part (3)

0 1 0
                                    

Kejadian tadi pun berlalu, membuatku sadar… aku mulai jatuh cinta lagi kepada seseorang. Seseorang yang bahkan aku tidak menyangka jika dia bisa membuatku merasakan nyaman untuk kedua kalinya setelah kejadian sebelumnya yang membuat aku mengurung hati rapat rapat, bahkan hampir tidak terbuka lagi.
Aku takut, aku takut jika kejadian masa laluku terulang kembali, terlebih kali ini orang yang akan aku hadapi adalah sahabat pria terbaikku, oh tuhannn, aku hanya tak sanggup untuk kehilangan orang yang begitu aku sayang kali ini, orang yang berhasil membuatku yakin akan adanya cinta tidak selamanya tentang luka, orang yang bisa menjadi  sahabat, pacar, orang tua, teman curhat, pembantu, ojek, dan lain lain, yaa… orang itu adalah sevan.
.
.
.
.
.
Kini malam telah menyapa suasana rumah ku, aku dan sevan sedang ada diruang tengah. Kita sedang menonton acara kesukaan kita berdua di salah satu stasiun tv sambil menikmati coklat panas. Pada malam itu tiba tiba suara telepon masuk dari hp sevan dan berbunyi beberapa kali.

“siapa ya malem malem ada aja”, kata sevan sambil mengacak ngacak rambutku dan mulai mengangkat telepon itu lalu berdiri menjauh.

“halo dengan siapa yaa?”, gumam sevan sedang menerima telpon tersebut.

“ohh iyaiya tante pasti sevan jaga kok tuan putrinya, ini juga lagi nginep dirumah tan….”, katanya lagi.

“ohh iya iya pasti tan siappp….., iya tante juga hati hati ya tan..disini ada sevan ko buat jagain dia tante gausah khawatir….”, sahut sevan tersenyum kearah ku, aku bingung, siapa orang yang meleponnya malam malam begini bahkan itu asik bgt keliatannya.

“oke tan waalaikumsalam…”, telepon tersebut mati dari hp sevan, saat itu juga aku langsung beranjak mendekati sevan.

“siapa sih asik banget heran”, kata ku sambil memasang muka badmood.

“iyalah asik orang lagi telponan sama calon ibu mertua hahahaha”, kata sevan meledek.

“ha?siapa? lu punya cewe baru?”, gumam ku kaget karna mendengar ucapan sevan tadi.

“nih cewenya ada di deket gue sekarang, lagi gua cubitin pipinya nih..”, sahut sevan sambil meraih pipi ku lalu mencubitnya dengan gemas.

“itu ibu? Oalah hahahahahaha, ko bisa? Apa katanya?”, Tanya ku penasaran.

“disuruh jagain tuan putrinya katanya, yaudah udah malem, tidur sayang besok pagi pagi gua mau ngajak jalan”, kata sevan sambil mengelus kepala ku.

“bener yaaa?asyikkk hahaha, tapi lu temenin gua dulu di kamar gua sampe gua tidur nyenyak baru lu nanti tidur hahaha”, gumam ku meledek sevan.

“iyaa sayangg masyaallah, ayu sekarang gua temenin tapi tidur yaa, terus nanti gua tidur dimana?”, kata sevan bertanya.

“haha iyaiya ampun bang sabar, di sofa panjang yang di kamar gue gapapa?, atau mau tidur di kamar tamu?”, Tanya ku pada sevan.

“mending di sofa kamar lu lahh, gua jagain lu, yuk sekarang naik ke atas”, ajak sevan padaku.

.
.
.
.
.
“ hoammmmm……….”, aku terbangun dari tidurku dan mulai mengumpulkan nyawa untuk melihat keadaan sekitarku, terutama melihat sevan.

“lahhhhhh, ni bocah ngapa ya, ketiduran kali ya pas nemenin gua tidur, atau jangan jangan kecapean ya”, aku kaget saat melihat sevan tertidur pulas seperti orang habis berlembur pagi hingga malam. Aku pun mulai mengelus perlahan kepala sevan karna ku fikir mungkin dia lelah.

“hoammmm”, sevan terbangun sambil meraih tangan ku yang sedari tadi mengelus kepalanya.

“lahh, ko gua tidur disini sih……..aduh maaf ya ngaa gua gatau, tapi sumpah gua gamacem macem”, kata sevan kaget melihat keadaannya yang pulas di kasurku.

“hahaha iya gak papa, sorry ya udah ngerepotin lu buat jagain gua, kalo lu mau pulang gapapa ko”, gumam ku yang mulai merasa tidak enak.

“gak…….udah ah gua mau mandi terus siap siap, untung gua bawa kaos sama jeans kesayangan gua nga kemarin, soalnya kemarin seharusnya gua latihan sama anak anak buat bawain lagu surat cinta untuk starla”, kata sevan menjelaskan.

“iya vann gua siapin sarapan juga deh abis itu baru andi, nanti lo langsung kebawah aja ya”,  sahut aku yang mulai beranjak turun kebawah.
.
.
.
.
.
Setelah selesai sarapan kita pun berangkat, tak butuh waktu lama kita pun sampai di tempat tujuan. Entah ini di mana yang pasti tempat ini sangat indah, banyak arena olahraga, tempat bermain, wahana wahana seru, sampai dengan tempat foto dengan objek objek indah.

“gimana?bagus gak?”, Tanya sevan padaku yang masih celingak celinguk .

“bangetttttt, suka bangettttt”, jawabku dengan semangat.

“yaudah ayu jalan”, ajak sevan yang lalu diikuti anggukan oleh ku.

Aku menyurusi tempat ini berdua dengannya, dengan keadaan satu tangan ku di genggam olehnya. Aku diajak ke wahana wahana yang ada disana, aku sangat menikmatinya, bahkan aku merasa seperti hidupku tidak ada beban apapun, yang aku rasakan hanya bahagia saat ini.
Stelah mencoba satu persatu wahana ditempat ini dengan begitu asyik dan indah, aku mulai beranjak ke tempat yang banyak objek indahnya, apalagi kalau bukan tempat foto, kebetulan hari ini aku membawa kamera ku yang sekarang sedang di pegang oleh sevan.

“ayo cantik mau foto dimana….”, Tanya sevan padaku.

“mau nya foto berdua…….eh itu kayanya ada photobox deh van, kesana yukkk”, ajak ku pada sevan.

Sesampainya disana aku langsung booking untuk foto soalnya ngantri. Tak lama aku dan sevan dipanggil lalu aku dan sevan langsung berfoto disana, hasil nya sangat memuaskan, aku sangat suka pada hasilnya, dan langsung memesan agar dapat digandakan, biar aku dan sevan sama sama punya.

Setelah selesai mengunjungi tempat satu persatu, hingga tak terasa hari telah sore, akhirnya aku dan sevan beristirahat di taman yang terdapat pada tempat wisata itu. Entah kemana perginya sevan tiba tiba tidak ada disamping ku, hanya ada handphonenya dan kameraku . aku mulai iseng sambil membuka handphonenya, aku membuka buka semua aplikasi yang ada disana.
Pertama aku membuka kontaknya, dan betapa kagetnya aku jika kontaknya tidak ada kontak perempuan selain mamahnya, ibuku, aku, nita dan citra. Lalu aku langsung menuju ke whats appnya, dan lagi lagi aku terkejut jika di chatingannya hanya ada chatingan grup, aku dan teman temannya, dan kalian tau apa nama kontak ku di handphonenya? “manusia ter ter ♥♡♥". Lalu aku membuka linenya, dan ternyata sama saja seperti whats appnya. Mungkin kalau instagramnya aku sudah tidak penasaran, bagaimana tidak sedangkan instagram dia juga ada di handphoneku. Perlahan aku beranjak membuka galeri, yang aku temukan terdapat folder dengan nama “love” , dan saat aku membukanya ternyata isinya adalah foto fotonya yang selama ini aku kirim hanya untuk meminta pendapat, dan alhasil ternyata masih disimpan, lalu juga terdapat foto fotoaku dengannya berdua dari kelas X . Aneh, di galerinya lebih banyak fotoku , disbanding fotonya, isi galerinya pun hanya ada foto foto aku, dia dan foto foto kebersamaannya dengan para teman temannya.

“maaf ya ngaa, tadi gua kebelet pipis, malah kamar mandinya jauh banget”, kata sevan tiba tiba datang dan duduk, untung saja aku langsung menaruh handphonenya sehingga tidak ketahuan.

“yaudah udah mau malem, balik yuk”, kata sevan lalu berdiri dan meraih tanganku untuk membantuku berdri,dan setelah aku melewati hari ini dengan bahagia, aku pun pulang bersama sevan.

Dia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang