Drama 7

100 11 14
                                    

Kelas XII-Sosial 4 sekarang lagi ricuh. Maklum, jamkos. Jam kosong.

But, not really jamkos.

Padahal ini jam terakhir, plus ini tuh jam nya pelajaran Akuntansi, pelajaran paling gak di sukai penduduk kelas ini.

Jadi, pas guru piket bilang kalau jam pelajaran Akuntansi bakalan di ganti sama yang sosialisasi tentang Universitas, spontan anak kelas XII-Sosial 4 pada bahagia, kegirangan bukan main.

"dari Univ mana katanya?"

"gatau, Cons univ kali"

"widih kalo ada yang gans gua gebet ah"

Itulah sepenggal kalimat kalimat yang sedang di lontarkan para penduduk kelas. Biasa lah, tau kali anak SMA pasti bakalan ribet kalau kedatangan anak anak kampus, apalagi kalau anak anak kampusnya ganteng, hadeuh.

"udah tiga hari si Jinan kaya kehilangan nyawa gitu, ngapa dah" celetuk Mika sambil nyikut nyikut Flaren yang lagi Video Call sama Mister Jevan.

"gatau, haish emak gausah sikut sikut ih! gua lagi Video Call sama kak Jevan"

Mika yang denger Flaren bilang gitu langsung auto masang muka datar. Buset, mentang mentang Mister Jevan lagi dinas keluar kota, si Flaren gak dimana gak dimana Video Call mulu. Iritasi nih Mika lama lama.

"yeuuu dasar bucin" gerutu Mika.

"biarin, dibanding emak sok nyari cinta sejati, hilih khintil"

Kedua mata Mika langsung melotot cantik pas denger balesan dari Flaren.

Ctak!

Dan tanpa perasaan Mika langsung menyentilkan jari nya pada jidat Flaren yang langsung di hadiahi pekikan kesakitan dari yang bersangkutan.

"Anjer ya lo emang! Sialan pengen tak penggal rasanya kau!" dumel Mika sambil pindah duduk ke deket Jinan yang lagi diem kaya manequin.

Sedangkan, Flaren -sang korban- masih setia mengaduh kesakitan sambil menggosok gosok jidatnya kasar. Oh jangan lupa sesekali dia juga ngedumel sebelum balik lagi fokus Video Call sama Jevan.

"Jinan, lo kenapa sih?"

Mika kepo pemirsah, ini udah tiga hari sejak Jinan curhat ke mereka kalau Jinan bakalan dapet hukuman dari Mister Crist, tapi sampe sekarang Jinan masih belum dapet hukumannya.

Makanya, selama tiga hari Jinan ini mikirin kemungkinan kemungkinan hukuman yang bakalan Mister Crist kasih, gimana kalau misalkan Jinan disuruh ngitungin laron yang suka ada di lampu lampu sekolah, atau paling parah ngitungin kecebong yang ada di kolam belakang sekolah. Hiks. Jinan gak mau.

"si Jinan emang ya, gua tanya juga" Mika ngedumel sebelum balik duduk di bangkunya, soalnya pasukan dari Universitas udah pada dateng.

"Hallo semuanya,em kami perwakilan dari Cons University, akan memperkenalkan Universitas kami-" pandangan Gadis yang sedang berbicara di depan ini memperhatikan sekitar, sebelum melanjutkan,

"-saya Valery Wilson dari jurusan Hubungan Internasional, dan disamping saya ada..."

"-Saya Fadian Kevin Alnord, dari jurusan Bisnis Management" Lanjut lelaki yang berada tepat disamping gadis tadi -Valery-.

Clek!

Pintu kelas terbuka, dan terpampanglah seonggok lelaki dengan surai raven yang sedang mengambil nafas brutal, terlihat sekali kalau lelaki ini habis lari lari.

Lelaki tadi lantas membenarkan posisinya dan menebar senyum, seraya-

"maaf saya telat, em Hallo semua saya Altin Elgio Jacovander dari jurusan Psikologi 2015" -menyapa plus memperkenalkan diri.

Setelah acara sesi sapa menyapa tadi, tiga orang itu langsung menjelaskan secara detail apa aja fasilitas yang ada di Cons University. Dimulai dari prodi, jurusan, fasilitas pendukung, prestasi yang pernah di raih, ukm dan lain sebagainya. Semua penduduk Sosial 4 tampak memperhatikan dengan seksama, tapi hanya satu orang yang tidak fokus. Mika, orangnya.

'itu kan kakak kakak yang pernah gua tabrak dan gua bikin hancur kameranya, kebetulan selse ini gua bisa ajak ngobrol dia' batin Mika.

"nah ada pertanyaan?" tanya Altin sama murid murid yang lain.

Salah satu murid lelaki di pojokan tampak mengacungkan tangannya.

"kak mau tanya, itu kak Valery masih jomblo?" celetuknya yang dilengkapi cekikikan yang khas.

"haha-" Altin terkekeh geli dengernya. "-sayang banget, dia udah ada yang punya"

Altin kemudian mengedarkan kembali pandangannya, hingga akhirnya dia pandangan Altin stuck pada objek yang akhir akhir ini sedang Altin incar. Ya pandangan Altin stuck pada sosok Mika yang sedang memperhatikannya juga.

Altin tebar senyum manis pada Mika yang juga langsung di balas oleh yang bersangkutan.

"bisa-bertemu-setelah-ini?" ucap Altin tanpa suara yang hanya menggerakan bibirnya saja.

Mika yang ngerti itu hanya mengangguk tanda mengiyakan.

---

Seperti biasa, setelah pulang sekolah, Jinan akan berdiam diri di perpustakaan bersama guru pembimbingnya.

Crist menatap heran Jinan yang saat ini tengah menunduk gak lama sebelum ia fokus lagi terhadap bacaannya. Entah apa sebeneranya yang tengah Jinan lakukan sampai sampai harus menunduk gitu.

Gatau aja, sebenernya Jinan lagi gugup.

Entahlah, selain Jinan takut akan hukuman aneh dari Crist, Jinan juga ngerasa setiap Jinan deket deketan sama Crist jantung Jinan berdetak dua kali lebih cepat. Apa Jinan sakit jantung ya?

"Mister"

Merasa terpanggil Crist mengalihkan pandangannya dari buku yang kini tengah ia baca.

"ya?"

Jinan mendongkak perlahan. Menatap Mister Crist dengan mata berkaca kaca persis seperti anak anjing yang minta di pungut.

'lah kok mau nangis?' batin Crist.

"Mister, saya kayanya sakit jantung..." ucap Jinan seraya meremat ujung baju seragamnya.

"hah?" Crist bingung. Crist gak ngerti, anak didiknya ini kenapa sih? Sakit jantung? Sakit jantung apaan.

"soalnya, saya tiap deketan sama Mister jantung saya sakit nut nut-an gak karuan hiks"

"Eh?"

Secara gak langsung Jinan nyatain perasaan nya kan?

.

.

.

.

To Be Countinue

Wazap! Drama 7 up brader! Sengaja ane mengambil beberapa cast dari Fucking Squad 😂 biar ena aja. Yaudah gitu, jangan lupa voment, kalian bukan mahluk tak kasat mata kan?

Ma Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang