Penyesalan

49 35 41
                                    

"Penyesalan selalu datang di akhir"

**

Setelah libur akhir semester berakhir aku pun kembali bersekolah seperti biasa, aku sekolah menggunakan sepeda motor dan di hari pertama nampak terasa aneh, karena biasanya aku selalu menjemput dulu Diana ke rumahnya, yang lumayan dekat dengan rumah ku.

Di hari pertamaku sekolah dan dihari pertama itu juga aku tak bersama lagi Diana ke sekolah.Teman teman menyambutku dengan baik, Malahan bertanya "Bro mana pacar lu? tumben ga bareng" tanya temanku sembari mendekatiku, aku tak menjawabnya, akupun langsung menghindar dan duduk dibangku kelasku.

Ketika jam istirahat telah tiba, tak ada aktifitas yang kulakukan aku hanya duduk sambil melamun dengan wajah yang sangat menyesal, padahal teman temanku tadi mengajakku ke kantin. Disaat kelas sepi, hanya ada aku dan bangku serta tas yang ditinggal oleh pemiliknya, tiba tiba ada seorang cewek mendekatiku lalu dia bertanya.

"Lu udahan sama Diana ?"

Sontak akupun kaget, dan ternyata dia adalah irma temen sekelasnya Diana.

"Iya." singkat jawabku, dan kata kata itu lah yang pertama keluar dari mulutku pada hari itu.

"Kenapa lu sia sia in Diana? dia itu ga salah, dia udah mati matian mempertahanin hubungan agar ga pisah seperti ini sama lu Dikri !!" Jawab Irma dengan nada keras.

Aku pun merasa aneh, "kenapa dia tiba tiba bilang itu kepadaku??" sahutku dalam hati

"Iya memang ini salahku, aku menyesal, aku tak bisa melawan ego ku sendiri. Tapi lihat siapa yang paling terluka? aku yang paling terluka karena ulah ku sendiri" dengan nada sedikit tinggi sambil bangkit dari kursiku dan meninggalkan Irma sendiri di kelas.

Di hari itu sesudah istirahat aku memutuskan untuk tidak masuk pelajaran sampai jam terakhir, aku hanya diam di lorong dekat kantin dan sambil memikirkan jalan keluar dalam masalah ini.

Teng Teng Teng 🔔🔔

Saat bel berbunyi, tanda semua pelajaran telah selesai, dan saat itu juga aku masih melamun di lorong, tiba tiba ada salah seorang sahabatku yang memang dia sedari tadi mencariku.

"Eh lu dari tadi gua cariin ternyata disini, kenapa lu ga masuk pelajaran Dik? trus kenapa muka lu murung gituh?" Tanya Doni sambil menepuk pundaku.

Doni ini adalah teman sebangku ku dari waktu kelas X sampai sekarang.

"Gua putus Don sama Diana" jawabku sambil mengepalkan tangan.

"Lah kenapa bisa putus?" Tanya Doni kepadaku.

"Gua terlalu egois Don, gua nyesel udah lakuin itu sama Diana." Jawabku sambil memukul mukul tanah.

"Lu udah lakuin apa sama Diana? coba cerita sama gua." Jawab doni sambil menenangkanku.

"Gua udah kasarin dia, gua egois, gua mau menang sendiri padahal saat itu diana cuman mau ngejelasin yang sebenernya terjadi." Jawabku dengan sangat menyesal.

*Flashback

Dulu Diana mau ngejelasin tentang dengan siapa dia jalan berdua di taman. Tetapi pada waktu Diana mau ngejelasin aku yang pada waktu itu sudah tau tentang dia dari temanku, dan aku tanpa basa basi kasarin dia dengan bahasa yang tak pantas untuk di dengar cewek, dan pada waktu itu juga aku mengambil keputusan untuk putus sama Diana. Padahal cowok yang ngajak jalan berdua itu adalah sepupunya yang sedang berlibur dan berkunjung ke rumah Diana. Sebelumnya Diana memang belum cerita sama aku tentang sepupunya itu, tapi sekarang semuanya sudah terlambat.

**

Doni menenangkanku dan mencoba untuk mengajak ku pulang
"Yaudah Dik ayo kita pulang, udah sore." Sahut Doni kepaku sambil menarik tanganku untuk berdiri.

Di hari itu aku pulang diantar Doni, karena khawatir dengan keadaanku yang saat itu sedang kacau. Sedangkan sepeda motor miliku, aku tinggalkan di parkiran sekolah yang dijaga oleh Pak Tarno satpam sekolahku.

***

SLEEPWALKINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang