Choice

1.5K 236 82
                                    


+++

Beby menghela nafasnya ketika sedang bersama member senbatsu UZA mereka akan berlatih kembali.

Ia bisa melihat Shania yang selalu menghindarinya bahkan sejak kejadian beberapa waktu lalu mereka tidak sama sekali berkomunikasi padahal mereka sempat bertemu.

Keduanya enggan untuk memulai bicara satu sama lainnya.

Hingga Beby malah berpandangan dengan Viny, rasa bersalah itu ada dalam dirinya tapi Viny yang tersenyum tipis membuatnya harus berbicara dengan mantan kaptennya itu.

"Ka Vin--"

"Kalau lo mau bahas Shani, gue gak mau dengar lagi." Viny memotong ucapan Beby. "Udah clear semuanya."

"Gak bisa gitu, lo harus denger penjelasan gue."

"Apalagi? Penjelasan kalau lo terima perasaan Shani?"

"Lo gak tau apa-apa."

"Ya gue emang gak tau apa-apa sampai Shani pergi dan sahabat gue sendiri yang menyebabkan itu semua." Ujar Viny. "Dan lo..gue bingung lo maunya apa. Bukannya lo sayang banget sama Shanju? Kenapa lo lepasin dia?" Tanya Viny menahan emosi.

Beby menatap Viny tajam. "Lo sendiri gak sadar lo juga lakuin hal yang sama ke Shani? Bahkan lo malah asik sama yang lain!"

"Prioritas gue kebahagiaannya Shani. Dan dia bahagia kan sama lo sekarang? Gue gak mau bertahan kalau hatinya dia bukan buat gue lagi."

"Lo tau darimana? Lo gak pernah nanyain langsung ke dia kan? Lo biarin semuanya terjadi gitu aja."

Viny mendengus. "Kita sama. Lo tau itu. Tapi di sini lo yang mulai, gue gak heran lagi kalau Shanju sampai milih Saktia."

"Shani sayang sama lo." Ucap Beby seadanya, namun Viny malah tertawa kecil.

"Gue udah maafin lo. Lo gak perlu kasih harapan lebih, kalau cuma ngerasa bersalah."

"Gue serius."

"Kalau dia sayang sama gue..kasih tau kenapa kalian malah jadian?"

"Siapa yang jadian!?"

Viny dan Beby reflek menoleh. Shania sudah berada di dekat mereka sekarang.

"Tanyain aja sama kesayangan lo yang lo banggain itu walau dia melipir sana-sini." Ujar Viny santai, namun tidak dengan Beby yang kesal karena sedari tadi penjelasannya tidak diterima dengan baik.

"Sekali lagi, siapa yang jadian?" Tanya Shania tajam. Tidak ada jawaban. Ia menoleh ke arah Beby. "Kamu?" Tebaknya

Beby menggeleng. "Engga. Kamu kira aku apaan? Kita belum putus ya, Nju."

"Apa yang gak mungkin kalau kamu dapat yang baru lagi? Kamu udah biasa gitu."

Di sini Beby benar-benar dipojokan baik itu Viny maupun Shania. Frustasi rasanya.

"Dia jadian sama Shani."

Pernyataan dari Viny itu membuat Shania jelas tambah kecewa pada Beby. "Kamu gak pernah berubah. Harusnya aku tau itu. Bodohnya aku gak mau dengerin kata oranglain, cuma gara-gara percaya sama kamu yang ternyata... buat aku sakit."

Shania berniat pergi ketika Beby menahan lengannya namun Viny lekas memisahkan mereka.

"Cukup. Lo jangan buat Shania makin terluka." Ucap Viny tegas. "Dia pantas buat bahagia sama oranglain, gak cuma sama lo."

Viny membawa Shania pergi dari sana meninggalkan Beby yang hanya bisa terdiam. Penjelasan apapun darinya tidak berguna.

+++

[RE-PUBLISH] What Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang