one.

534 66 18
                                    

Tiffany menatap keduanya dengan kerutan alis yang ketara. Dia harus pergi sebelum terseret ke dalam ombak ini! Baiklah. Poin yang harus diingat dengan baik adalah Ia tidak tahu caranya berenang! Dan terseret ombak menuju samudra luas bukanlah pilihan yang baik untuk mati. Lebih baik mati kekenyangan makanan daripada kekenyangan air laut kan?

Gadis itu berdiri dari kursinya yang membuat kedua insan yang tadinya sedang beradu mulut menghentikan kegiatan mereka dan melihat perempuan ayu yang sedang tersenyum kikuk ke arah keduanya yang malahan mengerutkan kening mereka.

"Ah...lanjutkan saja perkelahian kalian. Anggap saja aku tidak ada, oke? Aku akan segera pergi dari sini kok." Ujar Tiffany tersenyum kaku, kemudian, segera berlari menuju pintu keluar serampangan. Namun, dia lupa bahwa pintu tersebut otomatis yang artinya hanya pemilik dan beberapa orang berwenang saja yang bisa menutup ataupun membukanya.

Dia menoleh ke arah kedua pria yang sepertinya suasana hatinya mulai membaik dan tertawa hampa.

"Ahahaha...Aku lupa kalau pintu ini canggih, Tuan bisakah kau membukanya sekarang? Aku harus segera pergi." Pinta Tiffany kepada Siwon dengan muka yang super duper memelas bak anjing kecil yang membuat siapa saja gemas.

Kedua kakak-beradik Choi yang tadi sedang berperang entah kenapa mengangkat sedikit sudut bibir mereka membentuk senyuman yang sangat amat tipis hingga hanya orang yang berada di dekat mereka saja yang tahu.

"Buka pintunya." Ujar Siwon yang membuat pintu itu secara otomatis terbuka lebar. Tiffany menjerit kegirangan dan menoleh ke arah keduanya dengan senyuman mata yang begitu memikat. Seunghyun berjalan mendekati gadis itu dan segera mengapit lengan sang gadis cantik keluar, diikuti tatapan garang Siwon yang seperti akan mengeluarkan lava gunung berapi dari puncak kepalanya saking panas dan emosi dia sekarang.

Tiffany cuma bisa pasrah ketika dirinya diseret keluar dari gedung bertingkat super banyak itu dengan paksa. Astaga, sebenarnya apa yang terjadi di sini? Kenapa dia harus terlibat dalam hal-hal bullshit yang diujikan kehidupan padanya!? Why?!

"Masuklah." Kata Seunghyun membuka mobil super mewahnya yang membuat Tiffany melongo. Kalaupun dia menabung seumur hidup dengan kerja lembur, Ia yakin bahwa mobil hitam khas batman ini tidak akan bisa menjadi miliknya! Ah, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk duduk di dalam mobil batman yang mahalnya seharga seratus keping batu murni peridot dan berlian ini.

Tiffany duduk di samping kursi pengemudi, dan melihat-lihat interior mewah di dalam mobil dengan mulut menganga. Astaga, ini benar-benar berkilauan! Bertabur berlian yang mahal pasti!

"Apakah ini benar-benar berlian?" Tanya Tiffany takjub memegang sabuk pengaman yang bertabur emas dan berlian dengan nada yang penasaran.

Seunghyun menoleh ke arah sang perempuan menarik itu kemudian, tersenyum.

"Iya. Semua itu berlian, kalau kau mau ambilah salah satu berlian di dashboard mobil untuk dijual."

Gadis dengan wajah kebarat-baratan itu menoleh dengan cepat ke Seunghyun yang tengah mengambil sesuatu di jasnya tak percaya.

"Tuan, anda tidak boleh memberikan berlian-berlian itu pada sembarang orang. Kalau aku orang yang serakah, aku akan mengambil seluruh mobil ini dan menjualnya. Kemudian, aku gunakan untuk membeli rumah di Beverly Hills dan membeli seratus anjing chihuahua untuk keperluan sosialita."

Seunghyun tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalanya mendengarkan balasan Tiffany yang benar-benar di luar ekspetasinya.

"Tapi, bukankah semua wanita suka benda berkilau?"

Tiffany memasang wajah berfikir sebentar sebelum menjawab pertanyaan itu.

"Tentu saja. Kau tahu kenapa namaku bisa Tiffany? Nenekku sangat menyukai film Breakfast at Tiffany's yang diperankan oleh Audrey Hepburn. Dikisahkan bahwa dia suka sarapan di depan etalase Tiffany&co. yang memang memajang benda berkilauan seperti kalung, gelang, anting, dan apapun yang berhubungan dengan berlian. Jadi, Nenekku meminta Ibuku untuk menamaiku Tiffany agar nantinya aku tumbuh seperti si Audrey Hepburn yang bertalenta dan cantik. Tapi, sampai sekarang aku merasa aku hanya butiran debu. Dengar, aku bukan tipe wanita yang suka diberi berlian tanpa alasan, Tuan."

Seunghyun menoleh kembali kepada Tiffany yang meneraeang ke depan sana dengan hampa.

"Kau itu cantik, apa kau tak tahu?"

Tiffany menatap Seunghyun yang tengah tersenyum dengan hanya berkedip beberapa kali. Lalu, membalas senyumnya sebelum membuka mobil mewah Seunghyun.

"Tuan, terimakasih telah memberi saya pengalaman menumpangi mobil batman hanya untuk beberapa menit, itu pengalaman yang berharga. Tapi, saya harus segera pergi. Sampai jumpa."

Tiffany berjalan menjauh dengan senyuman. Seunghyun mengawasi dari dalam mobil dengan senyuman serupa. Ah, dia sudah menemukan seseorang yang membuatnya hidup kembali.

"Tiffany, darimana saja kau?" Tanya Nyonya Brenner menatap sang anak buah yang sudah lima belas menit terlambat datang.

"Miss. Brenner, maafkan saya. Uang saya habis dan ya, saya harus berjalan kaki kembali." Jawab Tiffany sembari memberikan senyuman terbaiknya pada snag majikan tempat dia bekerja sekarang.

"Kau ini. Cepat pakai celemekmu dan segera layani pelanggan."

Tiffany mengangguk dan memakai celemek putihnya. Dia bekerja sebagai seorang penjaga kedai kopi pinggir kota yang tidak terlalu terkenal. Tapi, cukup ramai. Mengingat ini adalah salah satu kedai yang ada di kota Brooklyn, kota cukup berpengaruh di Amerika Serikat.

Tiffany cukup ceroboh yang membuatnya harus kena marah beberapa kali. Namun, hari ini sepertinya adalah hari ceroboh terparah sepanjang hidup. Dia daritadi membuat salah yang kini membuatnya dalam zona merah.

"Segera antarkan kopi itu di meja enam."

Tiffany mengangguk dan mengambil nampan berisi kopi, kue kering, dan cake cherry yang enak dengan tergesa. Lalu, berjalan dengan ceoat menuju meja enam. Tapi, karena tidak fokus terjadilah hal mengerikan.

"ASTAGA!" Jerit Tiffany tertahan ketika dia menumpahkan kopi hangat itu pada kemeja putih mahal yang dipakai Choi Siwon!

Kesialan apalagi dia harus bertemu dengan salah satu saudara Choi yang harusnya dia hindari!

"HEI! TIFF! SUDAH KUBILANG KAU HARUS BERHATI-HATI DASAR CEROBOH!" Amuk Nyonya Brenner karena lagi-lagi gadis cantik itu membuat masalah. Apalagi, dia membuat masalah dengan seorang CEO BESAR!

Siwon menatap kemeja putih kesayangannya dengan datar. Namun, ketika melihat sang tersangka smirk tercetak jelas di wajah tampannya.

"Apa yang harus saya lakukan untuk menembus hal ini, Tuan? Saya tidak punya uang untuk mengganti semua ini."

Kata Tiffany dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Satu hal; jadilah sekertarisku."

Apa?! Tidak. Ini ide buruk, Tiff. Kau akan dimakan hidup-hidup oleh dua bersaudara yang lahir dari neraka itu!

tbc.

Oke, akhirnya saya comeback setelah berbulan-bulan tidak update. Inipun ngebutnya ya ampun. Kira-kira bakal ada adegan NC atau enggak? Hayo tebak. Semoga suka ya! Vote n vomment minimal 35, bisa gak ya? Hehe, gomawo☆

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 08, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mr. GreyWhere stories live. Discover now