14 Like Love

47 6 57
                                    

"You Smell Like Love"

MINHAE

1 Minggu ini aku selalu berangkat dan pulang sekolah bareng mas Jun, bukan karena mas DK telat, bukan karena kami bertengkar. Ini semua karena mas Jun bilang biar dia cepet hapal jalanan ibu kota, emang sih setiap pulang sekolah kita selalu ngambil jalur yang berbeda.

Awalnya mas DK nolak dengan mentah-mentah dengan berbagai alasan, namun karena babeh ngijinin, jadi ya sudah. Suara babeh itu mutlak.
Dan lagian sekarang mas DK jauh lebih sibuk, udah kelas XII mah pasti sibuk les ama latihan-latihan try out gitu, jadi pulang sekolah pasti sore terus. Untung nya mas Jun jadwal kuliah nya semester ini pagi terus.

Sejujurnya ada hal yang mengganggu di minggu ini. 1 minggu yang lalu saat mas Jun ngejemput gara-gara mas DK mesti jemput mas Shua, mas DK malam hari nya ke kamar ngomongin suatu hal yang bener-bener ngeganggu banget. Bukan dalam artian yang bener-bener negatif.
Ini masalah Minghao. Nama yang dalam 1 minggu terakhir bikin energi aku terkuras, layak nya dementor dalam film Harry Potter, namun ini berbeda,  memikirkan nama nya saja membuat semua energi terkuras.

"Dek.. gue mau ngomong. Penting"

"Ngomong aja" ujar aku yang lagi sibuk ngerjain tugas sekolah.

"Jangan kaget, Hoshi suka ama kamu"

Seketika aku menoleh ke arah mas DK yang lagi duduk di kasur. Aku menghentikan pekerjaan ku. Menatap mas DK dengan penuh tanya.

"Kamu gak perlu terbebani sih, mas cuman mau nyampein aja. Ada orang yang lagi suka ama kamu. Dia mau nyatain cinta nya ke kamu mah urusan dia, dan jawaban kamu pun urusan dia. Mas cuman nyampein aja kok"

"Iya" cuman satu kata itu yang keluar dari mulut aku. Iya, yang aku sendiri gak tau maksud iya itu apa.

Mas DK kembali ke kamar nya setelah mengatakan semua nya.

Kalian pasti menebak-nebak reaksi aku. Seneng? Kaget? Atau malah terharu?. Entah lah aku pun gak tau harus bereaksi seperti apa.
Aneh nya saat mas DK bilang kak Hoshi suka kamu, 1 nama terlintas dalam fikiran ku.

Minghao.

Lalu bagaimana dengan Hao?. Ada sesuatu yang membuat ku berharap Hao yang menyukai ku. Kenapa?
Entah ku rasa karena aku terbiasa dengan Hao.
Kak Hoshi baik, ganteng lagi. Tapi aku gak mengenal kak Hoshi sebaik aku mengenal Hao.

Benar kata mas DK, gak ada yang nama nya persahabatan antara cewe ama cowo.
Aku gak tau kapan aku menyadari bahwa aku mulai menyukai Hao. Aku selalu menyukai Hao yang memperlakukan ku dengan baik. Aku suka Hao yang perhatian, aku suka Hao yang membuat aku tersenyum, aku menyukai semua hal tentang Hao.

Tapi satu hal yang gak ingin aku ubah. Status kami. Aku gak ingin kehilangan Hao sebagai sahabat. Aku memang tidak pengalaman soal cinta, namun menurut drama yang aku tonton. Cinta itu seperti 2 sisi mata pisau , dia membuat mu bahagia sekaligus sedih.
Jika kami pacaran, terus ada masalah, bertengkar, putus dan semua nya bakal hilang.

Aku gak ingin kehilangan Hao. Aku egois? Iya. Aku sadar jika Hao gak akan selama nya di sisi aku. Hao akan mulai menyukai seseorang lalu menjalin hubungan. Maka otomatis Hao akan sibuk dengan dunia nya. Aku akan terlupakan barang sejenak. Namun tidak benar-benar melupakan. Aku sahabat nya Hao, yang akan selalu menjadi tempat terakhir yang akan dia cari. Sekedar melepaskan kepenatan.

Namun saat kita menjadi mantan, satu hal yang harus kita lakukan. Menghindari nya. Jika kata orang-orang kan kita bisa putus baik-baik terus temenan.  Kalo emang baik-baik aja, kenapa mesti putus? Atau kalo emang ujung-ujungnya  bakal berteman, kenapa mesti jadian??

The Story of Anak Babeh ChoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang