Aku manusia yang sangat beruntung lahir dalam keluarga yang sangat berkucukupan, segala yang ku mau ada, kasih sayang, uang dan kebahagiaan bisa dengan mudah ku dapatkan ya itu dulu saat aku belum segila ini, maka kalian harus duduk bersama ku merasakan detik demi detik kepahitan yang tercipta secara perlahan....
Orang menyebutku si pisiko aku melawan untuk melindungi harkat dan martabatku serta menjaga nama baik keluargaku agar kehidupan ini tidak seperti keset selamat datang, yang tetap ramah namun masih saja di injak..
Dasar manusia manusia jahat akan ku musnahkan kau dari muka bumi! kurang ajar! biadab! kau menuduhku tidak baik!!! sedangkan kau apa? Bangkai yang busuk!! terus menyikutku tak henti henti.....
MINGGIR KAU BEDEBAH!!!
BIAR AKU BERCERITA....
———————————————————————————
(Dirumah)"bu, bapak di PHK dari kantor" lirih pria paruh baya
"APA PAK? Bapak di pecat?"wanita paruh baya terkejut
"iya bu, di kantor sedang ada pemecatan besar besaran"katanya lagi
"lalu pak bagaimana dengan hidup kita?kita mau makan dari mana pak?"tanyanya lagi
YA,BENAR....
mereka orang tua ku, ayahku dipecat saat aku masih berada di sekolah menengah, ibuku seorang ibu rumah tangga..."tapi bu, bapak ada uang tabungan bu, dan kita jual saja mobil untuk nambah membangun usaha" ucap bapak lirih
"bagus kalau begitu, besok kita harus pikirikan mau membangun usaha apa ya pak"jawab ibu penuh harap
"iya bu, sekarang sudah larut lebih baik kita tidur, dan jangan beritahu anak anak kalau bapak sudah tidak memiliki pekerjaan, usahakan apapun yang mereka butuhkan kita penuhi ya bu" ucapnya lagi
"iya pak, bapak tenang aja, ibu akan bantu semampu ibu"jawab ibu
bapak dan ibu mulai untuk menutup mata membayangkan usaha yang mereka rencanakan sudah berjalan dengan baik dan mampu menopang kehidupan kami, tetapi bapak membuka matanya kembali perasaannya resah cemas akan hari esok yang tidak di pastikan akan baik baik saja, tetapi bapak mencoba menutup matanya kembali untuk meyakini bahwa esok akan baik baik saja, kehidupan kita akan jauh lebih baik, bapak percaya dengan segala hal yang tuhan rencanakan. Bapak mencoba tidur untuk beristirahat.
(Pagi hari di rumah)
"pakkk aku mau berangkat sekolah dulu ya" izinku
"iya nak, hati hati di jalan, bawa pulang sepedahmu lagi jangan di tinggal di sekolah"sahut bapaku
"tapi aku mau minta duit buat jajan pak"mintaku
"ini duit jajannya untuk anak bapak yang cantik"katanya sambil menyodorkan duit
"ibuuu aku berangkat yaaa"izinku pada ibu
"iya nak"jawabnya dari dapur
Aku terus mengayuh sepedahku menuju sekolah, sepedahku cukup bagus modelnya terbaru dan harganya cukup mahal, sesampainya di sekolah aku langsung memarkirkan sepedahku, berjalan perlahan memasuki gerbang sekolah ,yaaa percaya diri sekali. bagaimana tidak ini adalah tahun terakhirku di sekolah menengah setidaknya detik detik ini harus ku nikmati terus. Akhirnya aku sampai di depan kelasku, menyapa teman teman kelasku memberikan senyuman terbaik yang kumiliki.
"Pagi adri" sapa temanku
" yaaa pagi jugaa mira" sapaku balik
KALIAN BENAR LAGI!!...
Namaku Adriana rizky temanku biasa memanggilku Adri, jadi kalian pembaca cukup memanggilku adri saja."adri adri gua mau liat PR dong" panggil seorang temanku
"PR pelajaran IPS itu?"tanyaku
"iyaa"sahutnya lagi
"ga mau, kerjain sendiri aja sana"kataku menolak
"kok lu pelit banget, awas aja lu ya"acamnya kepadaku
aku sangat nyukai sebuah kejujuran, lebih baik nilai jelek karena mengerjakan sendiri dari pada mencontek tapi otaknya tak ada, tolong kalian jangan menuduhku sok jujur.
bel berbunyi guru pun masuk kedalam ruangan kelas."anak anak PRnya kumpulkan"perintah guru
"baik baik bu"anak anak menyahut
tak lama guru tersebut pun mengoreksi tugas tugas murid kelasku, dan aku melihat banyak sekali yang hanya menyalin menyalin saja tanpa paham apa isi jawaban tersebut.
"tugas semua sudah ibu koreksi silakan ambil kembali bukunya" guru tersebut memerintah kembali
"ini punya lu orang pelit!"jelas suara siswa yang tadi
"ADRI, kedepan"perintah guru tersebut
"iya bu,ada apa?" jawabku gugup
"nilai kamu tadi lumayan bagus, kamu nyontek sama siapa?"tanya guru tersebut
"maaf bu, tapi saya ga nyontek sama sekali"jelasku
"bener kamu ga nyontek?" tanyanya lagi
"iya bu saya mengerjakannya sendiri"kataku meyakinkannya
"silakan duduk adri"perintahnya lagi
melihat makhluk makhluk sok tau bertebaran dimana mana aku jadi muak, aku mulai kembali ketempat duduk ku, diam tak bergeming, tak ada yang bisa membedakan jujur dan munafik. apa semua orang di ciptakan untuk menjadi sosok munafik?...
apakah aku harus jadi bagian dari makhluk munafik?"ahhh sialan brengsek, berani beraninya menuduhku tidak jujur" amarahku meledak dalam hati
Hari hari ku di sekolah telah usai, aku bergegas kembali ke rumah dengan tak lupa untuk mengambil sepedahku aku mengayuh dengan pelan pelan menikmati udara sore yang membuat ku lebih tenang.
beberapa menit kemudian aku telah sampai di rumah"Adri" ibu memanggilku
...................
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku yang dimakan waktu
Non-FictionWaktu memakanku secara perlahan... Siap tidak siap harus mengikutinya. Salah satunya adalah kehilangan mu. Tak saling bertemu. Tak saling bicara. Tetapi pergi bukan berarti hilang. Sampai bertemu kembali karena waktu. Sabait puitisku untuk mengutara...