25 Let Go or Keep Trying

38 4 72
                                    

Minhae

Aku tak pernah bertanya bagaimana siang. menjadi malam atau malam menjadi siang.

Aku tak pernah bertanya bagaimana waktu terus maju tanpa mengenal berhenti.

Dalam waktu ku, aku mencoba menyelipkan nama mu, sosok mu, bahkan bayangan mu di setiap waktu ku.

Berharap waktu yang ku lewatkan kau tetap ada di samping ku.
Walau nyata nya semua hanya ilusi ku yang menciptakan sosok mu untuk ku tunggu.

Untuk pertama kali nya aku bertanya tentang dirimu yang menghilang dari ku.

Sepenggal kisah yang belum usai, mencoba meruak di tengah hiruk pikuk kerumunan manusia yang mencoba menikmati setiap waktu yang terus berjalan dengan segudang kisah yang lebih rumit.

Jika kau pikir jarak adalah masalah.
Lalu kenapa kau janjikan tentang "menunggu" saat itu.
Mejanjikan kau akan pulang kepada ku.

Lalu sekarang kau perlahan mulai menghilang di telan oleh waktu yang terus berjalan.

Sementara aku mencumbui waktu berharap ia akan berjalan melambat dan membawa mu kembali padaku.

Namun waktu memberi ku sebuah pilihan
Melepasmu atau berusaha mempertahankanmu.


Terhitung sudah 6 bulan dari Hao terakhir dapat dihubungi. Sekarang aku udah kelas 2, mas DK dan squad nya udah pada lulus. Harus di akui tanpa mereka sekolah terasa sepi haha. Gak ada ribut - ribut atau teriakan cewe - cewe ketika ngeliat mereka berjalan bersama.

Bahkan Boo dan Dino udah berusaha menghubungi Hao juga, semua akun sosial media Hao pun terakhir aktif sekitar 7 bulan yang lalu.

Aku hanya mencemaskan Hao, apakah dia baik - baik saja? Apakah dia ada masalah keluarga?
Dan yang paling utama, aku sangat merindukan nya.
Bahkan saat kak Hoshi menyatakan perasaan nya saat hari kelulusan aku gak bisa memberikan jawaban nya.

"Minhae gue tau gue udah amat sangat telat buat nyatain nya, gue juga tau gue mungkin gak ada kesempatan disana. Tapi gue cuman mau lo tau, gue sayang banget ama lo."

"Kak Hoshi."

"Gue gak minta jawaban lo sekarang. Kalo lo udah lelah menunggu, lo boleh lari ke gue."

"Kak__"

"Gue gak nerima penolakan oke? Gue juga bakal nunggu lo kok. Gue pergi ke anak - anak dulu ya?"

Saat itu aku dan kak Hoshi berada di lapangan basket. Kak Hoshi ngajak ketemuan dan mengungkapkan perasaan nya. Jawaban ku? Gak pernah terucap sekali pun hingga sekarang.

Selama ini aku emang semakin deket ama kak Hoshi, aku mulai mengenal nya lebih jauh, bahkan terkadang kita suka nonton bareng atau sekedar hangout di cafe - cafe.

Namun tetap saja, aku masih menunggu Hao kembali.

"Minhae.."

Aku menoleh ke arah suara, mas Shua berdiri di ambang pintu memberikan kode apakah dia boleh masuk dengan menunjuk ke dalam kamar. Aku mengangguk dan mas Shua duduk di pinggir kasur, aku mengikuti nya dan sekarang kita sedang berhadap - hadapan.

The Story of Anak Babeh ChoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang