Bab 3

27 5 0
                                    

Selama di kelompok, hanya Mitha lah yang paling kalem dan pendiam. Intinya susah diajak kompromi nih

"Eumm... Lo boleh bantu nyari cara nggak agar kelompok kita bisa menang dari kelompok pisang (kelompoknya Sylvia)? " tanya Meilyn sedikit ragu agar Mitha mau gabung dengan tuh kelompok.

Mitha menatap sketsa yang telah di gambar oleh Angelica

" Itu sudah sangat bagus kok"

" Lo kok nggak ada inisiatif sedikit sih untuk kelompok ini? Lo nggak suka ya satu kelompok sama kami semua? " ketus Stefanie tidak begitu senang.

Mitha menggelengkan kepala lalu " Nggak!! Bukan begitu maksud gue "

" Jadi? " tanya mereka serempak

" Gue orangnya pemalu dan grogi kalau dekat dengan orang baru seperti kalian, jadi gue minta maaf deh karena buat kalian kesal akan sikap gue " Mitha menundukkan kepalanya

Semua anggota mitha bertatapan mata dan berusaha mencari cara agar Mitha tidak malu-malu lagi

Valeshia memegang pundak Mitha " Gue tau lo pemalu sama seperti gue dulu tapi gue sadar kalau mendekati teman dibandingkan menyendiri tanpa sebab. Kita semua mau kok jadi teman lo, Mit"

Mitha menaikkan kepalanya dan mengembangkan senyumnya

" Apakah kalian sungguh-sungguh mengatakannya? "

" Tentu mau dong,Mitha " serempak kelompok Mitha

Mitha merasa terharu dan meneteskan air mata.

Dan akhirnya games MOS dimulai

Games pertama adalah Karet Cinta

Valeshia berpasangan dengan Diaz
Tiatira berpasangan dengan Crhistophel
Mitha berpasangan dengan Yosua,dst

...

Semua kelompok sudah sangat kelelahan dan akhirnya diizinkan pulang agar melanjutkan games besoknya.

Saat Mitha hendak menuruni tangga

Tiba-tiba

Bukk... Bukk...

Mitha melihat perkelahian kembali dan itu adalah Sergio dengan Kevin kembali.

Mitha sangat geram kepada mereka berdua dan akhirnya

" Stoooooppp!!!! "

Sergio dan Kevin berhenti berkelahi karena di tengah ada Mitha. Nggak mungkinkan cewek dihajar 😸

" Dek, lo ngapain disini? Kalau lo kena tinju gimana?! Bisa berabe urusannya!!! " Kesal Sergio dengan nafas terengah-engah

Mitha menatap tajam Sergio " Gue kesini karena lo berdua berkelahi mulu dari kemarin hingga sekarang. Gue capek liati lo berdua berantem mulu. Mau sok jagoan disini? Kalian itu masih sekolah, bang. Apalagi nanti kalian mau lulus, jadi seharusnya kalian berdua tuh menjadi panutan kepada adik kelas seperti gue bukan malah berekelahi seperti ini!!! Malu diliati banyak orang,bang "

Sergio tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya diam memaku termasuk Kevin.

" Hufft... gini deh, mending abang-abang yang ada disini pulang gih daripada membuat keributan disekolah. Yok, pulang. Eh,tapi sebelumnya kalian berdua harus saling meminta maaf " Mitha menatap kedua cowok tersebut

1 menit....
2 menit....
3 menit....
Masih belum berbicara

Mitha mulai kesal kembali tapi ia tahankan hanya karena dirinya masih junior

" Kalau mau memaafkan caranya gampang kok... Hanya dengan salaman dan saling mengucapkan Gue Minta Maaf, kan gampang. Nggak susah deh pokoknya "

Mitha menarik tangan Sergio lalu menarik tangan Kevin dan menyatukannya

" Ayo buruan ngomong, pegel nih tangan gue megang tangan lo berdua "

"Gue minta maaf " ucap Kevin terlebih dahulu

"Gue juga " singkat Sergio

"Nah,gitu dong. Capek gue mendengar pertengkaran kalian berdua. Kalau begini kan jadi enak dilihat "

Mitha melirik jam tangannya dan ternyata dia telat menjemput Sylvia

" Astaga!!! Gue telat jemput sahabat gue! Sylviaaaaa!!!  Ya ampun kok bisa kelupaan sih"

Mithapun bergegas kebawah kantin tanpa memperdulikan kedua seniornya lagi.

Disisi lain, Kevin tersenyum sendiri melihat tingkah Mitha.

...

Tap... Tap... Tap

"Sylviaaaaa!!! " teriak Mitha dengan nafas terengah-engah

Sylvia membalikkan tubuhnya dan melihat Mitha yang berlari kearahnya

Hosh... Hoshh...

Napas Mitha sudah hampir habis setiba di hadapan Sylvia

"Lo kemana aja sih? Gue capek nunggu nih" Gerutu Sylvia

"So... So... Sori Syl, tadi... Gu... Gue habis..." terputus-putus

Sylvia menaikkan satu alisnya "Lo kalau ngomong jangan setengah-setengah dong! Nanti napas lo habis! Kalau nggak lo cerita sama gue nanti aja pas nyampe di rumah gue"

Mitha hanya bisa mengacungkan jempol kearah Sylvia. Memang sih, Mitha lagi tidak mau bercerita di daerah sekolah karena ada banyak orang yang bakal tau cerita dia.

You Make Me So HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang