#9

11 2 1
                                    

Tok tok!

"Dho gue masuk ya? "

Mela masuk ke kamar Ridho dengan membawa sepiring makanan. Cowok itu duduk di pinggir ranjang sambil memandangi sebuah foto yang diyakini ialah foto mamanya.

Mela mengambil posisi di samping cowok itu, dan benar saja bahwa itu adalah foto mamanya.

"Cantik ya" Ujar cewek berambut hitam ini.

"Gue juga pernah ngalamin kayak lo sekarang ini. Yaaa emang sih pas awalnya gue gak bisa nerima Dho apalagi gue langsung kehilangan kedua orangtua gue." Mela berusaha tegar mengatakannya. Gadis itu tersenyum miris. Tanpa sadar Mela terisak. Dia menundukkan wajahnya.

"Tapi gue gak bisa berbuat apa-apa. Untungnya masih ada tante Ira yang mau nampung gue" Mela menenangkan dirinya.

Ternyata Ridho memandanginya. Entah sejak kapan. Mata mereka bertemu saat Mela menoleh kearahnya.

1 detik ...2 detik ...3 detik

Entahla berapa detik, yang jelas mereka saling bertatapan.

"Sini makanannya buat gue kan? " Ridho mengambil piring yang dibawa oleh Mela.

Setelah bertatapan beberapa detik tadi Ridho tersadar. Memang benar, semua ini sulit tapi mendengar masa lalu Mela membuatnya sadar bahwa tak hanya dia yang sedih di dunia ini.

Mela bingung sekaligus senang melihat sikap Ridho. Tapi dikesampingkan perasaan bingungnya. Yang terpenting saat ini Ridho sudah mau makan.

Cowok itu makan dengan lahap. Mela senang melihatnya. Padahal tadi dia tidak yakin Ridho akan makan meskipun satu suap.

Ternyata dari tadi Bu Hera memperhatikan dua remaja itu dari balik pintu kamar yang sedikit terbuka. Bu Hera tersenyum haru melihat keduanya. Mereka berdua mengalami kejadian hampir serupa.

"Gue balik ya udah malam jugak"

Mela pamitan dan segera keluar dari kamar Ridho. Namun Ridho mengambil tangan halus cewek itu. "Makasih"

🌻🌻🌻

Breaking News!

"Telah ditemukan korban korban kecelakaan pesawat Dw37-Nusantara. Diantaranya terdapat 27 wanita dan 15 pria. Identitas korban akan segera dikabarkan begitu selesai melakukan otopsi"

Ridho yang sedang menyaksikan breaking news tersenyum haru. Ini sudah pencarian hari ke 7. Akhirnya menemukan titik terang. Begitu juga dengan Pak Suhen, Bu Hera dan Reza yang menyaksikan berita ini.

Segera keluarga itu berangkat ke lokasi dimana korban berada. Satu per satu korban wanita di teliti oleh Ridho.

Matanya tertuju pada salah satu kantong jasad di sebelah sana. Ridho berjalan menuju kantong jasad itu. Dibukanya resleting yang menutup tubuh korban.

Air matanya jatuh begitu saja. Mengalir begitu kerasnya. Tubuhnya lemas seketika. Bahkan Ridho tak mampu menopang dirinya sendiri. Ia jatuh terduduk melihat seorang wanita yang telah menjadi malaikat di hidupnya. Air mata itu berubah menjadi isakan tangis yang menjadi jadi.

Pak Suhen menghampiri Ridho yang tampak menemukan apa yang dicarinya disini. Dan benar saja seseorang yang ia kenal dahulu yang bahkan pernah menjadi bagian hidupnya terbaring tak berdaya dengan wajah pucat dan tubuh hampir membeku di dalam kantong jasad yang membawakan tangisan bagi putra sulungnya, Ridho.

"Nak yang tabah ya kamu harus kuat"

Sebuah pelukan hangat mendarat ke tubuh Ridho dari Pak Suhen. Sudah lama dirinya tak merasakan pelukan seorang ayah. Pelukan itu dibalas diiringi tangisan yang makin menjadi jadi.

Gimana nih part ini?
Comment ya gays Thankyou so much 😘

Happy Reading 💚

MelaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang