Drama 1

302 16 14
                                    

"Miss, beneran ngak bisa di ganti apa?"

Miss Rena, selaku walikelas dari Jinan-gadis yang sedang merengek ini- menggeleng pelan, tanda memang keputusan nya ini tidak bisa diubah.

"ini demi kebaikan kamu Jinan, Nilai kamu selalu pas-pasan, saya yakin kamu ini pintar hanya saja kamu terlalu malas"

Mendengar itu, Jinan langsung menghembuskan nafasnya kasar. Tidak sopan memang, tapi mau gimana lagi, Jinan kepalang kesel sekarang.

"sepulang sekolah, temui Mister Crist di perpustakaan" ucap Miss Rena mengingatkan Jinan.

Anggukan. Jinan hanya mengangguk lalu bangkit dari posisi duduknya sekarang. Setelah itu Jinan membungkuk tanda hormat, lalu keluar dari ruangan Ibu Rena.

***

"gimana kata Miss Rena? Lo berhasil ngelobi dia kan?" tanya gadis cantik yang kini sedang memperhatikan raut wajah Jinan.

Kini Jinan dengan gadis cantik yang bernama lengkap Choi Mikaela ini tengah duduk di bangku kelas mereka. Menunggu jam pelajaran ke-9.

"ngelobi apaan, makin apes gua yang ada" bales Jinan ogah ogahan. Mendengar itu, gadis yang ada di depannya ini spotan tertawa.

"berisik ah mak!" dengus Jinan garang.

Gadis yang dipanggil 'mak' oleh Jinan ini terlihat mencoba menghentikan tawanya.

"oke oke sorry-" jeda sebentar "-jadi, kapan lo bisa bimbingan sama Mister Crist?"

"balikan sekolah gua disuruh ke perpus, lo balik ke flat di jemput ama si Abang?" pertanyaan Jinan langsung mendapat respon anggukan mantap dari yang bersangkutan.

Tak lama dari itu, guru mata pelajaran pun datang. Dan kegiatan belajar mengajar pun dilakukan.

***

"gua balik duluan, si Abang udah di depan. Yu ah bye!" pamit Mikaela. Jinan cuma bisa ngangguk aja.

Menghela nafas sebentar "hah....gini amat idup lu Jii" lanjutnya seraya membereskan buku buku yang berserakan di meja nya, yang kemudian ia masukan ke dalam tas.

Ting!

011-81-3-10xxx

Jinan kan? Temui Saya
di perpustakaan sekarang.
Jangan mencoba
Untuk kabur. Miss. Rena
Mengawasimu.

Read 04:31 PM

Jinan menatap datar ke arah ponsel silver nya. Lebih tepatnya menatap datar ke arah pesan singkat yang ditampilkan ponselnya.

"gak ada yang lebih buruk dari ini apa?" Jinan kembali meratapin nasibnya.

Setelah dipastikan semua bukunya sudah masuk ke dalam ransel hitamnya. Jinan pun segera meninggalkan kelasnya.

***

Setelah beberapa lama berjalan, akhirnya Jinan sampai juga di perpustakaan. Dengan ogah ogahan Jinan membuka pintu perpustakaan pelan.

Hell! Ini benar benar suatu keajaiban, seorang Jinan yang terkenal dengan sifat anti buku nya kini sudi untuk menginjakan kakinya di perpustakaan. Suatu keajaiban sekali ini.

Kedua mata Jinan melirik ke kanan ke kiri, bermaksud mencari Mister Crist. Guru pembimbing nya sekarang.

"katanya udah disini, tapi mana? Disini gak ada siapa-siapa, bodolah gua diem ae di mari" ucap Jinan seorang diri seraya mendudukan bokongnya di kursi yang memang tersedia disana.

Selagi menunggu Mister Crist, Jinan memilih untuk bermain game yang selama beberapa minggu terakhir ini selalu ia mainkan.

Baru lima menit Jinan main ini game, hingga akhirnya sebuah suara bass-

Ma Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang