Dampak dari perkenalan

21 2 0
                                    

   Besoknya hari- hari masih seperti biasa. Aku turun dari angkot langsung berjalan menuju gerbang sekolah, menulusuri koridor, menuju kelas, sampainya.

  Tatapanku langsung menuju Nadin yang tengah menulis dibuku seperti sedang dikejar anjing saja, ngebut amat nulisnya tapi emang ada pr ya? Perasaan ga ada tanyaku pada diri sendiri. Aku yang melihatnya langsung menghampiri tempat  dudukku yang berada di pinggirnya, dilihatnya Nadin masih bergelut dengan pulpen dan buku. Begitu sudah duduk aku langsung bertanya padanya.

  "Din emang ada pr ya? Kok ngebut banget nulisnya??" Tanyaku yang mulai kebingungan. Nadin yang menyadari ada seseorang yang duduk disebelahnya dan sepertinya bertanya juga padanya, Dia langsung menatapku.
  "Eh elu li...gue kira siapa, kenapa tadi lu ngomong apa?" Tanya Nadin sambil masih memegang pulpen ditanganya langsung menatapku keheranan seperti baru ditanya saja.
  "Lah...lu kenapa nulis buru-buru gitu emang ada pr ya?" Tanyaku lagi dengan memperjelas pada Nadin.
  "Oh ini..." jawab nadin sambil menunjuk pada buku yang sedari tadi dia tulis.             "Bukan pr sih" jawabnya lagi. Aku yang keheranan mengerutkan halis menatapnya heran mencari jawaban di wajahnya itu.
  "Apa emang?" Tanya ku lagi.
  "Diary gue inimah, gabut gue ga ada kerjaan dan lu belum dateng, jadi gue nulis-nulis aja, iseng hahaha..." jelasnya, sepertinya dia menyadari sejak tadi aku keheranan.
  "Oh..gue kira ada pr" terangku padanya. Aku langsung merilekskan tubuh.
  "Wkwk kalem kalo ada pr juga gua kasih tau lu li..." jelas Nadin lagi.

Kring...kring...

  "Wah belnya udh bunyi" sambungku ketika langsung mendengar bunyi bel masuk. Aku lihat Nadin lagi yang sudah membereskan buku yang dia bilang Diary itu.
  "Pelajaran siapa sekarang?" Tanya ku lagi pada Nadin. Dia sempat berfikir seakan mengingat-ngingat siapa guru yg akan datang ke kelas kita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JutekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang