1

1.8K 113 17
                                    

Percakapan singkat mereka terekam oleh dedaunan yang saat itu lalu lalang diterbangkan angin

Mia : "Menurutku semakin bertambah tahun hubungan ini, kita malah semakin menjauh.. aku pribadi bahkan tidak merasa semakin dekat. Bagaimana denganmu?"

Ryan : ...(Menarik Nafas, menggidikkan bahunya)

Mia   : " Jujur saja, kalau seperti ini terus, usia kita akan termakan hubungan yang tidak jelas ini.."

Ryan : (Menatap Mia dengan wajah sendu)

Mia    : (Membalasnya dengan wajah sendu)

Ryan : "Kupikir..kau yang lebih menyukai hubungan ini disudahi. Bukan begitu?"

Mia : ... (Matanya melotot. Perasaan nya terhempaskan karena kalimat yang terasa benar namun tidak sepenuhnya tepat sasaran)

Ryan : " Tidak apa-apa Mia, aku tidak marah jika kau mau menyudahi hubungan ini. Caraku mencintaimu salah satunya dengan tidak memaksakan tetap disampingku jikalau kau ingin pergi.."

Mia   : " Maksudmu apa?"

Ryan : "Tidak ada maksud lain."

Mia   : " Jadi bagaimana? Kita akhiri saja Ryan?"

Ryan : "Kau mau aku menjawab apa?"

Mia   : "Katakan saja sejujurnya"

Ryan : " Sejujurnya?"

Mia   : (Mengangguk yakin) 
"Ia, yang sejujurnya dari dalam hatimu."

Ryan : "Oke, sejujurnya aku masih ingin bersamamu lebih lama lagi."

Mia : ... (terdiam)

Ryan : "Karena dari awal ku katakan padamu, kau bisa kapan saja menyudahi hubungan ini. Sudahlah Mia, jangan paksakan dirimu jika tidak menyukaiku lagi. Aku akan mengikuti keputusanmu. Lagi pula kurasa kita juga bisa menjadi teman nanti."

Mia : "Tidak. Aku tidak menyukai perubahan status pacar jadi status teman. Aku kurang suka."

Ryan : Jadi?

Mia   : "Kupikir, kau memang sangat egois. Kau memaksaku untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Kutebak, supaya nanti apa pun yang terjadi kemudian hari, kau pasti tidak akan merasa menyesal"

Ryan : Hahha.. (tertawa sinis) Kau terlalu banyak menebak.

Mia    : "Baiklah kalau begitu. Aku mundur dari hubungan ini."

Ryan : (Mengangguk) "Sayang sekali Mia, kita sudah berpacaran selama delapan tahun"

Mia   : "Bagaimana jika Tuhan berencana hanya mempertemukan, bukan untuk mempersatukan kita?"

Ryan :
" Anggap saja begitu. Jadi kita bisa banyak belajar dari pertemuan dan pertemanan yang panjang ini."

Mia    : "Terimakasih Ryan."
(Sambil menyodorkan sebuah amplop)

Ryan : (Mengernyitkan dahi sembari membuka) 
"Terimakasih Juga Mia. Semoga berbahagia"
 (sambil mengebas-ngebaskan undangan pernikahan Mia )

Mia    : (Mengangguk dan meninggalkan Ryan)

Ryan : (Tertunduk lesu) 
"Akh, sepertinya sudah jatuh ketimpa tangga, tertusuk paku pula Semoga kau bahagia Mia. (Bisiknya pelan) 

"Terimakasih sudah jujur padaku."

**
Bersambung

Drama Cinta Mia (Cerita Pendek) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang