manusia es dari kutub" Sewot Salsa.

"Hmmm... " Nadia merebahkan kepalanya di antara kedua tangan nya yang terlipat di atas meja.

"Hati dia beku buat lo Nad, dan hati lo beku buat cowok lain, karena dia" Bisik Salsa tepat di telinga Nadia.

"Akan ada waktu dimana es mencair Sal" Jawab Nadia dengan tersenyum.

"Gue yakin" Sahut Salsa.

"Ah elo mah, sedih gue jadinya. Giliran gue dong nanya, gimana lo udah berhasil deketin ka Riko?" Goda Nadia pada Salsa.

"Au ah gelap" Wajah Salsa terlihat merah masam.

"Ciie"

"Sebel gue Nad, kan gue yang awalnya niat deketin dia, kenapa malah dia yang bikin gue baper" Adu Salsa pada Nadia.

"Kayaknya dia juga punya perasaan deh sama lo Saldut" Pekik Nadia.

"Gila lu, gue kagak gendut bege!, hmmm semoga aja sih iya, kalo dia ada perasaan kan gampang nyatuin nya, hahaha" Salsa tertawa begitu pula dengan Nadia.

Kehangatan, kebersamaan, kekompakan persahabatan mereka lah yang di irikan oleh teman teman nya.


Hihihihh...
Balik lagi....
Gimana seru gak?
Voment ya, terimakasih.

11 mei 2018

The Choice [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang