Soul-Mate (Prolog)

7.5K 466 21
                                    

Hai-hai mohon maaf lahir batin mina-san 🙏🏻🙏🏻

Maaf juga ini FF-nya gua publish kembali bersama update-an FF sebelah (It's Jaejoong Againts Pimple)

Apa kalian merindukan gue? Hehe kagak mungkin ya 😅

Untuk FF 3shoot gue yang gaje dan membuat kalian bingung itu, ehem 😚 gue memutuskan akan membuat series ke-2 atas POV Jaejoong. Ff sedang dalam penulisan (dan tentunya ide cerita jg lg gue pikir)

Happy reading~

.

.

.

Yunho terus berlari kencang menelusuri hutan. Beberapa meter lagi didepannya akan terlihat pemukiman padat penduduk. Baru saja terdengar samar hiruk pikuk festival desa dibawah sana. Langkah kaki Yunho terhenti karena terkejut mendengar suara dentuman keras yang berasal dari langit

 Langkah kaki Yunho terhenti karena terkejut mendengar suara dentuman keras yang berasal dari langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kembang api pertama sudah di mulai. Aku harus segera menemuinya"

Yunho kembali berlari kencang. Dadanya bergemuruh akibat adrenalinnya berpacu cepat dengan perasaan was-was. Ia takut akan kehilangan momentum heat pertamanya dengan seseorang yang begitu ia dambai. Ini adalah saat pertama dan terakhir baginya untuk menjadikan orang itu sebagai mate

.

.

.

~Sementara itu disisi lain festival~

"Apa benar Yunho akan menjadikan mu sebagai mate-nya?" tangan putih yang begitu mungil itu mengambil sebuah pita lucu dan disematkan pada rambut lawan bicaranya, "Pakai ini saat mating dengannya nanti"

"Wah ini imut sekali. He~ehm, dia sendiri yang mengatakannya. Lagipula aku tidak rugi juga sih menjadi mate dari klan serigala. Apalagi ayah Yunho merupakan tetua yang sangat di hormati di desa" setelah menjawab pertanyaan tersebut, matanya berbinar menemukan sesuatu yang unik. Ketika melihat tag harga, ia cemberut, "Mahal sekali" ia kembali menaruhnya

"Suruh Yunho untuk membelikannya. Setelah selesai mating tengah malam nanti, aku yakin ia akan bertekuk lutut. Yunho akan bersedia melakukan apa saja untuk mu"

Ia tersenyum mengiyakan. Tidak dapat di pungkiri jika Yunho memang tergila-gila padanya. Bahkan sudah dua tahun ini ia sengaja menarik ulur perasaan Yunho, "Baiklah, aku akan membayar pita ini. Kau pergilah temui mate mu. Aku juga harus bergegas menemui Yunho di tempat yang telah kami janjikan"

Temannya tersenyum dan keluar dari toko. Tidak lupa mereka saling melambaikan tangan dengan teriakan yang mengganggu aktivitas orang lain. Orang-orang tampak sibuk menyusun rencana untuk menghabiskan malam heat bersama partner yang telah mereka pilih

Didepan toko manisan terdapat pasangan tua yang sedang duduk sambil tersenyum melihat para muda-mudi yang sedang dimabuk cinta. Ada alpha yang memiliki lebih dari satu pasangan, ada kelompok orgy, deretan omega yang menjajakan diri untuk membantu alpha atau beta yang tidak mempunyai teman heat hingga pasangan yang benar-benar saling mencintai. Dimana, di antara kesemua kategori peserta festival heating para mutant tersebut, terdapat juga sepasang remaja yang sedang dimabuk asmara. Mereka saling berjanji untuk menghabiskan malam bersama sebagai sepasang kekasih

Inilah cerita keduanya~

.

.

.

"Wah lucu sekali pitanya. Cocok. Pita itu membuat mu terlihat imut" seorang pria menutup pintu geser bergaya jepang kuno setelah mengatakan kalimat tersebut. Di atas pintu terdapat kertas bertuliskan Kim Heechul. Pria itu memakai kimono bewarna kuning keemasan dengan corak bunga api. Cocok dengan festival heat yang di tandai dengan tiga waktu peluncuran kembang api. Sekitar beberapa menit yang lalu kembang api kedua sudah dinyalakan

"Bagus kan? Aku membelinya dengan uang tabungan ku. Hasil jerih payahku selama tiga bulan mengepel lantai dan membersihkan kamar para senpai juga bisa membuatku membeli kimono ini. Warnanya serasi dengan pita yang ku beli kan?! Tadi hanya tersisa dua buah, aku kira kedua orang itu akan membelinya, ternyata hanya satu. Cepat-cepat aku mengambilnya"

Heechul tersenyum melihat kegirangan yang di tunjukkan oleh juniornya. Ia duduk bersama teman yang lainnya. Semua senpai dan kouhai yang bekerja disini tampak begitu antusias memuji anggota baru mereka

Selama tiga bulan menjadi petugas kebersihan, akhirnya anak berusia tujuh belas tahun yang ia pungut mendapat kepercayaan Boss-nya untuk bekerja di tingkat yang lebih tinggi lagi. Sebenarnya Heechul tidak setuju dan berusaha mempertahankan orang ini agar tidak terjatuh ke dalam lubang yang sama dengannya. Bagi Heechul kepolosan serta keceriaan junior barunya adalah harapan yang selama ini ia dambakan. Hari dimana ia dapat mengingat masa mudanya yang belum merasakan kejamnya kehidupan

"Apa kau yakin? Semua belum terlambat. Katakan kau merubah pikiran mu dan aku yang akan menanggung semuanya. Kerugian dan hukuman yang akan diberikan Big Mama pada mu akan ku pikul" Heechul mengelus surai hitam adik barunya yang ia kasihi

Juniornya merengut dan menghempas belaian Heechul, "Diam! Kau tidak tahu betapa sengsaranya aku menjadi pengemis dan tidur dijalanan. Aku tidak punya uang untuk membeli makan dan bahkan aku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Big Mama sangat baik hingga mempercayakan ku untuk melayani petinggi desa"

Wajah Heechul mengeras. Bukan keserakahan seperti ini yang ia harapkan dari juniornya yang lugu, "Kau tidak tahu betapa bejadnya wanita itu. Dia bukan seorang yang dermawan. Big Mama berbuat baik kepada semua pelacur di sini karena kami membuatnya untung. Dia hanya memanfaatkan kita"

"Lalu mengapa kau tidak kembali menjadi pengemis dijalanan? Mengapa kau akhirnya memilih untuk menjual tubuh mu kepada lelaki hidung belang, huh?" tanya orang itu

Heechul terdiam. Ia kalah. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Pada dasarnya ia memilih untuk menjadi pelacur karena tidak tahan hidup miskin. Ia tidak yakin dapat bertahan hidup dengan meminum air comberan dan memakan sisa makanan dari tong sampah

Dengan enggan, Heechul berdiri dan berjalan menuju kamarnya kembali, "Terserah mu" katanya. Sebelum menutup pintu, Heechul menambahkan, "Jangan lupa selalu memakai pengaman dan jangan biarkan ada lelaki yang memberi tanda dibelakang leher mu. Jaga kebersihan tubuh mu dan seringlah mengecek kesehatan. Aku tidak mau kau tertular penyakit"

Sebelum melangkah masuk, semua orang yang ada didalam ruangan tersentak ketika mendengar suara wanita menggelegar memanggil anggota baru

"Jaejoong! Mobil jemputan mu sudah tiba. Kemarilah"

"Jae, berhati-hatilah. Layani saja apa yang di inginkan oleh petinggi desa. Hindari kesalahan dan puaskan pria itu. Jangan melanggar perintahnya" salah satu anggota lain memberi semangat kepada pria yang beradu mulut dengan Heechul tadi

"Hmm aku mengerti" Jaejoong mengangguk. Ia mengambil tasnya dan berdiri. Ia mengetuk pintu kamar Heechul dan berkata, "Doakan aku, hyung"

Jaejoong pergi. Ia sudah siap melaksanakan tugas pertamanya sebagai pria pemuas nafsu

.

Tbc.....

.

Jangan lupa klik bintang yaaau ⭐️

Our First Heat (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang