Park Jiyeon, sosok remaja dewasa yang memiliki sifat manja, egois dan keras kepala. Membuat sang ayah, Park Jungsoo yang seorang perdana mentri Korea Selatan, kian lelah menghadapinya. Hingga akhirnya Jungsoo memutuskan untuk mengirim pengawal prib...
Jiyeon menitihkan air matanya di depan kyuhyun. Selain rasa malu yang ia alami saat ini, jiyeon merasakan sakit di bokongnya karena terjatuh dua kali sehingga tubuh bagian belakangnya itu terbentur di lantai. Rambut nya yang panjang sedikit basah karena gelembung-gelembung busa terlihat melekat di atas kepalanya juga di rambut jiyeon. Pakaiannya basah kuyup karena air cucian yang merembes keluar dari dalam mesin cuci. ,"Oppa...mianhae..." Rengek jiyeon seperti anak kecil yang baru saja terpleset karena kesalahannya sendiri. ,"Appo..." Rutuk jiyeon lagi dan bibirnya masih terlihat bergetar. ,"Aigooo..cup cup cup. Uljima..chagi, uljimaaa...gwenchana, jangan minta maaf. Ini bukan salahmu ne?" Kyuhyun menyeka air mata yang membasahi pipi istrinya. Ia bahkan tidak peduli jika tubuhnya kembali di basahi oleh air dan gelembung busa yang melekat di pakaiannya. ,"Babo anae.." Jiyeon mengerucuti bibirnya sementara kyu tetap mengapit ke dua pipi jiyeon dan tersenyum manis memandangi istrinya. ,"Aish..anio. Kenapa kau berkata seperti itu?. Geunde chagi, sebenarnya apa yang terjadi, bagaimana bisa gelembung busa ini keluar dari dalam mesin?. Kau memasukkan bubuknya terlalu banyak?" Tanya kyuhyun dan tidak terdengar suaranya yang tegas. Ia mengerti jika jiyeon tidak pernah melakukan pekerjaan rumah sebelumnya. Jadi sudah pasti jiyeon akan sering melakukan banyak kesalahan dan kyuhyun tidak ingin menyalahkan istrinya. Kyu terlihat membelai ke dua pipi jiyeon dengan lembut, sorot matanya begitu tenang. ,"Molla. A..ku hanya memasukkannya beberapa sendok saja karena kupikir pakaianku sangat banyak jadi takaran bubuknya aku lebihkan" Jiyeon tertunduk malu dan menggigit bibir bawahnya. Ke dua tangannya mencengkram ujung pakaian yang jiyeon kenakan. ,"Memangnya kau memasukkan bubuknya ke dalam mesin cuci berapa kali?". Tanya kyuhyun lagi yang sekarang membersikan puncak kepala istrinya karena dipenuhi oleh gumpalan gelembung busa yang berasal dari bubuk deterjen. Jiyeon lantas mengalihkan sebentar pandangannya ke arah mesin cuci, ia seakan sedang berpikir mencoba mengingat berapa kali ia menunangkan bubuk putih tersebut kedalam mesin cuci. Dan tiba-tiba jiyeon langsung memandangi kembali suaminya lalu.. Jiyeon lantas menunjukkan tujuh jari di depan wajah suaminya. ,"Mwo?!. Tujuh???". Kyuhyun terkejut bukan main. Apalagi jiyeon langsung menganggukkan kepalanya secara perlahan. ,"Omona..chagi, itu terlalu banyak. Dua saja juga sudah cukup. Pantas saja mesin cuci nya tidak sanggup menampung busanya.." Kyu hanya tertawa kecil melihat kelakuan istrinya ,"Mianhae, aku tidak tahu. Niatku hanya ingin mencuci pakaian kotor. Aku tidak bermaksud membuat ruangan ini menjadi berantakkan dan merusak mesin cucinya. Mianhae oppa..aku tidak sengaja" Jiyeon kembali tertunduk karena rasa malu yang sedang ia rasakan saat ini. Jiyeon bahkan tidak berani memandang balik wajah suaminya. ,"Heum baiklah karena kau sudah membuat kekacauan pagi ini, jadi kau harus menerima hukuman dari ku nyonya cho" Kyuhyun memperlihatkan raut wajahnya yang jahil. Ke dua tangannya tampak melipat ke belakang dan mengambil beberapa gumpalan busa yang akan ia tempelkan di kedua pipi istrinya. ,"M..mwo? Hukuman?. Kyu..bukankah tadi kau bilang tidak apa-apa?. Aku juga sudah minta maaf pada oppa, kenapa aku harus tetap menerima hukuman darimu?" Jiyeon kembali merengut. Kepalanya sedikit tertunduk dan hanya bisa terduduk di lantai dengan pakaian yang sudah basah kuyup. ,"Tentu saja kau harus kuberi hukuman. Tidak marah bukan berarti kau bebas dari hukuman cho kyuhyun.." ,"Mwo?. Oppa! Kau benar-benar tega, aku terjatuh seperti ini tapi kau malah..."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
