Alunan lagu indie flok dari sebuah cafe mengingatkan ku kenangan 2 tahun silam. Kenanganku bersama Hoseok. Mungkin dia adalah cinta pertama dan terakhirku, sejak aku mengenalnya aku merasa dia adalah lelaki idaman setiap wanita. Dia lelaki yang romantis dengan caranya sendiri sampai akhirnya aku mengetahui sebuah kebenaran yang menyakitkan bagiku.
Dia. Hosoek ternyata tidak benar-benar menyukaiku. Kecurigaanku sejak awal ternyata benar. Pertanyaan besar yang sering sekali berdiam di dalam otakku terjawab pula. Dia hanya menjadikanku sebuah taruhan. Betapa bodohnya diriku, seharusnya aku sudah sadar diri sejak pertama ia membuat pengakuan tebtang perasaanya . Tidak mungkin wanita biasa seperti diriku disukai seorang pria populer seperti hoseok. Sungguh tidak mungkin.
Semenjak hari itu aku tidak percaya lagi dengan kata kata " aku mencintaimu " " semenjak awal aku melihatmu, kau berbeda mau tidak jadi kekasihku " kata kata chessy seperti itu hanyalah bualan pria saja. Tidak ada yang bisa kita percayai sedikit pun.
Pandanganku terhadap lelaki menjadi berbeda setelah itu. Banyak sekali yang menyatakan perasaannya padaku, tetapi aku selalu menolak mereka. Maaf, bukan aku ingin menyombongkan diri seolah-olah aku ini wanita tercantik di kampus tapi semata-mata karena memang aku tidak ingin menginginkan sebuah hubungan. Jujur rasa sakit itu masih membekas.
Seperti biasa aku datang ke perpustakan untuk meminjam komik detective conan yang tiap minggunya selalu diperbarui. Setelah mendapatkan komik itu, aku beranjak untuk segera memberikannya pada penjaga perpus untuk meminta stample. Tanda bahwa aku akan mengembalikan buku tepat pada tanggal stempel yang tercetak disana.
" Rae apa kau mau ikut denganku ke acara kak Widy ? " dengan cepat aku menggeleng kepalaku " aku mau membaca komik yang baru saja ku pinjam son maaf ya " sonya. temen sekamarku sudah tahu betul sifatku bagaimana. Aku tidak terlalu suka keramaian tapi bukan salah satu anak tertutup pula. Hanya tidak nyaman saja.
21.00
Sudah 2 komik ku baca selama sejam, membuat cacing dalam perutku meronta untuk diberikan makan. Untung saja asrama kampus ku dekat dengan minimarket sehingga memudahkanku yang suka lapar di jam-jam malam seperti ini. Aku mengambil salah satu ricebox yang tertata rapi dalam tempat khusus serta susu pisang dan cemilan pelengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anthology; Bts ...
FanfictionJust imagine of my mind. Sometimes wild sometimes b aja. But enjoy ~ Ketika membaca ini diperkenakan untuk mendengarkan musik. biar apa ? biar ng-feel aja sih haha. Fan of BTS follow me in : IG @ninda_day twt @anthologyv