tak marah hanya kecewa

706 6 0
                                    

Aku tidak marah hanya saja aku kecewa.

Aku pikir kamu beda.
Aku pikir aku hanya satu-satunya nyatanya salah satunya.
Aku pikir aku memang spesial nyatanya aku hanya pelarian.

Sungguh aku tak marah, hanya saja aku kecewa, kenapa aku begitu percaya kata-katamu yang manis dengan penuh harapan itu.

Kau tau, ketika kita sering dikecewakan saat kembali lagi semua tak akan pernah sama lagi walaupun aku memaafkannya.

Rasa ini bagaikan gulali, dia manis diawal lalu akan menciut, meleleh dan akan hilang rasa manisnya.

Kau bagaikan kabut, kau ada tapi tak bisa ku genggam.

Janjimu bagaikan angin yang lewat lalu pergi menghilang entah kemana dengan rasamu.

Kau tau, tapi percuma kau tak akan tau, rasa sakit yang kurasakan saat ini seperti apa.

Janjimu manis sekali hingga aku lupa bahwa itu hanya penenang dan omong kosong.

Dulu kau bilang jangan meninggalku tapi nyatanya dirimu sendiri yang meninggalku dengan janji manismu.

Pergilah sesuka hatimu, itu hakmu, itu perasaanmu tapi jangan jadikan aku layang-layangmu yang kau tarik ulurkan.

Baru saja kemarin malam kita masih bersama-sama tapi esoknya kau sudah bersamanya.

Kau tau, aku baru saja mempercayai Cinta lagi tapi sekarang aku ragu akan kata itu.

ketika kau memberikan kenyamanan lalu kau mengninggalkanku.

Rasa ini tumbuh perlahan-lahan tapi pasti dengan nyata meski aku mengelaknya, karena kau sendiri yang membiarkan ini semakin tumbuh.

Kadang kekecewaan terbesar itu karena orang yang kita sayang.

Aku harap kau bahagia bersamanya, tak perlu mencemaskan perasaanku bagaimana.





Salam luka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang Kamu , kita Dan Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang