Di dalam mimpi
Karin's povAku berjalan di sebuah taman yang luas dan kulihat seseorang mirip Saori dan seorang gadis berambut emas pendek saling berhadapan.
Mereka terlihat senang dan saling menyayangi. Kurasa mereka bersaudara. Semua baik-baik saja sampai langit mulai gelap di bagian kiri,tempat gadis berambut pendek itu berdiri. Wajahnya menunjukkan kebencian dan rasa sakit yang mendalam.
Lalu seluruh langit bercampur. Awan gelap menutupi langit tetapi cahaya memancar dari dalam awan. Dua saudari itu pun bertarung dan kulihat ada kehancuran di kedua belah pihak.
"Hentikan..kumohon..hentikan.." Aku meminta mereka menghentikan semua ini,tapi apa yang bisa kulakukan? Ini hanya mimpi..ataukah sebuah pertanda?
Cincinku bersinar dan aku merasakan kekuatan dan cahaya mengalir di tubuhku." Apa ini? Inikah kekuatan dewi? Aku tidak bisa mengendalikannya! Tolong hentikan!!" Aku pun terbangun dengan wajah pucat dan keringat bercucuran. Aku ketakutan,
takut pertarungan itu akan terjadi. Takut aku tidak bisa mengendalikan kekuatanku yang belum ku ketahui.Kazune's pov
"Karin,ada apa? Kau kelihatan panik." Tanyaku khawatir.
Kouga dan yang lain pun ikut melihat apa yang terjadi.
"Ada apa? Kau baik-baik saja? Ada yang menyerangmu? Apa kau sakit?" Tanya seorang gadis berambut pirang panjang.
"Aku tak apa. Ini hanya..mimpi.." kata Karin mencoba untuk tersenyum menyembunyikan ketakutannya.
Yuna's pov
"Fyuuhh..syukurlah kalau begitu. Aku Yuna. Ini Haruto,Souma,
Eden,Subaru,dan dua orang ini kalian sudah tahu kan?" Aku memperkenalkan diriku dan teman-temanku."Ya,kami tahu. Kouga dan Ryuho,kan?" Kata Karin. Mereka berdua hanya tersenyum sambil melambaikan tangan.
"Kalian..saint? Apa itu benar? Saint melindungi Athena?" Tanya Kazune penasaran.
Haruto's pov
"Ya,itu benar. Tapi kenapa kau menanyakan hal itu?" Kataku bingung.
"Kalau begitu,kami bisa bekerjasama dengan kalian para saint dan juga Athena." Ucap Kazune.
"Ha? Bekerjasama dengan kami? Memangnya kenapa?" Aku semakin bingung dibuatnya.
"Sebenarnya kami sedang berusaha melindungi dunia ini dari kehancuran." Sahut Himeka.
Author's pov
Mereka pun melakukan aktivitas masing-masing. Tak lama kemudian,seseorang menyuruh mereka semua berkumpul. Seorang pria mengenakan baju besi berwarna emas.
"Uwaaa....kerennya!!! Si-siapa kau?" Tanya Karin terpesona.
"Namaku Genbu. Saint gold Libra Genbu." Jawab Genbu singkat.
"Kalian para saint muda,tunjukkan jubah kalian sekarang!" Perintah Genbu dengan tegas.
Para saint itu pun menunjukkan jubah mereka masing-masing.
Tiba-tiba raut wajah Genbu berubah."Tch,kalian payah! Kalian terlalu bergantung pada jubah kalian! Kalau begini,bagaimana kalian mengatasi musuh yang baru dan tidak diketahui!?" Dia membentak mereka. Tapi Karin dapat melihat kekhawatiran di wajahnya.
Mereka pun pergi keluar untuk mencari udara segar.
Karin's pov
"Dia tidak seharusnya membentak seperti itu kan? Dia pikir dia itu sangat kuat?!" Gerutu Kouga.
Mereka mengobrol di atas dan aku tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Aku merasa lebih baik dengan bersandar di luar.
Tiba-tiba sekelompok orang datang dan tampaknya mereka bukan orang baik." Siapa kalian?" Tanyaku singkat.
"Kami adalah pallasite. Pengikut Pallas-sama." Kata salah satu dari mereka yang bertubuh pendek. Menurutku mereka itu sangat jelek.
"Terserah kau saja. Aku tidak peduli." Ucapku sambil berbalik pergi.
"Aku akan menghancurkanmu!" Dia menyerangku dan aku bisa menghindari serangan itu.
"DIAM KAU MONYET CEREWET!!!!" Teriakku pada si pendek itu.
Lalu Genbu datang menolongku.
Genbu's pov
"Pergilah! Biar aku yang mengurus mereka." Ucapku sambil bersiap menyerang.
"Ah,tapi. Huaa!!? Dia kan. Pallasite itu. Lio-kun!?" Karin terkejut melihat teman lamanya menjadi orang yang jahat.
"Tch,kau baru menyadarinya? Dasar,kau itu lengah sekali!" Kata Lio dengan nada angkuh.
"Meteora explosion!" Lio menyerang dengan cambuk miliknya.
"Heee!!!!?? Hebat!!" Bukannya takut,Karin malah kagum dengan kekuatan milik Lio.
"Karin! Lari!! Sekarang!!!" Aku memberi tanda pada Karin untuk segera lari. Aku mengharapkan jawaban 'iya',tetapi ternyata sebaliknya,dia menolaknya.
Karin's pov
"TIDAK!! TIDAK AKAN!! Aku tidak akan membiarkanmu terluka sia-sia..demi aku!!!!" Aku berteriak,air mata menggenang di mataku tapi tak bisa mengalir. Aku tidak suka melihat ada orang yang mempertaruhkan nyawanya demi aku. Aku tidak suka!
Genbu tertegun mendengar kata-kataku. Dia tak dapat berkompromi lagi denganku. Aku adalah orang yang tidak suka kompromi,aku akan dengan tegas membedakan putih dan hitam,baik dan buruk,terang dan gelap. Jika aku membuat keputusan maka tak ada orang yang dapat berdebat denganku.
"Aku juga akan melindungi orang yang kusayang." Ucapku dengan pandangan penuh keyakinan.
Aku berdiri di depan Genbu menghadapi teman lamaku. Aku mengeluarkan pedang mengkilap yang terbuat dari campuran besi,baja,dan serpihan batu meteor.
"K-Karin! Sejak kapan kau punya senjata pedang!?" Seru Kouga keheranan.
"Fufufu..sejak kemarin. Aku membuatnya sendiri. Sebelum aku sampai ke tempat ini. Fufufu.." ucapku sambil tertawa kecil.
Kazune's pov
"Maksudmu saat kau masih di sekolah? Karena itulah kau pulang terlambat dan sebelumnya kau beralasan ingin pergi ke lab." Sahutku sambil menghampiri Genbu dan Karin.
"Fufufu..kau benar." Karin menjawabnya singkat diselingi tawa little devilnya.
Karin melirik Lio dengan penuh pertanyaan. Lama-kelamaan pandangan itu berubah sinis.
"Cih! Lemah! Hatimu itu lemah!" Ujarnya seraya melesat ke belakang Lio dan menendangnya sehingga terpental menabrak dinding." Mungkin kau memiliki kekuatan yang melebihi diriku. Tapi hatimu bahkan lebih lemah dari anak kucing yang baru lahir!!"
"Karin..ah! Kekuatan ini..mungkinkah? Cincin axalis Karin sudah mulai bangkit tapi belum sepenuhnya." Gumamku sambil menyerang para Pallasite itu.
"Sagitta solis!" Ujarku sambil melesatkan panah cahaya ke arah Pallasite itu. Genbu juga bertarung bersama kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karin, The Demigoddess Girl
FanfictionDi dalam dunia dengan konflik antar dua dewi bersaudara,ada seorang gadis yang selalu berharap hal itu dapat berhenti untuk selamanya. Gadis itu adalah Hanazono Karin,gadis biasa yang manis dan pintar. Dia memiliki cincin Axalis yang membuatnya menj...