Oneshot

852 93 25
                                    

Another Kyumin Fanfiction
Genderswitch
Rate : T

~ oOo ~

This story belongs to lucascrox
Rewritten and edited by me
She (or he?) said if you don't like this story, please call her (or him?). Hihi.

Enjoy.

~ oOo ~

Author's POV

Hari itu kegiatan Sungmin berjalan seperti biasanya. Tidak ada kejadian yang riskan atau pun menyulitkan untuk dia tangani. Tuhan Maha Baik, semua pasien yang berkonsultasi dengannya hari ini tidak banyak bermasalah. Jadi, ia tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga hari ini.

Semenjak hari pertama Sungmin bekerja ditempat ini sebagai psikiater ahli, belum pernah seharipun ia melewatinya dengan mulus. Kendati ia memegang bagian rehabilitasi kejiwaan, ia tidak bisa dengan mudah menikmati pekerjaannya seperti psikiater-psikiater lainnya di bagian konsultasi. Apalagi kebanyakan pasiennya berhati keras seperti Donghae. Setidaknya butuh dua orang perawat untuk membantunya melewati evaluasi bersama Donghae.

"Sungmin-ssi, kau sudah mau pulang?", tiba-tiba Dokter Ahn muncul dari balik pintu ruangannya, mengejutkannya yang sedang membereskan berkas-berkas diatas meja. Dokter Ahn adalah dokter spesialis syaraf di tempat ini. Kerjanya adalah mendampingi ahli terapi untuk memberikan dosis terapi yang tepat dengan syaraf setiap pasien dan dia salah satu sahabat Sungmin.

"Ah, mungkin jika berkas-berkas ini sudah selesai kurapikan", Sungmin menghela napas, meniup poninya yang menutupi mata. Gadis itu melontarkan tangannya di udara, mengerang frustasi karena saking banyaknya berkas yang ia tumpuk selama ini tanpa dirapikan.

"Kau tahu betapa buruknya aku selama ini?", lontar Sungmin tiba-tiba.

Dokter Ahn tertawa, kemudian melangkah masuk kedalam ruangan, "Aku tahu anak manis, kebiasanmu yang satu ini belum hilang. Tapi aku kesini bukan untuk mengejekmu."

"Jadi apa? Membantuku?", Sungmin tersenyum, matanya berbinar penuh harap pada laki-laki di depannya.

Jaehyun menggeleng, membuat rambut kecoklatannya bergerak berantakan di atas kepala.

"Pasienmu bertambah", katanya tenang. Lelaki itu lantas duduk di atas meja, menarik beberapa berkas kerja milik Sungmin yang tertumpuk di situ.

Sungmin tentu saja mengerang kesal mendengar berita itu. Tidak bisakah harinya berubah lebih buruk lagi?

Pekerjaan memang cepat selesai, tapi paling tidak menyenangkan jika mendapatkan tambahan jam lembur.

"Untungnya bagimu —atau kusebut saja kesialan bagimu— pasien barumu itu anak pemilik yayasan panti rehabilitasi ini", Jaehyun mengangkat bahu.

"Namanya Cho Kyuhyun. Anak itu baru saja masuk diantarkan kakak perempuannya. Aku sudah membaca hasil diagnosis kejiwaan awalnya", Jaehyun melemparkan map coklat rapi berlabel lambang panti rehabilitasi ini dengan cetakan nama Sungmin berwarna biru di pojok kanan atas.

"Anak pemilik panti?", Sungmin mengangkat alisnya, mengerutkan dahi seperti kebiasaannya saat berpikir.

"Aku tidak tahu kalau dia gila", gadis itu membuka map dan melihat foto profil Kyuhyun yang ditempelkan bersamaan dengan catatan kesehatan, kriminal, data identitas diri dan hasil print diagnosis awal kejiwaan pada kertas berwarna biru kusam.

'Dia tidak buruk', pikir Sungmin sekilas saat melihat fotonya. Dia bahkan terlihat sangat tampan.

'Aku tidak tahu sebelumnya kalau pemilik panti memiliki anak laki-laki yang —ah— beda 2 tahun denganku'

The Darkest Pleasure Of Mine // KYUMIN GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang