Prolog

68 42 23
                                    

Rahasia rahasiaku membongkar rongga di hatiku dan tulang tulangku demam ketika aku melukaimu sedalam itu, dan ketika itu juga aku sulit untuk bernafas.

Matamu mulai menelanku, cermin cermin mulai berbisik, bayangan mulai terlihat, kulitku mulai mencekik. "Bantu aku temukan cara untuk bernafas" rutukku ketika terbangun dari malam yang panjang.

Dikri atau nama lengkapku Dikri Fauzi yang kala itu sedang sangat menyesal atas keputusannya karena telah mengecewakan seseorang yang sangat berarti bagi hidupnya.

"Mengapa semua ini bisa terjadi?" sahutku dalam hati, sambil melihat mentari yg menyinariku lewat jendela kamar.

Pada waktu itu aku sering menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan siapapun, karena itu aku sulit lagi untuk bisa mencari seseorang yang sangat berarti bagi hidupku.

Bayangan tentang dia selalu saja datang ketika aku sedang berusaha membuka lembaran baru "Mengapa kau selalu datang ketika aku sedang berusaha melupakanmu? apa mungkin kau sedang memikirkanku? atau memang aku yang sangat sulit melupakanmu?" sahutku, sambil berkaca dengan wajah menyesal.

Aku berusaha untuk mengikhlaskan semuanya tapi ntah apa aku sangat sulit untuk melakukan itu.

***
Masih belajar semuanya,baru pertama kali bikin prolog.
Mohon dukungan untuk kedepannya.

SLEEPWALKINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang