PERTEMUAN

30 7 0
                                    

"aaahhhh, kaki gue sakit bego." keluh tiara.

"Lagian kenapa lu pake lari segala, buruan masuk, kita udah ketinggalan pesta." ucap daniel sambil mendekati Tiara

"Nil sumpah gue duduk dulu ya, lu. Duluan aja ntar gue nyusul,"

Tiara berjalan sedikit untuk menggapai bangku yang ada di depan gedung.

"Baiklah kalo gitu gue duluan masuk, kalo ada apa2 langsung tlfn gue."
ucap daniel yang hanya dibalas anggukkan oleh Tiara.

Malam ini, Tiara akan menghadiri acara pertunangan teman SMAnya karena ulah daniel, mobilnya mogok dan mereka hampir terlambat, Tiara melanjutkan perjalanan ke gedung dengan berlari, padahal Ia menggunakan sepatu hak tinggi.

"Ahhh sial, gue udah gabisaa jalan lagi, maafin gue feb gue telat." sesal Tiara.

Setelah mengistiratakan kakinya untuk sementara waktu, Tiara masuk ke gedung tempat acara, disana Tiara melihat sesorang yang sudah dirindukannya bertahun-tahun.
 
"FEBIIIII....!!"

Teriak Tiara kencang, tanpa memperdulikan keadaannya, Tiara berlari untuk memeluk sahabatnya itu.

Dug!
Brak!
Tiara terjatuh saat tidak sengaja menabrak seseorang yang sudah bisa ditebak ia pasti menabrak seorang pria. Karena badannya sangat keras.

"RAAA! Lu gapapa kan? Lu kenapa lari, lu kan bisa jalan pelan pelan" Tanya Febi khawatir.

"Kau baik baik saja?" Tanya pria itu yg dibalas anggukan oleh Tiara. 

Laki laki itu membuat Tiara terpana karna paras tampannya.

"Ra, lu gapapa beneran?" Febi masih khawatir dengan keadaan Tiara.

"Aaaaa sahabat kesayangan gue, Febi astaaga lu udah dewasa banget, udah mau nikah lagi. Seneng banget gue."

Tanpa disadari Tiara meneteskan aair matanya, bukan karena sedih namun ia terharu karna sahabatnya itu sudah akan menikah. Tiara dan Febi pun berdiri dan langsung berpelukan.

"Gue kira lu kaga bakalan datang, soalnya lu telat banget" Tiara hanya bisa meminta maaf tanpa memberi tahu alasaanya.

Semua orang sedang bersenang-senang, berbeda dengan Tiara yang merasa tersiksa dengan kakinya yg terasa semakin sakit.

"Kaki gue kenapa, ini ga kayak biasanya ayolahhh" keluh Tiara sambil memijat kakinya.

"Kau baik-baik saja? Apakah ada yg sakit?"

Tiara kaget karnaa suara pria yang bertabrakan dengannya tadi 

"aa tidak, aku baik baik saja."

Pria itu menaikkan sebelah alisnya.

"Kurasa kau tidak baik-baik saja."

Yaa aku tidak baik baik saja seru Tiara dalam hati. Pria itu berlutut di hadapan Tiara, menyentuh dan mengamati kaki Tiara.

*Rasya pov

Aku bertabrakan dengan gadis cantik tadi, aku sangat terpana dengan kecantikannya. Aku belum sempat meminta maaf padanya. Aku akan mencarinya.

Aku berjalan mengelilingi ruangan pesta namun aku tidak melihat gadis itu, sampai di sudut ruangan aku melihat gadis itu, ya gadis itu terlihat menahan sakit, apa dia terluka saat tadi kita bertabrakan? 

"Kau baik baik saja? Apakah ada yang sakit?"

Dia terlonjak.
"A..a tidak, aku baik baik saja" ia menggeleng pelan.

Aku khawatir karena dia terlihat sangat tersakiti.

"Kurasa kau tidak baik baik saja."

Aku berlutut dihadapannya ku sentuh kakinya, ku amati apakah ada yang terluka.

"Nona ayo kita kerumah sakit." Ucapku.

Dia tidak terluka bahkan tidak lecet sedikitpun, lalu kenapa ia terlihat sangat sakit? Batinku dalam hati.

Dia hanya mengangguk dan mencoba meraih tasnya. Aku tidak suka melihatnya, dia terlihat tersakiti.

Aku menggendongnya, dia terlihat terkejut.

*
*
*
"Nona hanya keseleo pak, dia hanya perlu mengistirahatkan kakinya, satu sampai tiga hari juga akan sembuh"

Huftt aku lega, sungguh lega karena ucapan dokter itu. Aku takut dia juga mengalami apa yang aku alami.

"Terima kasih dok!"

Ucap Tiara dan aku bersamaan. Membuat dokter itu tersenyum kaku.

"Baiklah, saya akan pergi, kalian sangat cocok, semoga kalian bahagia selalu" ucap dokter dan membuatku ternganga.

Kulihat Tiara disampingku dia tersenyum.

Deg!
Senyumannya, manis, dan cantik.
Hidung mancungnya, mata bulatnya seakan akan sangat cocok dengan bibir mungilnya yang menghadirkan deretan gigi gigi mungil didalamnya. Dia sangat cantik.

"Hey"
Tiara melambaikan tangannya tepat di depan wajahku.
"Mengapa kau melihatku seperti itu?"

"Kau cantik" ucapku refleks dan langsung menepuk jidatku

"Astaga! Maksudku aku lega karna kamu baik baik saja Tiara"

Tiara mengerutkan dahinya, dengan keadaan seperti itu pun dia sangat cantik, dia lalu tertawa.

"Mengapa kau tertawa nona?" tanyaku heran.

"Tuan, kau terlihat menggemaskan dengan tingkahmu itu" dia melanjutkan tertawanya.
"Aku tau aku cantik, Terima kasih. oh iya siapa namamu? Aku belum mengetahui namamu, padahal kita dari tadi bersama bahkan kau sudah membawaku kemari." lanjutnya.

"Namaku Rasya, Benja Rasya." senyumku kik kuk.
Aku tidak tahu sikapku harus bagaimana jika berkenalan dengan wanita. Sudah lama sejak pertama kali aku berkenalan dengan wanita, mungkin 10 tahun yg lalu?

"Baiklah aku akan memanggilmu..."
Dia tampak berpikir.

"Rasya. Kau cukup panggil aku Rasya. Tanpa embel embel apapun."  potongku segera.

"Baiklah Rasya." dia menyetujui dan melemparkan senyum.

Astaga! Senyumnya memabukkan. Jantungku tidak karuan rasanya. Aku menarik sudut bibirku membuatnya menjadi lengkungan indah.





*Hua sorry ini cerita abal abal banget banyak typo nya juga 😟 ini belum apa apa:( masih panjang banget mungkin lebih dari 20 bab. I need your kritik dan saran ya. Jangan lupa voment yaa 😂

WHEN YOU LEAVE ME (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang