part (1)

12 1 0
                                    

"Moring sayanggg....., wake up..... Waktunya kamu mandi dan sekolah" , suara itu terdengar tak asing lagi di telinga ku, ya.. Itu pasti ibuku. Dia adalah sesosok wanita hebat yang selalu menguatkan ku, mengihibur ku, juga menjaga ku, terlebih... Ayahku bekerja di luar negeri, tepatnya di Jerman. Ayah selalu pulang saat ia berlibur panjang dalam pekerjaannya, sayangnya libur panjangnya hanya satu kali dalam setahun.

"Hoammmmm, iya buu aku bangun nihh" , sahut ku kepada ibuku yang sedang membuka jendela kamar ku.

"Sayang, hari ini ibu akan ada job ke luar kota selama satu bulan penuh, ibu harap kamu bisa mandiri ya sayang tanpa ibu, karna bibi sudah tidak bekerja lagi disini, anaknya sakit katanya" kata ibu kepadaku yang masih memejamkan mata.

"Terus aku gimanaaaaaaa? Aahhh", jawabku pada ibu yang mulai beranjak duduk di samping ku.

"Sudah tidak apa, kamu bisa minta tolong Citra dan nita bukan?, atau kalau mereka gak bisa kamu minta tolong sama Adi aja,pacarmu itu", jawab ibu kembali sambil mengelus rambut ku.

"Mungkin kalo Citra dan nita bisa bu, tapi kalo Adi, aku udah putus kemarin sama dia, aku gabetah sama dia", sahut ku sembari menguap kembali.

"Kamu tuh ya mentang mentang banyak yang deketin, main gonta ganti pacar aja ngaa", kata ibu sambil tertawa kecil.

"Ishhh, gatau ah, mending aku mandi",sahut ku sambil beranjak ke kamar mandi.

"Iya sayang, yang Wangi ya hahahaha, soal uang kamu selama sebulan sudah ada di atm kamu, dan disini ada mobil biar kamu gak bosan dirumah, ibu berangkat sebelum kamu pulang sayangg, take care", teriak ibu sambil meninggalkan kamar ku perlahan.
.
.
.
.
.

"Aduhh, ettt mana si elahhh, lama bgt taxi online gaguna banget heran.., ihhh di cancel, yah bakal telat nih aduhhhhh", pinta ku yang sedang sendirian di depan rumah ku sambil celingak celinguk ke arah kanan dan kiri.

Tinnnnnnnn....
Tinnnnnnnn....

Terdengar bunyi kelakson motor yang membuat aku cukup kaget.

"Eh bodoh banget si lu van pagi pagi bikin orang kaget sial",pinta ku kesal.

"Hahahaha, maaf tuan Putri, sengaja, biar lu tambah panik hahahaha, dari pada lu ngomel mulu, mending bareng gua aja dah yuk ", ejek pria itu kepadaku.

"Untung ya lu sahabat gua dari kelas X, kalo engga udh gua jitak lu....., udh ayuu ", jawab ku sambil menaiki motor pria itu.

Sevan namanya, dia adalah sahabat laki lakiku sejak kelas X lalu, kita satu kelas dulu, tapi sekarang tidak, sekarang sevan satu kelas dengan citra. Dulu...aku pernah mendengar sevan bertengkar dengan temannya hanya karna memperebutkan ku, karna dia tau temannya adalah lelaki brengsek jadi dia nyesel ngalah sama temannya karna takut aku kenapa napa katanya,tapi...entah lah. Citra pun juga sahabat ku, sama seperti nita, mereka lah yang selalu ada saat aku dalam keadaan apapun.
.
.
.
.
.

"Hayooo, mau kemana, kalian sudah tidak boleh masuk ",kara pak security sekolah aku dan sevan, dia sedang mencoba menghalangi ku dengan badanya yang besar.

"Engga pak, sumpah, ituu pakkkkk, ituuuu ada kecoak..... ",sahut sevan berbohong .

"Haaaa manaa manaaaa, iiiihhhh ", sahut pak security sedang panik lalu melipir bergeser membiarkan pagar lost.

"Hahahaha maaf ya pakkk ,makasihhhhh",triak sevan senyum.

"Eeh kamuu... Kurang ajar sevannn.... ", teriak pak security.

Akhirnya kita tiba disekolah, walaupun sedikit terlambat..,tapii gak papa lah, yang penting masuk.
.
.
.
.
.
Kringgg kringggg.....

Bel istirahat pun berbunyi. Seperti biasa, aku dan nita menunggu Citra datang ke kelas untuk menghabiskan waktu istirahat bersama. Kadang sevan juga ikut kekelas ku, dia berbeda dari laki laki lain disekolahku, jika para laki laki lain sibuk bermain dengan grupnya, atau bahkan main di kelas pacarnya, sevan memilih sibuk main ke kelasku yang berstatus sahabatnya. Banyak yang mengira aku dan sevan menjalin hubungan spesial, namun aku dan sevan belum pernah jadian sebenarnya, hanya saja bisa dibilang sahabat rasa pacar. Sevan sosok pengertian, dia dapat dengan mudah menaklukan hati wanita, ditambah dia cowok cool dan kece di sekolah, siapa yang tidak menolak jika didekati olehnya. Sejujurnya aku tahu, sevan sungguh sangat menyayangi ku lebih dari sekedar sahabat, meskipun aku berusaha untuk tidak nyaman dengan sosok sevan, mungkin aku hanya tidak bisa membohongi perasaanku sendiri sekalipun aku selalu menolak rasa Cinta dalam hatiku, kali ini dia berhasil masuk diam diam tanpa aku sadari, terlebih sevan selalu memperlakukan ku seperti pacarnya sendiri, selama hampir 2 tahun kita bersahabat, mungkin wajar jika aku mulai memendam rasa yang seharusnya tidak ada.

Aku, nita dan Citra menghabiskan waktu istirahat bersama dikelasku.

"Darrr.... ", teriak pria yang sedang berusaha membuatku kaget.

"Ayam eh ayam.... ", reflek ku latah sambil menengok siapa laki laki menyebalkan itu, Sevan rupanya.

"Ahahahahaha, kesayangan....kesayangan ", sahut sevan sembari mencubit pipi chubby ku.

"Sakit bodoh... ", teriak ku kepada sevan.

Sevan duduk di bangku kosong sebelahku, berhubung Citra duduk bersama nita.

"Jadi gimana? Bisa ga? Yaila lumayan loh nginep sebulan di rumah gue kan", tanyaku kepada Citra dan nita.

"Lah mau ngapain anjir, udah gila kali ya anak orang disuruh nginep selama itu, dicariin ema bapa nya bisa bisa bodoh", sahut sevan tiba tiba.

"Sutttttt, diem dulu nyet ah", jawab ku kepada sevan.

"Kalo gua si bisa ngaa, lu nit? Gimana? ", jawab Citra.

"Gimana ya, kan lu tau minggu depan gua mau ke eropa, yakali deh, kayanya gabisa deh ngaa, maaf yaaa, gapapa kan? ",tanya nita sambil mengaduk es jeruknya.

"Iya beb gapapa selaw ahahaha kaya sama siapa aja, ada Citra juga ini kan, btw take care nanti disana ya, terus jangan lupa beliin gua highlighter dari sana ya, buat oleh oleh lumayan ahahaha", jawab ku kepada nita yang mulai merasa gak enak sepertinya.

"Emang ibu kemana nga? Baru pengen main kerumah ngobrol sama ibu", tanya sevan dengan mulutnya yang penuh camilan.

"Ke luar kota katanya ada job, btw lu juga dong temenin gua", pinta ku pada sevan kembali.

"Santai aja jenong, pesek, gendut kuuu", sahut sevan sambil nyubit pipi ku kembali.

Kringgg... Kringgggg

Bel tanda selesai istirahat pun berbunyi kembali, menandakan istirahat telah usai, citra dan sevan langsung kembali ke kelasnya, sebelum nya sevan sempat mencium keningku tiba tiba, "jangan bandel, belajar yang bener, gausa mikirin gua mulu haha", kata sevan berbisik ke telingaku sehingga membuat orang orang yang ada di dalam kelas iri melihat ku.

Dia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang