Kini kataku melambung
Tak terasa sudah pas tengah halaman
Baitku berpetualang hingga disini
Sajaku menempuh jalan hingga tepat berada disini jugaCoretan penaku??
Apa! Coretan pena?
Aku lebih suka menyebutnya lukisan
Lukisan pena tepatnya!
Lukisan penaku.Dia menggambarkan semua
Semuanya,
Indah, bagus, menawan, bahagia, ceria, riang, tertawa dan bahkan sakitpun adaIni hidup penaku tak mungkin melukis hanya sebuah
Keindahan belaka, tak mungkin itu,
Penaku berjalan melukis sesuai dengan apa gerakannyaTak usah di fikirkan bait, sajak, puisi ini
Hanya sebuah kata saja
Yang tak pernah dianggap serius
Serius olehmu maksudku..Tak pedulikah engkau? Hingga saat semua tentara penaku
Sudah bertempur berjalan hingga sampai saat ini?
Bukan! Bukan aku mengaharapkan atau menyalahkanmuHanya saja... pantaskah? Pantaskah aku
Yang selalu menyuruh bala tentara penaku berjuang
Maju, jatuh dalam sebuah lembaran kertas kosong?
Hingga sang kertaspun memohon
Memohon untuk aku berhentiBerhenti mengotori lembaran ini yang tak berguna
Katanya percuma sajakmu tak akan ia lihat, dengar, pandang bahkan untuk melirikpun tidak
Itu katanya... kata sang lembaran kertas seolah dia menghakimiku karna aku selalu membuatnya kotorPantaskah kembali ?
Bahkan sang penapun meyuarakan suaranya padaku, katanya seperti ini.
Hai tuan! Kami tak bisa! Tak bisa terus menerus seperti ini! Kami tak dilihat, kami tak di anggap! Percuma saja!!Kurang lebih seperti itu katanya...
Aku tak hiraukan mereka, bukan maran tega
Tapi disini aku, aku yang andil besar untuk mereka semua
Aku suka menulis sajak, puisi, bait, kata, kalimat aku sukaHingga bahkan semua itu tak di anggap
Itu... itu caraku .... mencintaimu#Kata_Hitam